Akash melipat kedua tangannya seraya menyandarkan punggungnya pada kursi yang ia duduki. Sorot matanya masih menatap Senja dengan raut wajah yang sulit diartikan. Sedangkan Senja masih tersenyum hati-hati dan berharap Akash menjawab pertanyaannya.
"Iya ga?" Senja bertanya sekali lagi. "Lo suka 'kan sama Kaleena?"
Akash menggeleng.
"Ga suka?"
"Kenapa lo nanya gitu tiba-tiba?"
"Lo ga suka sama dia, Kash?" Tanya Senja tanpa menghiraukan pertanyaannya Akash.
Akash berdecak, "Kenapa sih, Ja? Lo aneh tiba-tiba nanya kayak gini."
Senja mengubah posisi duduknya menjadi ke arah Akash dan menempelkan lipatan tangannya diatas balkon. Akash pun menegakkan badan dan menarik kursinya agar lebih mendekat pada tembok balkon.
"Kenalin ke gue, Kash." Ucap Senja.
"Apa?"
"Cewe yang udah buat lo jatuh hati."
"Ga ada yang perlu gue kenalin ke lo."
"Ada, Kaleena." Senja tersenyum puas. "Dia 'kan orang yang udah buat lo akhirnya ngerasa suka sama cewe?"
"Ga usah sok tau ya, Ja. Gue ga ada apa-apa sama dia."
Senja mengangkat kedua alisnya lalu mulai tersenyum, "Ga boleh denial, Kash. Itu cuma ngebuang waktu lo."
"Lo ada dendam apa sih sama gue?" Akash mengerutkan keningnya dan menatap Senja cukup serius.
"Gue mana pernah punya dendam sama lo."
"Ya terus kenapa tiba-tiba nanya kayak gini? Kenapa lo tiba-tiba kayak peduli banget gue suka sama siapa?"
"Loh, ya gue pasti peduli. Gue wajib buat peduli lo lagi suka sama siapa."
"Ya udah, gue ga suka sama siapa-siapa. Udah cukup sampe situ."
Senja menatap Akash hati-hati, "Serius?"
"Iya." Akash melipat kedua lengannya. "Kurang serius apa sih omongan gue?"
"Ya udah, iya-iya. Ga usah ngambek gitu dong lo." Senja tertawa pada Akash yang direspon dengan tatapan sebal oleh laki-laki itu.
Akash kemudian memilih untuk memainkan handphone miliknya selagi Senja yang kembali berkutat pada laptop dan laporan. Sesekali laki-laki itu melirik Senja dan menyunggingkan senyumnya kala Senja meremas rambutnya dan bereaksi frustasi menghadapi laporan didepannya. Sepertinya melihat 1000 reaksi Senja adalah self-healing untuk Akash. Semua ekspresi yang Senja buat selalu menjadi hal yang Akash sukai terlebih jika ia sedang berada di masa lelahnya.
"Kash," Panggil Senja tanpa menoleh pada Akash. "martabak depan perumahan enak ga sih?"
Akash tertawa mendengar pertanyaan Senja yang lebih seperti memberi kode pada Akash. Lalu laki-laki itu berdiri dari duduknya, "Ayo lima menit siap-siap, gue tunggu di bawah."
"OKEYYY!!" Teriak Senja senang karena Akash menuruti keinginannya.
Senja akhirnya merapikan barang-barangnya dan membawanya memasuki kamar. Jaket yang tergantung di belakang pintu kamarnya kini sudah tersampir asal di atas pundak seraya kakinya melangkah keluar dari kamar. Saat dirinya melewati ruang keluarga, Mama dan Papanya yang sedang menonton televisi menoleh dan memberi aba-aba untuk Senja mendekati mereka.
"Senja pergi sama Akash ya, Ma." Pamit Senja seraya menyalami Mamanya.
"Kamu pasti ngerampok Akash lagi 'kan?" Senja mengangguk dengan semangat juga tertawa menanggapi pertanyaan dari Mamanya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/260862457-288-k610301.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Senja
Подростковая литератураKepada Senja yang paling cantik di alam semesta, kutitip doa pada-Nya agar kamu selalu baik-baik saja. Kepada Senja paling baik di alam semesta, beri aku senyummu maka akan kubuat kau jatuh cinta. Kepada Senja yang selalu ku sayang sepanjang masa, m...