[Butik]

516 80 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Inih uang buat kamu". Vita memberikan uang kepada Reina yang pagi ini siap untuk turun sekolah setelah cuti selama dua hari.Reina langsung mengambilnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun dan pergi.

Vita juga pergi menuju tempatnya bekerja. Ditempat ia kerja Vita hanya fokus pada pekerjaannya ketika ada teman bekerja disana menyapanya ia hanya membalas dengan senyuman semua yang ada disana juga tau kalau Vita masih berduka.

Sebenarnya Vita disuruh cuti saja sama bossnya tapi ia tidak mau dari pada dia dirumah sendiri tidak ada yang bisa ia perbuat malah bikin dia makin sedih mending ia bekerja.

"Mbak, nih makan dulu". Ucap Hendri salah satu karyawan yang cukup dekat dengan Vita seumuran dengan adiknya.

"Kamu makan duluan aja mbak langsung pulang aja udah ada yang jemput didepan".

"Mbak belum makan siang lo masa ngelewatin makan malam juga mbak".

"Gak papa nanti makan diluar kok sama temen mbak".

"Mbak pamit dulu kamu lanjutin aja makannya".

Vita pun keluar setelah pamit dengan semua karyawan disana. Baru saja ia keluar Vita sudah mendapat telpon dari seseorang yang menunggunya dari tadi. Entah sudah berapa banyak panggilan masuk dihpnya.

Vita tak mengangkat telponnya ia lanjut jalan dan mencari mobil Pak Dion lelaki yang menunggunya dari tadi.

Setelah Vita melihat ia mengetuk pintu mobil itu."Pak Dion ini saya Vita".

Pintu mobilnya terbuka dan Vita langsung masuk tak memperdulikan tatapan tajam Dion kepadanya."Maaf Pak tadi kerjaan saya banyak banget hp saya juga mode diam".

"Pak jangan ngeliat saya gitu dong".

Diom menghela napas ."Sudah kamu ngomongnya". Vita menggangguk.

"Kamu tau berapa jam saya nunggu disini".Vita menggeleng tanda kalau dia memang tak tau.

"Dua jam saya nunggu".

"Selama dua jam saya disini kamu tau betapa berharganya waktu saya itu".

"Kenapa bapak gak masuk sih mana saya tau kalau bapak nunggu segitu lamanya".

"Saya gak bisa masuk sembarangan tempat seperti itu sangat tidak cocok dengan saya".

"Pak udah yah gak usah ngomel dulu bapak gak liat nih udah mau jam sepuluh emang ada butik buka jam segini".

"Gimana saya gak ngomel kalau kamu...."

Vita menaruh satu jarinya kebibir Dion."Ssstthhh...".

Deg...deg.....deg

deg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVE/HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang