==========
Don’t Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========Hola, People!
Bagi mereka yang sedang jatuh cinta, waktu kadang terasa begitu singkat dan itulaha yang dirasakan Indri. Hubungannya dengan Dipta sudah berjalan tiga bulan dan setiap harinya Indri merasa hidupnya begitu terberkati, keberadaan Dipta di sisinya membuat Indri merasa lengkap. Indri tak perlu apapun lagi selama Dipta ada bersamanya.
Dan hari ini Indri dibuat gugup saat pria itu mengatakan akan membawa Indri bertemu kedua orangtua Dipta. Sebenarnya Indri tak perlu segugup ini, ia sudah cukup mengenal Tante Wulan dan Om Damar bahkan yakin jika orangtua kekasihnya itu akan dengan mudah memberi restu mereka tapi bahkan dengan kenyataan itu rasa gugup Indri tak mampu ia atasi. Sejak masuk ke mobil Dipta, Indri tak berhenti menarik nafas berusaha menenangkan kegugupannya. Dipta yang fokus menyetir menyadari kegugupan Indri, terlihat dari beberapa kali wanita itu meremas tangannya sendiri.
"Sayang, kamu gugup?"
Indri mengangguk cepat sembari menarik tangan Dipta untuk ia genggam "Iya, aku degdegan terus dari tadi" ucap Indri sambil membawa satu tangannya untuk merasakan debaran dadanya sendiri.
"Sayang, gak usah cemas. Bunda udah kenal kamu, ayah juga dan gak ada yang perlu kamu cemasin"
Indri tahu dan sangat paham maksud Dipta tapi kegugupan ini sungguh tak bisa Indri ajak kerjasama. Sepanjang perjalanan menuju rumah Dipta Indri memilih melampiaskan kegugupannya dengan meremas pelan tangan Dipta yang tak memegang kemudi.
Mesin mobil berhenti dan mobil Dipta sudah terparkir tepat di depan rumah pria itu, Indri mengambil nafas panjang sebelum menghela nya keluar. Di teras rumah, Tante Wulan berdiri terlihat menunggu kedatangan Indri dan Dipta.
Indri turun dari mobil dan melangkah di samping Dipta menuju tempat dimana ibu pria itu berdiri. Tante Wulan tersenyum tulus dengan raut bahagia menyambut Indri "Tante, apa kabar?"
Wanita paruh baya itu menghambur memeluk Indri "Baik sayang, jangan panggil tante. Bunda, panggil Bunda! Kamu kan calon menantu kesayangan"
Indri tersenyum, perlahan rasa gugupnya hilang tak bersisa "Iya, Bunda" Indri bisa merasakan jika matanya pasti berkaca-kaca saat ini, bersyukur atas kasih sayang yang Indri dapatkan dari orang-orang yang bahkan tak punya hubungan darah sama sekali dengan Indri.
"Masuk yuk!" Suara Dipta menghentikan kegiatan pelukan Bunda dan kekasihnya sekarang membuat dua wanita itu menoleh sebelum melangkah masuk ke dalam rumah.
"Halo Om, sehat?" Ucap Indri saat mencium tangan ayah Dipta.
"Indri, panggil Ayah juga. Bunda, Ayah" ucap Bunda Dipta sambil menunjuk dirinya kemudian ayah Dipta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, I Will. (Lengkap)
ChickLit#Mahendra Series mereka dipertemukan atas sebuah alasan dan Indri rasanya ingin mengutuk Tuhan saat tahu alasan kenapa Tuhan membawa Dipta ke dalam hidupnya. Indri kembali terluka bahkan dengan alasan yang sama, mungkin Tuhan sebenci itu padanya ia...