❀ nitip ya, Mbak Dinda

761 93 9
                                    

Shanka masih terus berlari. Entah kenapa Gisel sukar sekali untuk ditemukan. Padahal sudah jelas, lari Shanka jauh lebih cepat daripada gadis itu.

"Selll angkat dong," monolognya sembari berkali-kali menghubungi nomor Gisel.

Ia menurunkan laju larinya, merasa lelah harus berlari sejauh ini. Sambil berjalan ia berusaha mencari kontak yang sekiranya dapat ia hubungi.

"Oke, pertama lo gak boleh panik dulu."

Lalu layar ponsel Shanka menghitam, beralih pada sebuah pemberitahuan panggilan masuk kepadanya.

Adelia is calling...

Meskipun merasa heran mengenai tujuan teman ekskulnya itu menelponnya, Shanka tetap menjawab.

"Kenapa, Del?"

"Shanka, lo lagi nyariin cewek lo gak?"

"Kok lo tau?"

"Nah kan bener dugaan gue. Gue tadi liat dia sendirian dipinggir Jalan Sudirman, mana dia nangis sambil telponan gitu. Kalian putus ya?"

"Hah? Enggak kok. Eee... Emang lagi ada masalah aja, ya udah thanks ya Del, gue tutup dulu."

"Iya."

Syukurnya Shanka kini berada tepat di persimpangan antara Jalan Sudirman dan Jalan Veteran. Tanpa pikir panjang, laki-laki itu berlari disamping jalanan  yang ramai kendaraan.

Tak perlu berlama lagi, matanya sudah mendeteksi keberadaan Gisel. Tengah melamun sambil memegang ponselnya, seperti orang waras saja.

"Jalanannya rame loh, mau nyebrang gak?" ujar Shanka asal-asalan.

Gisel hanya diam sambil memperhatikan Shanka yang ikut duduk disampingnya.

"Kita putus aja ya," kata Gisel secara mendadak.

Apaan sih kok kata-kata Adelia beneran kejadian? batin Shanka.

"Gak mau selagi gak ada alasan yang jelas kenapa kamu mau mutusin aku yang super ganteng ini."

"Kamu kepedean."

"Anak muda pacaran kok dipinggir jalan," kata seorang ibu-ibu yang baru saja melewati Shanka dan Gisel.

"Serius."

"Aku kan udah pernah bilang, orang-orang nganggap kamu itu babu aku."

Shanka lalu menghela napas sejenak. Satu hal baru ia ingat untuk melepas jaketnya dan memakaikan pada Gisel yang sebenarnya cukup tahan dengan udara dingin.

"Kan orang-orang gak tau aslinya aku sama kamu itu gimana."

Gisel hanya diam, tidak ada niatan untuk menanggapi omongan Shanka lagi setelah mengingat kelakuannya tadi.

"Ayah kayaknya bakal marah banget," kata Gisel.

Shanka lalu mengelus pucuk kepala Gisel dengan pelan. "Maaf ya, aku belum jadi bagian dari keluarga kamu seutuhnya, jadi aku gak bisa ikut campur semua permasalahan kalian."

"Tapi kalau Om Karel tau tentang ini, kamu cepet-cepet hubungin aku aja. Paling gak aku bisa nemenin kamu pas lagi dimarahin Om Karel," sambung Shanka.

Gisel tidak tahu harus berterima kasih dengan cara apa lagi setiap ia berbicara dengan Shanka. Laki-laki didepannya ini benar-benar menopang kekuatan Gisel selama ini.

"Mau pulang ke rumah aku?"

Gisel menggeleng. Bersamaan dengan itu ada sebuah mobil berwarna merah yang terparkir tepat di depan keduanya.

Kedua pintu mobil itu terbuka, menunjukkan kakak kesayangan Gisel beserta kekasihnya.

"Mbak Dinda? Mas Delvin?"

"Aku mau ikur mereka aja, gapapa kan?" tanya Gisel pada Shanka.

Tentu saja Shanka setuju. Dinda itu kan kakak Gisel, tidak mungkin Shanka melarang Gisel untuk ikut dengan kakaknya 'kan?

"Mbak Din, tolong jagain Gisel-nya ya," kata Shanka.

Dinda lalu mendorong pelan bahu kiri Shanka. "Astaga, Shanka! Gue kakaknya Gisel! Ya pasti gue jagain dengan baik lah."

Shanka lalu tertawa canggung. Cukup merutuki kebodohannya karena gugup ditatap Delvin dengan alis tebalnya.

"Mas Delvin," sapanya.

"Pacarnya gue bawa dulu ya. Tenang aja, ini anak kalo rewel tinggal gue kasih yogurt blueberry aja."

"Kok tau?"

Dinda mengangkat kedua alisnya bersama dengan Shanka, membuat Gisel beralih dan membuka pintu mobil kakaknya.

Shanka menjadi manusia aneh kalau sudah bertemu dengan Mbak Dinda.

Haiiiiii, aku telat update lagi karena AKU LAGI PAS JUHUSHSUSJSUS
Anw, diliat-liat banyak banget yang minta Janar-Karina sering muncul 👀
Tunggu abis konflik ini yaaaa bcs aku sudah merencanakan sesuatu juga NGIYAHAJAHHAHAH

Satu lagi, shout out buat doyyiiifeiyyyy karena aku jadi menyempatkan buat update ZER00'S di tengah-tengah PAS (tadi pagi gak sengaja liat notif di email)
Dah ya, see u soon~

ZER00'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang