07. Perubahan Rencana

359 37 0
                                    

==========
Don’t Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========

==========Don’t Plagiarism!!!!Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!==========

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola, People!

Menghabiskan weekend dengan hanya berhibernasi di apartemen adalah sebuah kebahagiaan tak terhingga bagi Indri, tapi entah kenapa hari ini rasanya begitu berbeda alih-alih menikmati weekend dengan tidur, Indri sejak tadi malah terus kepikiran tentang Dipta. Indri dibuat hampir gila karena pria itu terlihat tak kunjung menunjukkan respon positif atas pendekatan yang dilakukan Indri, jadi sejak tadi yang Indri lakukan adalah menyusun rencana untuk kembali mendekati pria itu.

Terhanyut dengan pikirannya, Indri dikejutkan dengan suara bel dan gedoran pintu apartemennya "Astaga Tuhan, gak sopan banget ini tamu" sungut Indri.

"Bisa santai gak--" Indri tak bisa menutupi keterkejutan nya, bukan karena Arissya yang melotot padanya tapi disebabkan oleh seseorang di balik tubuh Arissya sekarang.

"Iyaa, liatin terus sampai biji mata lu keluar" ucapan Arissya membantu Indri mengontrol kembali ekspresi nya.

Indri menggumam pelan "Ganggu aja lu Sya" sebelum mempersilahkan dua orang tamunya itu masuk.

Arissya hanya memutar bola mata malas mendengar gumaman Indri, manusia satu itu memang susah menjaga imagenya, Arissya kembali menggeleng kepala sebelum duduk di sofa ruang tamu apartemen Indri.

Indri berdehem pelan "Mau minum apa nih? Gue cuma punya air putih sama jus jeruk aja"

"Gue jus jeruk aja, Dip lu mau apaan?" Indri refleks juga menatap ke arah manusia yang Arissya tanya yang tidak lain adalah Dipta, wahai para manusia lihatlah Bayu Dipta Mahendra berada di apartemen Indri dengan suka rela, sebuah prestasi yang membanggakan bukan?

"Air putih aja" duh, Indri tak paham lagi kenapa mendengar kalimat 'air putih aja' begitu terasa menyenangkan, andai bisa meleleh Indri mungkin akan mencair saat ini juga.

"Ri, ngapain masih disitu?" Indri terkesiap, mencoba menyembunyikan antusianya.

Berdehem pelan sebelum berjalan pelan menyiapkan minuman untuk dua orang tamunya. Setelah mengisi gelas dengan jus jeruk dan air putih Indri kembali melangkah ke ruang tamu, pelan-pelan meletakkan pada meja ruang tamu sebelum akhirnya duduk di sofa berhadapan dengan dua tamunya.

"Jadi ada gerangan apa apartemen gue ini sampai kedatangan tamu?" Indri berusaha bersikap santai.

"Langsung aja yah, gue cuman mau nemenin Dipta sih" pernyataan Arissya membuat Indri antusias, mungkin saja Dipta ingin meminta maaf atas sikapnya pada Indri hari itu. Membayangkan hal itu membuat Indri nyaris tersenyum, tapi ucapan Arissya selanjutnya membuat Indri mendengus.

"Dipta mau minta bantuan lu buat ketemu EO yang lu pake buat acara gue kemarin, yang punya sepupu lu kan?" Indri terlalu berimajinasi tinggi, mengharapkan Dipta meminta maaf memang terdengar sulit, Dahlah.

Yes, I Will. (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang