NWBTS 🌸 6

4.2K 671 37
                                    

Update..




Update..






Ems sebenarnya mau update sahur tadi tapi ngantuk sangat mau lanjut nulis, mau dilempar keluar masih 800+ words, ntr kalian protes jadi baru pagi ini deh selesai.







Ready??






Happy Reading

----

Chelsea menggosok tangannya di rok pensil yang biasa ia kenakan saat bekerja. Rose memandang Chelsea lekat-lekat dari kubikelnya disamping Chelsea.

"Ayo, sana." Sahut Rose sambil menjentikkan jarinya lalu menunjuk ke ruangan Mr. Morgan yang tertutup rapat. Chelsea membasahi bibirnya yang terasa kering.

Gagasan untuk menemui Mr.  Ben Morgan adalah seperti menemui lucifer. Jika harus memilih tidak ada satupun karyawan kantor pengacara ini yang bersedia menemui Ben jika tidak terpaksa.

Wajah pria itu memang mendukung untuk menjadi model pria untuk majalah, tapi sayang sikapnya memang cocok untuk menjadi pengacara dikantor tempat Chelsea bekerja.

Sialnya Chelsea bekerja dibawah team yang dipegang Ben. Pria itu berumur sekitar tigapuluh tahun dan sudah menjadi partner dikantor pengacara bergengsi di Howard Kennedy London Law Firm.

Pria itu menjadi partner termuda yang dimiliki HK. Chelsea mengetahui sepak terjang Ben semenjak ia kuliah di King College, salah satu universitas bergengsi di Inggris. Nama Ben Morgan selalu bergaung di koridor universitas itu. Ia memang masuk setelah Ben lulus, tapi namanya masih memegang peringkat teratas murid berprestasi hingga saat ini.

"Teleponmu berdering." Sahut Rose sambil melempar pensil kearah Chelsea yang melamun membuat gadis itu terkejut dan memandang Rose kesal.

"Shit." Umpat Chelsea saat tahu dari mana panggilan itu berasal.

"Yes sir."

"Darimana saja kau? Aku sudah menghubungimu dari tadi." Chelsea memutar bola matanya.

Dari tadi his eyes!!

"Maaf sir, saya tadi ke toilet." Sahut Chelsea tidak mau memperpanjang.

"Segera keruanganku dan bawakan berkas-berkas perceraian Mrs. Conrad." Sahut Ben dan langsung mengakhiri pembicaraan.

Chelsea mengambil berkas-berkas yang tadi ia kerjakan dan dengan segera berjalan menuju ruangan Ben.

"Jangan lupa cutimu." Seru Rose membuat Chelsea dan beberapa orang yang berada diruangan itu menoleh, Chelsea menatap sebal lalu kembali melanjutkan langkahnya.

"Masuk." Sahut sebuah suara berat yang berada dibalik pintu sedetik setelah Chelsea mengetuk pintu itu. Chelsea menarik napas lalu membuka pintu itu.

Ia melangkah masuk kedalam kantor yang luas itu, pria itu masih memandang laptop yang ada dihadapannya.

"Kau membawa berkas yang kuminta?" Tanya pria itu tanpa mengalihkan pandangannya. Chelsea melangkah maju kemudian meletakkan berkas itu diatas meja Ben.

"Duduk." Sahut Ben membuat Chelsea yang sudah hampir mundur ke pintu memandang kaget lalu dengan segera duduk dikursi yang ada disana, tapi pria itu tidak juga berhenti bekerja membuat Chelsea menggoyangkan kakinya dengan tidak sabar.

"Stop menggoyangkan kakimu Ms. Jackson." Gerakan kaki Chelsea terhenti, Chelsea menatap pria itu dengan pandangan horor, apa pria itu mempunyai mata batin sehingga bisa melihat apa yang Chelsea lakukan.

Never Will Be The SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang