Gimana kalau kamu itu menjadi pelabuhan terakhir untuk seorang Yuta? Menjadi suamimu serta menjadi ayah dari anak-anakmu kelak nanti.
Ini cerita tentang kamu dan suamimu Nakamoto Yuta. Cerita dari awal bagaimana kalian bertemu dan akhirnya saling j...
"Pulang juga lo, akhirnya ke rumah," Ledek Hansol yang mana tengah berada di dapur mengambil air dingin untuk dia minum.
"Gegayaan punya rumah malah ikutan ngekos kaya anak orang lain."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namanya Hansol, sepupunya Yuta. Satu tahun lebih tua diatas Yuta, pun mamanya Hansol itu, kakak dari mamanya Yuta.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu hal lagi. Ada satu sepupu yang tertinggal, namanya Taro. Anak paling bontot, paling polos, dan kebetulan mamanya Taro itu adik dari mamanya Yuta. Jari urutanya, mamanya Hansol, mamanya Yuta, baru mamanya Taro.
"Belum tidur aja lo?" Tanya Yuta mendekat ke arahnya, malah mencuri satu gelas yang sudah Hansol tuangkan air, dan meminumnya.
Hansol hanya bisa menghembuskan nafas jengah, sabar, Yuta emang selalu kaya gitu. Sopan kalau sama mantanya doang, itupun kalau ada maunya.
Yuta menarik kursi. Duduk sambil menenggak air dingin itu hingga habis. "Biasa, habis main futsal sama anak-anak Teknik. Si Taro, gimana? Jadi pindah dia?"
"Jadi, kan dia enggak mau ikutan sama orang tuanya, mutusin buat pindah ke sini aja, sekalian kuliah disini. Ya kaya gue aja, gimana, Yut," Jelas Hansol yang mana ikutan duduk juga.