"TANTEEEEEEEE."
"TANTE YASMIN I'M COMING."
"TANTE!!!"
Kaivan hanya bisa berdecak sambil berkacak pinggang melihat kelakuan teman-temannya setelah memasuki rumahnya.
Kaivan anak tunggal keluarga Lesmana, biasanya rumahnya hanya berisikan suaranya atau sekedar lagu-lagu klasik yang sering diputar bundanya.
"Waduh rame banget ya," sahut seorang laki-laki paruh baya dari belakang Kaivan.
"Eh, ayah," sapa Kaivan sambil mencium tangan Ayahnya.
"Oh my god, Om Wildan! Apa kabar?"
Wildan alias Ayah Kaivan tersenyum manis. "Sehat, La. Ayah sama bundamu apa kabar?"
"Ah bunda sama ayah mah baik-baik aja, Om."
"Eh, ada Jeje sama Chandra," ujar Yasmin–Ibunda Kaivan– yang baru saja keluar dari kamar.
"Loh, Nila! Ya ampun, lama banget gak liat kamu, biasanya juga Yasa yang suka wara-wiri lewat depan rumah," tambah Yasmin saat melihat Nila tengah berbicara dengan suaminya, Wildan.
"Nila emang sok sibuk, Tante. Padahal mah kerjaannya cuma nonton drama korea di kamar," adu Chandra. Laki-laki bertubuh jangkung itu sukses dihadiahi lirikan sinis dari Nila.
"Eh duduk dulu, duduk. Sayang, ambilin makanan dong buat mereka," titah Wildan.
"Gak usah repot-repot, Om," tolak Nila.
"Udah, gapapa."
Tak lama kemudian Yasmin datang dengan membawa satu piring berisi buah-buahan yang sudah dikupas dan satu piring berisi brownies coklat dengan taburan keju.
"Jeje, kabar ayah sama bunda gimana? Kapan hari tante lihat status WhatsApp bundamu, kok kayaknya mereka lagi di luar kota," kata Yasmin.
"Oh itu ayah sama bunda lagi ngunjungin sepupu ayah yang lagi sakit," jawab Jeje.
"Pantes ya, waktu itu tante tanyain kok bilangnya jenguk orang sakit, tante kira nenek kamu yang sakit."
"Ngomong-ngomong, ini tumben pada main ke sini?" tanya Wildan.
Jeje, Chandra dan Kaivan kompak menunjuk ke arah Nila yang sedang menikmati brownies coklat.
"Tuan putri lagi dateng tamu, katanya pengen ketemu sama tante Yasmin," ujar Chandra.
Yasmin mengerutkan dahinya. Apa hubungannya datang tamu sama ketemu dia?
"Gak usah kaget, Bun. Nila kalo dateng tamu bulanan mendadak kayak ibu-ibu hamil muda yang suka ngidam ini itu."
Nila melotot. "Dih apaan, biasa aja juga,"–Nila beralih ke arah Yasmin–"tante jangan percaya omongan Kaivan, ya."
Yasmin merangkul Nila sambil tertawa gemas. Lucu banget anaknya Joanna, batin Yasmin.
"Nginep di sini aja, La," pinta Yasmin.
"Enggak dulu deh, tante. Aku nginepnya kalau weekend aja," tolak Nila.
"Chandra sama Jeje aja yang nginep di sini, tante," usul Chandra.
"Kalau kamu sih jangan nginep, nanti Leon gak ada temen berantemnya."
Leon yang dimaksud Yasmin adalah kakak laki-laki Chandra yang sekarang sudah duduk di bangku kuliah.
"Ah, tante mah."
"Tante, Kak Rena gak pernah main ke sini?" tanya Jeje.
Yasmin melebarkan matanya. "Oh iya, tadi mamanya Rena bilang ke tante kalau Rena mau main ke sini."
"Loh kok bunda gak bilang dari tadi sih?" protes Kaivan. Laki-laki itu langsung menghilang di balik pintu kamarnya.
"Dih, kayak anak perawan aja harus mandi dulu," tukas Jeje.
Rena sendiri adalah calon pendamping hidup Kaivan. Yang baru saja dikenalkan ke Kaivan dua bulan yang lalu.
"Tante, Kak Rena orangnya kayak gimana sih?" tanya Chandra.
"Rena itu anaknya kalem banget–"
"Gak kayak Nila ya?" potong Jeje sebelum Wildan selesai berbicara.
"Orang lagi ngomong jangan main potong aja!" Nila menampar paha kanan Jeje bertepatan dengan bel rumah yang berbunyi.
"Tuh, anaknya udah dateng," ujar Yasmin sambil berjalan ke arah pintu.
"Nila," panggil Wildan.
"Ya, Om?"
"Nanti ajak ngobrol Rena, ya. Anaknya agak pemalu kalau ketemu orang baru."
Nila memberikan kedua jempolnya pada Wildan. "Siap, Om."
"Loh, ada temennya Kaivan?" tanya sosok yang sedari tadi menjadi bahan perbincangan mereka.
Nila tersentak kaget.
Wajahnya bangsawan banget. Pantes aja Om Wildan bilang kalau dia kalem, mukanya aja gak cocok jadi cewek bar-bar, batin Nila.
"Hai, Kak Rena, kenalin aku Nila," ujar Nila sambil menjabat tangan Rena.
"Rena."
Begitu juga dengan Chandra dan Jeje. Wildan dan Yasmin pun meninggalkan para anak muda di ruang tamu mereka.
Nila banyak mengajak Rena membicarakan semua gosip yang ia tahu sampai ia rasa Rena semakin klop dengannya.
Sedangkan Chandra dan Jeje sibuk bermain monopoli. Niatnya sih mau nimbrung obrolan dua ciwi itu, tapi pas tahu isinya cuma gibah, keduanya jadi mengurungkan niatnya.
"Eh udah sampe?"
Rena membalikkan badannya dan melihat Kaivan yang berdiri di belakangnya.
Kaivan tersenyum dan dibalas senyum yang tak kalah manis dari Rena.
"YA AMPUN KAPAN RENJA SENYUMIN GUE KAYAK GITU!!"
Serius.
Nila lihat Kaivan sama Rena ini cocok banget jadi pasangan yang punya gelar pangeran sama putri. Gak kayak dia sama Renja yang hampir tiap ketemu selalu saja saling ngegas.
•••
Hehehe double up ya
Btw, kalian bisa liat silsilah keluarga ZER00'S di instagram aku (usn nya sama) biar aku gak ribet ribet masukin banyak foto di watppad juga.
Terakhir, aku mau ucapin terima kasih buat 5K readers nya, aku harap kalian gak bosen sama ZER00'S meskipun sekarang aku jadi jarang update
Dan...Ada intro iseng-iseng yang dibuatin Junyxxi nih di youtube Danisamora
(ini link nya dari kemarin ga bisa kumasukin jadi aku kasih ss an aja)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZER00'S
Jugendliteratur"For your information, mereka itu namanya 𝗭𝗘𝗥𝟬𝟬'𝗦. Geng populer yang isinya sembilan cogan plus empat cecan hits di Smandatura. "Dari kanan ke kiri baris pertama ada 𝗥𝗲𝗻𝗷𝗮, 𝗞𝗮𝗶𝘃𝗮𝗻, dan 𝗡𝗶𝗹𝗮, baris kedua ada 𝗝𝗮𝗻𝗮𝗿, 𝗞𝗮𝗿...