Update...
Update...
Update...
Ready??
Happy Reading
-------------
Chelsea sudah melihat ada hal yang salah ketika ia pulang dari pasar bersama ibu Ben dan melihat pria itu tengah meninju samsak tinju yang ada digarasi. Chelsea menaikkan kaca mata hitamnya keatas kepala lalu memandang Lizzie yang berdecak kesal.
"Ben hanya begitu setelah berdebat dengan ayahnya." Lizzie memberitahu Chelsea yang hanya mengangguk. Wanita separuh baya itu berbalik dan menuju rumah.
"Aku akan memberi kata-kata manis untuk suamiku. Kau bisa menenangkan Ben." sahutnya lalu meninggalkan Chelsea yang hanya bisa berdiri sembari memandang Ben yang masih terus memukuli karung tinju itu.
Chelsea menarik napas panjang dan berjalan menuju garasi , Ben masih belum menyadari kedatangan dirinya membuat Chelsea hanya berdiri, kemudian setelah menyarangkan pukulan terakhir, Ben berhenti sembari mengatur napasnya. Ia meletakkan kedua tangannya dipinggang sembari berjalan mondar-mandir.
"Pantas saja kau di juluki predator di ruang sidang." Kepala Ben langsung berpaling secepat yang ia bisa kearah Chelsea. Chelsea melihat Ben sedikit bingung lalu menarik napas dan berjalan menuju meja kecil. Ben mengambil botol minum sebelum menegaknya dengan rakus.
"Kapan kau kembali?" Ben bertanya, Chelsea mengangkat bahu dan masuk lebih dalam.
"Belum lama dan aku melihat kau memukuli karung tinju itu seolah ingin melepaskannya dari gantungan." Chelsea mengambil handuk yang tersampir di kursi dan memberikan kepada Ben yang langsung mengambilnya.
"Sedang memikirkan sesuatu?" Ia bertanya kembali kepada Ben yang balas memandangnya lalu menggeleng, tangan Ben terangkat dan terulur untuk merapikan helai rambut Chelsea yang terjuntai keluar.
"Tidak, aku hanya memikirkan kapan kita pulang ke London?" Chelsea menatap Ben kaget, ia baru saja membuka mulut ketika mereka berdua sama-sama mendengar suara bantingan pintu di kejauhan. Kemudian mereka berpaling ketika melihat ayah Ben berjalan menuju mobilnya yang parkir didepan garasi.
Trevor menghentikan diri ketika ingin masuk kedalam mobil, pandangannya tertuju kepada Ben dan Chelsea. Pria itu tidak mengatakan apapun, ia hanya memandang dan masuk setelah membanting pintu mobil, pria itu melaju pergi keluar dari rumah.
"Aku akan mandi." Chelsea mengalihkan pandangannya kearah Ben yang meraup ponsel dan arlojinya sebelum berlalu masuk kedalam rumah meninggalkan Chelsea sendiri.
Chelsea menemukan Lizzie tengah berada didapur, tengah mengatur belanjaan yang mereka beli tadi kedalam kulkas sembari sesekali menggerutu dan mengumpati suaminya. Lizzie berhenti ketika melihat Chelsea berdiri di tengah-tengah dapur dengan pandangan minta maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Will Be The Same
RomanceJatuh cinta dengan Marc yang notabene adalah kakak laki-lakinya bukanlah pilihan Chelsea tapi itulah yang terjadi pada dirinya. Dari sekedar kedekatan dan perlindungan Marc sewaktu disekolah membuat ia menyadari rasa sayang dan kagummya kepada Marc...