LOVE/HATE

Bonus

Julio melangkahkan kakinya mencari sosok perempuan yang sama seperti Sinta. Ia tak tau mengapa dirinya sedang ada dihutan belantara.

Langkah demi langkah ia menyelusuri setiap tempat yang ada disana. Sampai kakinya melangkah dan mendapati sosok wanita cantik.

Wanita itu tersenyum senang sambil bersenandung indah. Julio hanya bisa melihatnya dari samping. Karena rasa penasaran yang tinggi ia mendekat.

Semakin dekat, Julio memberanikan diri memegang bahu wanita itu.

Dan saat Wanita itu berbalik.

"Sinta". Ucap Julio ia langsung duduk berlutut dan memohon maaf kepada Sinta.

"Maafkan aku Sinta atas semua kesalahku". Lirih Julio dengan air mata yang mengalir dipipinya.

"Bangun Mas jangan seperti itu". Suara itu membuat Julio mendongak dan terlihatlah wajah Sinta yang berseri tengah tersenyum kearahnya.

"Aku udah maafin Mas Julio, Gak sedikitpun dendam dihati aku". Sinta memegang kedua tangan Julio.

"Mas aku mohon hiduplah dengan tenang, hilangkan semua rasa bersalahmu, ingat aku telah memaafkan mu".

"Sinta,".

"Mas, aku mohon bahagiain anak kita mas dia pasti sangat senang kalau kau menjenguknya apalagi tinggal bersama dirimu".

"Mas aku resah saat mendengar curhatannya setiap kali ia mengunjungiku".

"Dia ingin hidup bahagia dengan dirimu, dipenuhi dengan kasih sayang ayah kandungnya".

"Mas tebus rasa bersalah mu dengan membahagiakan Jihan putri kita". Sinta tersenyum ia melepas kedua tangan Julio.

Cahaya terang terlihat mengganggu pengliatan Julio.

"Sinta, Sinta, SINTA". Julio terbangun dari tidurnya.

Ia melihat disekelilingnya ternyata dirinya tertidur didalam ruangannya. Julio mengutak atik ponselnya menelpon seseorang.

"Siapkan tiket dan pasportku malam ini juga kita balik keindonesia".

"Wan, kok lampunya mati sih". Ucap gadis cantik dengan baju dress berwarna pink kesukaannya.