CHAPTER 12 : Quality Time!

25 5 0
                                    

Senja menuruni tangga rumahnya dan mulai duduk di kursi meja makan. Disana ada mamanya yang sedang menyiapkan makanan di atas meja. Mata Senja mengedar mencari keberadaan Papa dan Abangnya seraya mengambil bakwan jagung buatan sang mama. 

"Udah berangkat mancing mereka." Ucap Mama seperti mengerti apa yang Senja cari.

"Produktif banget Papa sama Bang Nakula hari Minggu gini mancing."

Mama Senja ikut duduk di samping Senja dan menyerahkan piring kosong di depan putrinya. Senja pun menerima piring tersebut dan mulai menyendokkan nasi dan sayur didepannya.

"Yang ada kamu aja yang ga produktif jam segini baru turun dari kamar."

"Senja baru tidur tadi pagi, Ma."

"Nonton drakor kamu?"

Senja menggeleng ditengah kunyahannya, "Ngerjain laporan lah, apalagi yang bisa ngeganggu jam tidur Senja kecuali laporan."

Mamanya tertawa, lalu ikut memakan makanan di piring miliknya. Mereka menikmati pagi hari mereka dengan beberapa obrolan ringan seraya menghabiskan sarapan sebelum sang mama meninggalkannya pergi menuju rumah Bunda. Senja pun membawa piring kosong miliknya menuju wastafel untuk dicuci.

"Permisi Neng, minta waktunya seumur hidup boleh?"

Senja menoleh dan mendapati Langit yang sudah mendapatkan pitingan dan pukulan di kepala oleh Akash.

"Dendam ya lo sama gue, Kash?" Langit mencoba melepaskan tangan Akash yang melingkar di lehernya, "Kalo mau belajar gombal-gombalan tuh ngomong aja, ga usah miting gue gini."

Senja menyelesaikan kegiatannya dan menghampiri kedua temannya yang kini sudah duduk manis di kursi meja makannya.

"Ada apa pagi-pagi ke sini?"

"Ga mau nih diapelin cowo-cowo ganteng di hari Minggu?" Tanya Langit.

Senja berjalan menuju tumpukan toples kue di ujung ruangan dan membawanya pada Langit dan Akash, "Mending tidur ga sih dibanding diapelin lo berdua?"

"Ya udah, Kash. Kita nonton berdua aja lah."

Senja membulatkan matanya saat dirinya sedang menenggak minuman. Ia pun menaruh gelas yang dipakai dengan tegas, "MAU NONTON?"

"Iya. Mau ikut ga?"

"Beneran, Kash?" Senja tak menghiraukan tanya Langit dan malah memilih untuk bertanya pada Akash.

Akash mengangguk sebelum Langit bersuara memprotes.

"Ga percaya banget ya lo sama gue?" Tanya Langit pada Senja.

"Iya! Lo keseringan boongin gue." Senja berdiri dan mulai menarik kedua teman laki-lakinya itu menuju pintu utama rumahnya, "Ya udah, gue mau siap-siap dulu ya. Lo berdua juga yuk cepat siap-siap ya, wahai para ajudannya Senja."

Tanpa mendengar balasan dari Akash dan Langit, Senja menutup pintu rumahnya dan mulai berlari kecil menuju kamar. Sesekali Senja bersenandung senang saat sedang bersolek. Ia rasa kedua temannya itu bisa membaca pikirannya yang sedang lelah karena akhir-akhir ini terlalu sibuk dengan urusan laporan dan organisasi yang baru saja ia masuki.

Tak perlu waktu lama, Senja sudah bersiap dengan setelan santainya dan juga tas yang tersampir di pundak kanan. Ia menuruni anak tangga dengan cukup riang dan keluar rumahnya sebelum berjalan menuju rumah Akash yang berada di sebelahnya.

Senja memasuki rumah Akash dan mendapati Abyasa yang sedang memegang handphone miliknya dengan keadaan landscape seraya menatap dengan serius. Lalu Senja memilih untuk duduk tepat disebelah Abyasa dan mengamati laki-laki itu yang sepertinya tidak terganggu dengan keberadaan Senja.

Langit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang