ALANA

11.Bagaimana bisa?

"terkadang takdir itu lucu ya
ketika kita bersikeras untuk mendapatkan sesuatu, dia justru sulit untuk diraih
tetapi ketika kita tidak menginginkannya, dia justru dengan sendirinya datang menghampiri kita"

••••

Lagi dan lagi
mungkin telat datang ke sekolah sudah menjadi kebiasaan bagi seorang Alana Aquilla.

Lihatlah hari ini ia kembali datang terlambat dengan alasan bangun kesiangan karena maraton drakor hingga larut malam.

Jadi akibatnya seperti ini,
berlari keliling lapangan
sebanyak 7 kali putaran,
ditambah tadi pagi ia tidak sempat sarapan pula, dan jangan lupakan
plus diomelin mama.

lengkap sudah penderitaan Alana hari ini.
Bayangin aja, kalau kita ada diposisinya sekarang.

sudah berjalan 3 putaran
tetapi rasanya sudah seperti
berlari sebanyak 10 putaran.

"Tuhan...rasanya gue udah gak kuat
lari lagi" keluh Alana sambil menunduk memegang kedua lututnya

Alana kemudian melanjutkan
hukumannya lagi.
tetapi baru beberapa langkah
berlari, tubuhnya sudah tumbang
terlebih dahulu ke bawah.

Sayup sayup Alana mendengar
seseorang berteriak memanggil namanya,
setelah itu ia sudah benar benar kehilangan kesadarannya.

~~~~~~

Kesan pertama ketika Alana membuka mata adalah ruangan bernuansa putih yang ia tau adalah UKS.
bau obat obatan langsung
menyeruak masuk ke dalam indra penciumannya.

Alana bangun sambil memegang kepalanya yang sedikit pusing.

"lo udah bangun Na, lo gak papa kan?" tanya Bertha khawatir, yang ternyata sedari tadi sudah berdiri di sampingnya bersama Rea

Alana menganggukkan kepalanya sekilas.

"Syukur deh kalok lo gak papa"balas Rea

"gue gak papa kok, cuma rada pusing aja.
nanti juga baikan"

keduanya hanya mengangguk lega

"oh iya, nih kita bawain bubur
makan gih terus minum obatnya" tutur Bertha seraya menyerahkan nampan berisi semangkuk bubur dan segelas air putih

Alana hanya mengangguk dan mengambil nampan tersebut.
Disela sela makannya Alana bertanya
"tadi yang anterin gue ke sini siapa?"

Bertha menghembuskan napas sejenak "Kak Galen"ucapnya

ukuk

Alana tersedak makanannya sendiri.
apa dia tidak salah dengar, Galen.
laki laki tersebut mau repot repot mengantarnya kemari?
sungguh keajaiban dunia sekali.

"lo gak lagi bercanda kan?"tanya Alana memastikan

"lo kira gue lagi bohong?"

benar juga apa yang dikatakan Bertha,
Alana tidak menemukan hawa hawa bercanda dalam dirinya.
tapi bagaimana bisa?

pikiran Alana sekarang tengah berkecamuk memikirkan bagaimana bisa seorang Galen Alondra mau menolongnya.
ah jika benar, ia akan sangat bahagia sekali.
ternyata tidak sia sia juga dia pingsan
jika akhirnya seperti ini.

"ngapai lo senyum senyum sendiri?" tanya Bertha curiga

"ternyata Kak Galen beneran perhatian ya sama gue"jawab Alana yang sekarang tengah menengadahkan kepalanya sambil terus senyum senyum membayangkan kejadian pagi ini

"jangan terlalu berharap deh Na,
tadi juga Kak Galen terpaksa kok nolongin lo" balas Bertha mengingatkan

"maksutnya?"

"iya tadi lo kan lagi lari tuh nah
kebetulan gue lewat samping lapangan terus tiba tiba liat lo pingsan gitu aja,
gue langsung panik lah dan pas banget gue liat Kak Galen sama kedua sahabatnya itu lagi jalan deket lapangan ya udah gue minta tolong aja suruh angkatin lo.
mau gimana lagi, banyak anak anak yang udah masuk kelas.
untung kelas kita kosong Na jadi lo selamet"sambung bertha lagi

"terus Rea kok bisa sama kita"

"iya dia kan emang gue suruh ke sini setelah Kak Galen bawa lo ke UKS"

Alana manggut manggut paham"terus kok Kak Galen mau sih?"tanyanya bingung

"gue PAKSA" jawab Bertha menekan kata paksa seraya tersenyum mengejek

Alana hanya melongo tak percaya.
bagaimana bisa?
oh ada apa dengan Galen hari ini.
apakah dia punya 2 sisi berbeda dalam dirinya.
kadang berhati iblis dan bisa berubah menjadi hati malaikat.
entahlah hanya Galen dan Tuhan yang tau.

kadang sesuatu yang tidak kita sukai itu bisanya menyimpan berbagai hal mengejutkan yang tidak kita sangka sangka sebelumnya...

terimakasih yang sudah mampir membaca cerita abal abal ku ini 🙏
jangan lupa vomentnya ya gaesss ;)
thx u❤️