01. Hei, Call me sayang

1K 56 0
                                    

=========
Don’t Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========

=========Don’t Plagiarism!!!!Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!==========

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola, People!


Indri ingin mencekik siapa saja saat ini juga, ia yang sedang sibuk dengan urusan persiapan pesta perayaan ulang tahun pernikahan Arissya malah berakhir dikantor polisi karena Ringga si teman laknat yang dengan bodohnya membawa mobil yang mereka tumpangi menabrak tukang cilok keliling, sebenarnya pria itu sedang mabuk di siang bolong Indri pun tak paham.

Setelah di interogasi dan berakhir pada kesepakatan si tukang cilok akan memaafkan jika mereka bersedia untuk ganti rugi, Indri bersyukur lega. Indri melangkah keluar dari ruang interogasi sambil memukuli Ringga, membuat pria itu mengadu meminta ampun “Ri udah dong, gue kan gak sengaja adaw—“

“Gak sengaja pala lu, makanya kalau nyetir tuh fokus bukan jelalatan liatin cewek kiri kanan jadi nabrak kan lu!” gerutu Indri kesal.

“Lu mah ngertiin dong, itu naluri lelaki kali Ri” ucap Ringga yang masih berusaha membela diri.

Indri mendengus mendengar pembelaan teman sejak kuliahnya itu “Andai lu gak ngotot nganterin gue ke tempatnya Ale, gue gak bakal ada dikantor polisi kayak gini semprul!”

Ringga meringis melihat Indri yang sepertinya benar-benar kesal padanya “Kan sebagai teman yang baik dan lelaki yang bertanggung jawab gue gak mungkin biarin lu pergi sendirian”

“Halah kayak gue gak tahu aja lu ikut mau ngapain, lu pasti mau god—aww bangsat kalau jalan bisa liat kedepan gak?!” sungut Indri sambil mendongak menatap orang yang menabraknya.

Tatapan tajam itu bertemu dengan netra milik Indri “Sepertinya ucapan itu lebih cocok ditujukan pada anda, bukannya anda yang sedang sibuk mengomel dengan mata yang tak tertuju kedepan?” sebut Indri bodoh karena tak mendengar apapun yang di ucapkan manusia di hadapan nya, tepatnya pria tampan nan menggoda yang sialnya membuat seluruh tubuh Indri meremang.

Indri mungkin tak akan berkedip andai Ringga tak mencubit lengannya “Aww—eh eh maaf tadi Mas nya bilang apa yah?” Tanya Indri masih setia menatap takjub pada pria yang terlihat jengkel entah pada siapa.

“Ternyata, selain tak sopan anda juga tuli” Indri mengerjap benar-benar tak paham.

“Dia tadi ngomong apa Ga?” bisik Indri pada Ringga di sampingnya “Dia bilang lu cantik, bagusnya dipanggil apa katanya?” jawab Ringga sambil terkekeh pelan.

Pria itu terlihat akan pergi dan dengan segera Indri tanpa tahu malu menarik tangan pria itu dan menyalaminya “Hei, Call me sayang” ucapnya centil yang malah dihadiahi tawa oleh Ringga disampingnya.

Indri mencoba melihat respon pria tampan dan menggoda itu, dia terlihat menatap remeh sebelum akhirnya bicara “Gak jelas kamu” lalu pergi meninggalkan Indri yang masih bingung ditempatnya.

Yes, I Will. (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang