Ini yang namanya karma dibayar kontan.
Ingat omongan Yuta kemarin di saat Taeyong bercerita tentang istrinya?
Senin pagi ini berasa seperti Yuta mengikuti acara ninja warrior. Gimana enggak, secara mendadak kamu membangunkan dia dan berkata,
"Yut, kamu cepetan bangun! Aku enggak bisa anterin anak-anak ke sekolah. Hari ini aku harus ikut Ummi ke Bandung."
"Yutaaaaaaaa!"
"Cepetan bangun, kamu dengerin enggak sih?"
Dengan wajah setengah sadar, nyawa belum terkumpul banyak, mata setengah membuka setengah menutup. Yuta duduk dengan segala kekuatan alam yang ada mencoba untuk tersadar.
"Mendadak banget? Ngapain ke sana?" tanya Yuta sambil menguap.
"Enggak tahu, aku baru cek ponsel tadi dapat telfon dari Ummi. Katanya ada keperluan mendadak pasal cabang kita yang ada di sana."
Kamu yang sedari tadi sibuk mencari keperluan untuk dimasukan ke dalam tas kini langsung duduk berhadapan dengan Yuta.
"Kamu cukup urus anak-anak aja, enggak perlu urus rumah. Baju buat kamu ke kantor udah aku siapin, baju sekolah Jagratara sama Azzura juga udah aku siapin, termasuk baju buat Petra."
"Aku juga udah masak nasi goreng. Inget, kasih nasi goreng dengan sosis buat Jagratara. Nasi goreng dengan telor mata sapi untuk Azzura. Dan terakhir Petra nasi goreng dengan nugget."
"Aku juga udah siapin air panas buat kamu bikin kopi atau teh, sama susu buat anak-anak."
"Susu aku mana?" tanya Yuta.
"Serius dulu kenapa sih!"
"Ya ribet banget sih ya ampun! Masih pagi loh ini!"
"Loh itu pekerjaan aku selama ini. Apa aku mengeluh sama kamu? Kamu cuman kali ini aja bantuin malah ngeluh."
Oke enggak jadi mengeluh. Kalau diteruskan yang ada susu buat Yuta nanti enggak ada.
"Oke terus apalagi?"
"Jemput anak-anak dari sekolah TK sekitar jam sepuluh. Kamu ke kantor ajak Petra, dia dikasih mainan juga anteng anaknya."
"Mamah ke mana?" tanya Yuta merujuk pada mamah mertuanya.
"Mamah sama Papah kan belum pulang, Yut. Mereka masih di luar kota. Makanya aku suruh kamu bangun enggak mungkin minta bantuan ke suami orang kan?"
"Oke ada lagi?"
"Aku bawa mobil. Dan izin pamit ya, kemungkinan larut malam aku baru balik. Jagain anak-anak jangan sampai lengah."
Yuta mengangguk. Kamu langsung berdiri dan mengambil tas. Enggak lupa kembali menghampiri Yuta. Memberikan ciuman pada kening, kedua pipi kanan-kirinya, hidung dan terkahir bibir.
"Aku pamit ya, awas loh jagain anak-anak."
"Iya Sayang hati-hati. Eh, bentar dulu."
"Apalagi?" tanyamu sesaat hendak keluar dari dalam kamar.
Yuta menghampiri dirimu. "Belum salaman kamu sama suami."
"Ya ampun lupa maaf."
Tak lupa Yuta juga memberikan ciuman persis sama seperti yang kamu lakukan barusan padanya. Tapi ada yang membedakan, ciuman pada bibir yang cukup bikin kamu jengah sendiri. Kalau enggak dicubit mana mau lepas dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT Husband Series 💚 Nakamoto Yuta 💚
FanfikceGimana kalau kamu itu menjadi pelabuhan terakhir untuk seorang Yuta? Menjadi suamimu serta menjadi ayah dari anak-anakmu kelak nanti. Ini cerita tentang kamu dan suamimu Nakamoto Yuta. Cerita dari awal bagaimana kalian bertemu dan akhirnya saling j...