20.Bersamamu

236 12 2
                                    

jangan lupa vote sebelum baca ya gaes, thanks you♥️

"Jika boleh meminta, aku ingin Tuhan menghentikan waktu saat ini juga"

••••

Sampai pukul 17:30 sepertinya hujan belum juga mau reda, dan sepertinya malah akan semakin deras.

Sedari tadi Alana sudah gelisah, memikirkan Mamanya yang pasti sangat khawatir sekarang.

Tadi ia hanya pamit sebentar, tapi sampai sekarang ia belum juga pulang.

Sialnya baterai hand phone nya habis, karena tadi ia lupa mencasger.

huft.

Sepertinya Alana harus bersabar.

Pergerakan Alana sedari tadi tidak luput dari indra penglihatan Galen.

"Kenapa?" akhirnya dari sekian banyak pertanyaan, itulah yang Galen keluarkan

Ya. Hanya itu

Pertanyaan singkat dari Galen tersebut sontak membuat Alana mengalihkan pandangan ke arahnya.

"Ponsel gue mati Kak, padahal pengen ngabarin Mama, takut khawatir soalnya" jelas Alana

Galen hanya menanggukkan kepalanya dan kembaki fokus pada jalanan di depannya yang sudah mulai gelap.

Alana menatap kesal ke arah Galen,
"Ih gak peka banget sih jadi cowok,
pinjemin ponsel kek" gerutu Alana pelan sambil menghentakkan kakinya

~~~~~~

Seorang wanita paruh baya tidak henti hentinya mondar mandir sambil mengotak ngatik ponselnya menghubungi orang orang yang bisa ia hubungi.

Saat ini dirinya merasa sangat cemas. Bagaimana tidak, anak gadisnya pamit keluar rumah saat sore tadi dan sampai sekarang menjelang petang belum pulang juga.

Mana cuaca di luar hujan dan ponselnya tidak bisa dihubungi.

"Ayo dong Alana angkat telpon Mama"ucapnya khawatir

Ya. Wanita paruh baya tersebut adalah Mama Ika, Mamanya Alana.

"Mama khawatir sayang"

~~~~~~

Akhirnya setelah sekian lama menunggu, hujannya mulai reda juga meski masih gerimis tapi setidaknya Alana bisa pulang sekarang.

Alana berdiri dari kursi yang ia duduki sambil melepaskan jaket Galen yang ia kenakan tadi

"Ini jaketnya Kak, makasih ya" ucap Alana sambil menyerahkan jaket tersebut pada sang pemilik yang kini ikut berdiri juga

Galen hanya menatap Alana sekilas kemudian berlalu begitu saja menuju ke arah motornya.

Alana cengo menatap kepergian Galen.

"Lo mau diem di situ sampek kapan?" ujar Galen dengan suara yang agak kencang

Hah?

Alana tambah dibuat melongo.

Sampai Alana tidak sadar jika sekarang Galen sudah berada tepat di depannya.

TIN...

Galen membunyikan klakson, membuat Alana terperanjat kaget.

"Astaghfirullah, Kak Galen ihh...
ngagetin tau gak sih"kesal Alana

"Naik!" perintah Galen tak menghiraukan ucapan Alana

"Naik..."

Galen mengacak rambutnya frustasi
"Cepetan naik, atau gue tinggal!"

Dengan cepat Alana menaiki motor Galen, sebelum sang pemilik berubah pikiran.

Sepanjang jalan tak henti hentinya Alana menyunggingkan senyum manisnya.

Ia bahagia, sangat bahagia.

ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang