[Vita hilang]

492 67 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Tak terasa sudah lebih sebulan waktu yang kakak Vita katakan dulu kalau ia akan segera membawa Vita pergi dari rumah ini namun sampai sekarang ia tak pernah melihat bahkan berkomunikasi dengan kakaknya itu.

Vita bingung, kebingungannya juga bertambah melihat sikap Dion berubah ia jarang sekali menghabiskan waktu dengan Dion semenjak ada perempuan itu dirumah. Dion selalu pulang larut malam. Vita hanya bisa menyapanya pagi hari itupun Dion tak pernah sarapan bersamanya lagi.

Vita tak tau harus bagaimana sekarang. Benarkah Dion benar-benar cinta kepadanya atau hanya igauan semata.

Flasback kurang lebih dua minggu yang lalu.

Vita tengah asik membaca buku dikamar milik Dion. Tiba-tiba hp nya berdering menampilkan panggilan masuk dari suaminya itu. Vita mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, kenapa yah mas".

"..."

"Ya ampun beneran pak, bapak gak bohongkan". Ekspresi Vita langsung panik karena bukan Dion yang mengangkat telponnya tapi orang lain. Orang itu mengatakan kalau Dion kecelakaan.

"Saya akan segera kesana". Vita mendapat pesan alamat tadi. Ia langsung kesana segera tanpa mengganti bajunya yang hanya memakai piayama ia tak menghiraukan hari yang sudah menjelang hampir tengah malam.

Awalnya Vita ragu kenapa alamat itu membawa dirinya ketempat hotel. Namun Vita yang masih dalam keadaan panik ia langsung masuk mencari nomor kamar hotel itu.

Sesampainya didepan pintu kamar itu Vita sepertinya mengenal angka no kamar yang tertera dipesannya tadi. Namun lagi-lagi ia menghiraukannya.

Vita langsung mengetuk keras kamar itu. Namun tak ada sahutan dengan cepat ia menarik kenok pintu dan.

Clek...

Pintu kamar terbuka alangkah terkejutnya Vita melihat susana kamar itu penuh dengan lilin dan bunga yang tertata indah diatas kasur.

Vita takjub dengan apa yang ia liat didepannya. Ia masuk kedalam kamar melihat sekelilingnya. Ia ingat kamar ini adalah kamar yang ia tempati dengan Dion setelah selesai acara pernikahannya.

Pipi Vita tiba-tiba memanas ia juga mengingat kamar ini adalah kamar saksi ia dan Dion pertama kalinya melakukan hubungan intim layak suami istri.

"Ya, Ampun mas Dion ngagetin aja". Ucap Vita saat ada dua tangan kekar melingkar di perut rampingnya. Waktu ia berbalik tertanya itu Dion.

"Gimana suka ngak". Bisik Dion ketelinga Vita.

"Mas, Dion yang nata semuanya". Tanya Vita

"Bukan, saya nyuruh orang tadi". Jawab Dion datar.

"Ooh...bagus kok".

"Kenapa jadi kaya gitu ekspresi kamu, gak suka yah".

"Enggak kok, aku suka kok mas tapi yah Mas Dion kenapa ngadain ini semua".

LOVE/HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang