7.Sosok sebenarnya

473 87 5
                                    

"saat masalah datang bertubi tubi, itu tandanya Tuhan sayang dengan kita"

••••

hari ini tepat 5 tahun bunda galen meninggalkan ia untuk selama lamanya.

saat itu galen masih remaja 13 tahun yang harus rela kehilangan sosok penting dalam hidupnya.

galen terpukul, sangat terpukul.

bagaimana tidak, saat itu adalah saat saat di mana galen mulai beranjak remaja dan membutuhkan figur seorang bunda.

semenjak kepergian bundanya galen berubah.
bukan galen kecil yang penurut dan periang lagi.

ia menjadi sosok yang dingin dan tak banyak bicara.

ayahnya pun lebih fokus pada pekerjaannya, berangkat pagi pulang larut.
selalu seperti itu.

galen kurang kasih sayang, karena itulah dia menjadi seperti sekarang.

jangan salahkan galen.
dia hanya korban, dari kerasnya takdir yang harus ia jalani.

jika anak perempuan yang ditinggal ibunya akan menangis sehari semalam, maka galen tidak.
ia lebih memilih diam, ia mencoba menjadi anak yang kuat meski berat.
itulah laki laki, pintar menyembunyikan kesedihannya.
tetapi tidak selamanya ia kuat, akan ada saat saat dimana ia berubah menjadi sosok galen yang rapuh seperti sekarang ini.

"bunda, apa kabar" ucap galen lirih
duduk di samping pusaran tanah sang bunda sambil meneteskan air matanya

"galen kangen, galen ingin ketemu bunda"
tutur galen lagi dengan menghapus air matanya

"galen udah gak kuat bun.
galen capek harus pura pura terus kayak gini"
air matanya kembali mengalir.

"kenapa bunda gak ajak galen pergi ke surga bareng bunda"

"galen sayang bunda. selamanya, bunda adalah wanita pertama yang galen cintai"

gelapnya malam menjadi saksi kerapuhan sosok seorang galen alondra.

apakah galen berhak menyalahkan takdir?
tidak.
takdir tidak pernah salah.
ia hanya ingin membuat galen belajar tumbuh menjadi laki laki yang lebih kuat.

~~~~~~

galen pulang ke rumah dengan penampilan yang berantakan.

mata sembab sehabis menangis, celana kotor dan rambut acak acakan.

"dari mana kamu galen?" tanya ayah galen saat menjumpai putra semata wayangnya itu bejalan melewati ruang keluarga

galen tidak menjawab.
ia meneruskan langkahnya menaiki tangga.

"GALEN, AYAH BERTANYA SAMA KAMU!" ucap ayahnya keras

di anak tangga ke 2 galen berhenti dan menjawab "bukan urusan anda" ucapnya lalu kembali berjalan cepat

"GALEN, GALEN, DENGERIN AYAH DULU!"

brak

suara bantingan pintu keras berasal dari atas, kamar galen.

ayahnya hanya menghembuskan napas "maafin ayah galen, ayah lakukan ini demi kamu"ucapnya lirih

setiap yang hidup pasti akan mati...
yang datang pasti akan pergi...
jika ada pertemuan maka juga ada perpisahan...
dan di balik setiap luka dan kesedihan maka Tuhan ajarkan bagaimana caranya mengikhlaskan...

do not be sad all must have wisdom

jangan lupa vote dan koment ya gaes ;)
thx u❤️

ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang