E P I L O G U E

1.1K 41 0
                                    

==========
Don’t Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========

==========Don’t Plagiarism!!!!Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!==========

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola, people!

Dipta di buat salah tingkah oleh tatapan Arissya padanya, tidak dalam maksud romantis bisa di hajar dia oleh Rayhan, hanya saja tatapan mengejek sepupunya itu membuat Rayhan malu, ia jelas tahu maksud tatapan sepupunya itu.

"Cinta banget lu yah sama Indri?" Lihatkan, suara mengejek sepupunya itu terdengar jelas.

Rayhan tak menanggapi, ia memilih melepas tuksedo yang di buatkan Arissya untuk hari pentingnya beberapa hari lagi. Indri memang meminta perpisahan tapi Dipta tak akan pernah memberikan itu, sudah Dipta bilang ia hanya bisa hidup jika itu bersama Indri. Mungkin terdengar berlebihan tapi Dipta bersungguh-sungguh menyayangi wanita itu. Atas perasaannya pada wanita itu maka tanpa persetujuan Indri, Dipta mempersiapkan semuanya. Memberi tahu semua keluarga tentang rencananya, menemui Papa dan Mama Indri untuk meminta restu. Bundanya yang paling antusias, maka hampir sebulanan ini ia meminta Aleya mengurus semuanya dan meminta Arissya menyiapkan gaun pernikahan untuk Indri, meski awalnya sepupunya itu marah sebab akan susah kalau Indri tak di ukur sebelumnya tapi atas permohonan Dipta yang menginginkan ini semua jadi kejutan untuk calon istrinya itu akhirnya Arissya setuju.

Setelah mengurus semuanya, Dipta tinggal berdoa Indri tak benar menyerah dengannya. Doa Dipta di ijabah, Indri datang ke kantor untuk menemuinya, niat awalnya yang ingin langsung memeluk wanita itu berubah saat sebuah rencana jail muncul di otaknya, maka hari itu Dipta bersikap dingin pada Indri. Begitu pun saat wanita itu juga hadir di acara arisan keluarga besarnya di rumah Rano, Indri berkali-kali mencari kesempatan mendekatinya dan Dipta yang secara sengaja menghindari Indri.
Waktu itu semua keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga Rano, Dipta mengedarkan pandangan dan tak menemukan keberadaan Indri. Khawatir terjadi apa-apa Dipta akhirnya mencari Indri dan menemukan wanitanya itu di area kolam renang. Dipta berpura-pura sedang mencari Ralio, padahal jelas Ralio sedang bersama Arinda. Indri yang menyadari keberadaannya spontan berdiri, Dipta yang merasa lega melihat Indri baik-baik saja bergegas berbalik saat mendengar Indri mengungkapkan perasaannya pada Dipta. Sekuat tenaga Dipta menahan diri berbalik menghadap Indri dan menariknya ke dalam pelukan tapi ia tak kuat menahan kebahagiaan hingga nyaris tersenyum sebelum melangkah menjauh agar bisa menahan diri.

Seluruh rencana Dipta berjalan sesuai harapan, atas bantuan Arissya ia bisa membuat Indri berada di Bali di waktu yang tepat. Hingga akhirnya Indri resmi menjadi istrinya, itu adalah saat-saat paling mengharukan dalam hidup Dipta, bahkan ia tak sadar meneteskan airmata saat mencium kening Indri istrinya. Kebahagiaan Dipta adalah bersama Indri.

*****

"Mas Dipta jahat, jadi kalian semua ngerjain aku" Indri berpura-pura cemberut saat Dipta menceritakan semuanya. Saat ini mereka sedang melakukan honeymoon trip berdua.

Dipta mendongak menatap istrinya "Panggil aku apa tadi?" Indri tersenyum menggeleng "Coba di ulang, aku pengen denger lagi"

"M-mas Dipta" Indri menyembunyikan wajahnya dalam selimut, ia malu.

"Sayang banget sih sama istri aku ini" ucap Dipta sebelum menarik selimut Indri lalu mempertemukan bibir mereka.

Indri menikmati belaian bibir Dipta di miliknya, Dipta menciumnya dengan lembut begitu mendamba membuat Indri merasa sangat di hargai.

"Mas! Ciumnya nanti dulu, lanjutin cerita tadi. Kalau misalnya aku gak mau balik sama kamu gimana?" Indri melepas bibir sebelum Dipta makin jauh.

"Yah terpaksa, aku mungkin sujud di kaki kamu"

Indri memandang Dipta tanpa kedip, suaminya itu bersungguh-sungguh "Kamu tuh emang udah kena pelet aku yah, dulu aja sok jual mahal ih"

"Aku juga nyesel kenapa aku dulu jual mahal, andai kita ketemunya lebih cepet mungkin sekarang kamu udah hamil"

Dipta mengadu pelan karena cubitan Indri "Mas Dipta mulutnya itu ih, eh tapi sebenarnya kita pernah ketemu loh Mas"

"Masa sih?"

Indri mengangguk antusias "Aku sih sempat lupa tapi Rano bilang katanya kita pernah ketemu waktu aku masih SMA, katanya kamu sama Rano ke sekolah aku jemput Arissya"

"Astaga, kamu yang di bilang Arissya naksir Rano yah?" Indri tersenyum mengiyakan, bisa dilihatnya wajah Dipta berubah kesal "Sekarang masih naksir gak? Udah punya buntut dia loh, dua lagi"

"Hati aku punya kamu aja Mas" ucapan Indri menimbulkan senyum merekah di wajah Dipta.

Senyuman Dipta berubah menyeringai, Indri langsung bisa menebak isi kepala suaminya itu "Hari ini kita di kamar aja, aku mau segera punya buntut kayak Rano juga" ucapnya sebelum membawa Indri pada kenikmatan berkali-kali.

Dipta tak pernah menyangka jika jalan hidupnya akan sedramatis ini. Dalam bayangannya ia mungkin akan terus selibat tapi kedatangan Indri di hidupnya mewarnai kehidupan Dipta. Ia jatuh cinta gila-gilaan pada Indri, dan ditengah hubungan mereka, Dilla yang datang kembali bersama Ralio membawa kisah baru dalam hidup Dipta, ia pikir kisahnya bersama Indri akan selurus jalan tol, meski begitu ia tak menyesali kembalinya Dilla sebab dengan itu ia bisa bertemu dengan anak yang tak pernah ia ketahui keberadaannya. Hidupnya semakin berwarna dengan adanya Ralio, Dipta sudah membayangkan bagaimana kehidupannya dengan Indri kelak. Tapi sekali lagi, badai menghadang langkahnya. Dipta hampir kehilangan Indri, dan pada akhirnya ia bersyukur sebab karena semua itulah ia menemukan Indri dalam pelukannya. Serta kedekatan Indri dengan Ralio semakin menambah rasa syukur Dipta.
Tuhan jelas tahu bahwa jika cintamu tak main-main, ia dengan sigap akan membantumu meraihnya. Hanya saja kau perlu cukup kuat untuk melewati jalan menuju bahagia itu, dan Dipta jelas tahu jika cintanya pada Indri Kala Andara tak pernah main-main.

 Hanya saja kau perlu cukup kuat untuk melewati jalan menuju bahagia itu, dan Dipta jelas tahu jika cintanya pada Indri Kala Andara tak pernah main-main

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kita berada di akhir kisah mereka! Hope you enjoy guys.

Maaf jika selama project Dipta-Indri ini aku buat salah, maafin! Tunggu kisah lain dari cerita cerita aku.

Love you all!

Salam sayang, WH.

Yes, I Will. (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang