Update..
Update..
Ready??
Happy Reading
------
Hampstead, London, UK
Ben's ApartementBen melemparkan kunci mobilnya keatas meja dengan asal lalu berjalan membuka pintu balkon, hujan yang tadi turun dengan lebat sedikit mereda.
Ia selalu suka aroma yang tercium setelah hujan, bau tanah dan daun yang basah. Bersyukur ia tinggal ditempat tinggal yang masih cukup hijau dibanding kawasan lainnya di London.
Ben membuka jasnya dan dasinya sambil memikirkan kejadian tadi saat ia mengantar Chelsea pulang. Entah kenapa ia mempunyai inisiatif untuk mengantar gadis itu pulang.
Tapi saat melihat Chelsea berdiri dihalte sambil menadah air hujan dengan tangannya, tiba-tiba saja ia tergerak untuk memacu mobilnya kearah Chelsea, bersyukur wanita itu tidak menolaknya.
"Kenapa menangis?" Tanya Ben pada seorang gadis yang baru saja duduk disampingnya disebuah kursi taman yang agak tidak terlihat di kawasan King College.
Hari ini ia sebenarnya berencana menemui profesor Archer untuk menanyakan satu kasus yang tengah ia tangani dikantor. Tapi gurunya itu sedang berada dikelas dan akhirnya ia terdampar disini.
Gadis itu tersentak kaget lalu berbalik dengan cepat dan langsung mundur ke ujung kursi.
"Tenang, aku bukan orang jahat." Sahut Ben sambil merutuk topi serta kacamata yang dipakainya lalu masker yang menutupi mulutnya akan memberi definisi berbeda tentang orang jahat.
"Ma-af." Gadis itu berusaha mengendalikan dirinya sambil menghapus pipinya yang basah, pemandangan itu yang membuat Ben ingin mencubit pipi itu.
Demi tuhan ia seperti seorang pedofil sekarang.
"Bad day?" Tanyanya mencoba membuka percakapan, gadis itu mengangguk ragu sambil tetap memandang waspada kearah Ben.
"Aku Arthur, kau?" Tanya Ben pada gadis itu.
"Chelsea." Sahutnya hati-hati.
"Hi Chelsea." Sapa Ben.
"Kau bukan mahasiswa disini." Sahut Chelsea, itu bukan pertanyaan tapi pernyataan. Ben tersenyum simpul melihat penilaian Chelsea.
"Darimana kau tahu aku bukan mahasiswa sini?" Tanya Ben ingin tahu, Chelsea hanya mengangkat bahu.
"Kau memakai celana berpotongan sempurna yang aku yakin itu dijahit khusus, kau memakai jam rolex yang kau sembunyikan dengan lengan jaketmu, kau memakai sepatu keluaran D&G dan kalau aku tidak salah cium kau memakai parfum C&K yang berharga £150 yang tidak akan sanggup dibeli mahasiwa di sini kecuali memang kau sudah kaya sejak lahir." Sahut Chelsea, Ben langsung bertepuk tangan memuji penilaian Chelsea yang akurat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Will Be The Same
RomanceJatuh cinta dengan Marc yang notabene adalah kakak laki-lakinya bukanlah pilihan Chelsea tapi itulah yang terjadi pada dirinya. Dari sekedar kedekatan dan perlindungan Marc sewaktu disekolah membuat ia menyadari rasa sayang dan kagummya kepada Marc...