Update...
Update...
Update...
Ready??
Happy Reading
--------
"Jadi untuk apa kau datang kemari?" Tanya Chelsea pada Ben yang berjalan disampingnya.
Ini dua jam setelah kedatangan Ben yang sangat tiba-tiba dan tidak Chelsea prediksi sama sekali. Ia sangat terkejut saat melihat Ben yang turun dari dalam mobil dan menghampiri Marc.
Otaknya menebak-nebak apa yang sedang Ben lakukan, tapi hatinya juga tidak bisa berbohong ada kegembiraan tersendiri saat melihat Ben, bahkan Marc yang berada disamping Ben pun tidak ia pedulikan.
Ibunya keluar dan Chelsea melihat Ben dapat mengambil hati ibunya, karena dengan secepat kilat, ibunya menyuruh Rea untuk membereskan kamar di guest house untuk Ben.
Chelsea melihat Marc memandang Ben menilai, ia lihat Ben mengetahui bahwa Marc menerka-nerka hubungan seperti apa yang dipunyai Chelsea, tapi Ben tidak ambil pusing.
"Kau bilang jika aku disini, kau akan mengajakku ke reuni sekolahmu kan? So, here I am." Sahut Ben sambil merentangkan tangannya, Chelsea mendengus pelan.
"Jangan main-main Ben." Sahut Chelsea sambil memandang Ben. Baru kali ini ia melihat Ben dalam pakaian santai, biasanya ia selalu melihat Ben dalam setelan jas, walau jasnya dilepas tetap kemeja yang dipakai pria itu.
Dan sekarang pria itu mengenakan kaos putih polos yang sialnya mencetak jelas bodi pria itu, jaket kulitnya sudah dilepas olehnya. Celana jeans pria itu membalut kakinya dan akan membuat wanita berhenti berjalan untuk memikirkan hal mesum apa yang bisa dilakukan oleh kaki Ben.
Dari dulu Chelsea berpikir hanya Marc yang mempunyai kemampuan membuat hormon wanita naik dengan cepat tapi saat melihat Ben dalam tampilan seperti ini membuat Chelsea berpikir ulang apa dunianya terlalu terpatok pada Marc.
"Aku tidak main-main." Sahut Ben, Chelsea memicingkan matanya, mereka sampai di Hammock yang tergantung di taman mawar ibunya.
"Pekerjaanmu, kau punya kasus penting yang butuh perhatian Ben." Sahut Chelsea, Ben berpaling kearah Chelsea dan menatap wanita itu lekat-lekat.
"Kau lebih penting."
"Chels."
"What?" Tanya Chelsea tak mendengar omongan Ben yang bersamaan dengan teriakan memanggil namanya. Chelsea memandang kearah lain dan melihat Sabrina, sepupunya tengah melambaikan tangan dari arah teras rumah, disamping Sabrina ada Marc yang memperhatikan mereka dalam diam.
"Kau mengatakan apa tadi?" Tanya Chelsea pada Ben yang hanya tersenyum simpul.
"Lupakan." Sahut Ben membuat Chelsea merengut kesal, pandangan Chelsea beralih dari Ben kearah teras tempat Marc berdiri dan tengah berbicara dengan Sabrina.
"Itu siapa?" Tanya Ben sambil mengial kearah Sabrina.
"Sepupuku." Sahut Chelsea datar, entah mengapa ia tidak menyukai Ben menanyakan soal Sabrina disaat ia ingin tahu apa perkataan Ben sebelum Sabrina memanggil dirinya.
"Ayo, kenalkan aku." Sahut Ben sambil menarik tangan Chelsea dan membawa mereka kembali ke teras.
------
"Jadi kau bos Chelsea atau kekasihnya?" Tanya Sabrina.
"Sab." Protes Chelsea saat mendengar pertanyaan Sabrina yang tidak bisa mengkontrol mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Will Be The Same
Lãng mạnJatuh cinta dengan Marc yang notabene adalah kakak laki-lakinya bukanlah pilihan Chelsea tapi itulah yang terjadi pada dirinya. Dari sekedar kedekatan dan perlindungan Marc sewaktu disekolah membuat ia menyadari rasa sayang dan kagummya kepada Marc...