[Pil KB]

893 78 10
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Akhh...". Vita meringis kesakitan saat dia ingin pergi kekamar mandi. Vita ngerasa sesuatu yang aneh perih dan seperti ada yang mengganjal di kepunyaannya.

Vita berjalan dengan perlahan mengambil handuk lalu masuk kedalam kamar mandi. Setelah selesai mandi Vita keluar dari kamar mandi ia tak melihat Dion.

"Pak Dion kemana yah".

Pintu kamarnya tiba-tiba terbuka Vita refleks langsung menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Astaga aku kira siapa, bapak dari mana".

"Ngambil pesanan ini baju kamu pake". Dion melempar kersek yang berisi baju diatas ranjang.

"Tuh ambil kenapa ngeliatin aja".

"Iya pak nanti aja saya ambil".

"Oh ya pak saya udah siapin air hangat didalam bapak tinggal mandi aja".Ucap Vita agar segera Dion masuk kedalam kamar mandi dia juga bisa cepat mengambil baju tersebut.

Tanpa berucap Dion langsung masuk kekamar mandi. Setelah Dion masuk Vita bergegas mengambil baju tersebut dan memakainya dengan cara Vita menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Dari dalam kamar mandi Dion membuka sedikit pintu kamar mandinya dan melihat kelakuan Vita yang lucu menurutnya.

Entah kenapa Dion mulai sering senyum-senyum sendiri semenjak bertemu dengan Vita.




























"Tambah lagi Reina". Ucap Mamah Dion mereka berempat ada Julio dan Ayahnya yang juga lagi sarapan bersama.

"Iya tante".

"Kok tante sih panggil mamah aja".

Reina hanya mengangguk sebagai jawabannya ia melanjutkan memakan sarapannya. Mulai hari ini ia akan tinggal dirumah Julio a.k.a dirumah mertua kakaknya.

"Julio, tumben gak banyak omong kamu Mama perhatiin tadi malam sampai sekarang kamu kebanyakan diam kenapa".

"Bener kata Mamah kamu Ayah juga sampai meratiin lo".

"Ngak papa kok Yah Mah".

"Beneran gak papa kan".

"Bener Mah". Reina hanya melihat tanpa mau ikut bicara.

"Oh yah katanya kamu mau kenalin pacar kamu itu tapi tadi malam kok ngak kamu ajak sih".

Julio berhenti memakan roti di tangannya."Mah, Julio pergi dulu ada urusan sama temen Yah, Julio pamit". Ucap Julio cepat seolah ia tak mendengarkan yang tadi Mamahnya bilang.

"Julio Mamah nanya lo malah pergi sih".

"Julio buru-buru nih mah".

"Pah, liatkan ada yang aneh sama Julio".

LOVE/HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang