Siang harinya, Keynal kembali bertugas seperti biasa. Di dalam mobil polisi, lelaki itu menaburkan mata keluar jendela. “Kita, lewat jalan Pajajaran aja, biar tidak macet.”
“Baik, Pak!” Bripda Boby memutar setir dan menuju jalan yang dimaksud. Sepuluh menit kemudian mereka di rumah jagal hewan, tempat Endrew bekerja yang berlokasi di depan pasar Jatayu..
Mereka bertiga sudah mewawancari banyak orang yang berkutat di sekitar pasar, tetapi belum menemui titik terang. Di tambah informasi yang mengatakan bahwa Sonia pacar pelaku telah kabur keluar kota lantaran takut jika berurusan dengan polisi.
“Bagaimana ini, Pak? Rekan-rekan pelaku semuanya pada kompak menjawab tidak tahu.” Aipda Boby mencoret daftar nama saksi yang diberikan penyidik Hamid di hari sebelumnya.
“Ini rumit.” Bripda Maul bersandar di samping pintu mobil sembari mengepalkan tangan melihat ketiga rekan Endrew yang tertawa dari balik jendela seolah mengejek Maul tidak mendapati keterangan dari mereka.
“Saya mau menghajar mereka!” Bripda Maul hendak berlari ke rumah jagal, tetapi Keynal dengan sigap menekan dada bawahannya itu untuk tetap diam di tempat.
“Telan emosi kamu. Kekuatan otot tidak akan menyesal masalah.”
“Tapi Pak, mereka mempermainkan kita.” Wajah Maul memerah seperti kepiting rebus, polisi itu mengepalkan tangan ingin rasanya morontokkan gigi teman-teman Endrew itu satu-persatu.
Keynal mengebuskan napas perlahan untuk mendinginkan kepalanya. “Saya yakin, kamu tentu tahu apa yang harus kita lakukan.”
“Maksud Bapak?” Dahi polisi Maul mengerut seperti lipatan baju.
Keynal tersenyum misterius. “Bersabarlah kita akan membuntuti mereka nanti malam.”
Di depannya Boby menatap Keynal sembari mengangguk. Polisi berpangkat Bintara itu terkesan perubahan karakter di tunjukkan komandannya tersebut. Keduanya satu angkatan waktu SMA, tetapi mereka dipertemukan dengan takdir berbeda.
Bripda Boby beruntung bisa satu divisi dengan Keynal, pemuda yang dulu petakilan dan berisik kini bertanformasi menjadi sosok pria dewasa yang cerdas. Seketika itu sel-sel di otak Boby terbuka dan mengingat kesan pertamanya ketika bertemu dengan Keynal.
🍒🍒🍒
Malam harinya waktu yang dinanti pun tiba. Ipda Keynal, Bripda Boby dan Bripda Maul membuntuti tiga orang teman Endrew baru saja keluar dari rumah pemotongan hewan.
Para polisi itu membayangi motor ketiga pemuda yang melaju melaju di depannya. Tetapi saat di persimpangan jalan ketiga pemuda itu melewati jalur yang berbeda. Tim polisi pun akhirnya hanya mengikuti salah satu dari ketiga pemuda tersebut.
Namun, apesnya pemuda yang mereka incar sadar jika dirinya sedang diikuti. Pemuda itu segara tancap gas melewati lorong-lorong kecil yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Akibatnya mobil SUV hitam yang di kemudian Boby terhenti tepat di depan pintu masuk gang.
“Loh Pak, anda mau kemana?” Bripda Boby mencabut sabuk pengamannya ketika Keynal membuka pintu mobil.
“Anak itu terlalu mencurigakan saya harus mengejarnya!” Keynal berlari ke seberang jalan—menghampiri sekumpulan tukang ojek yang duduk melingkar sembari bermain catur di pos ronda.
“Pak, boleh saya pinjam motornya?” Bapak-bapak yang motornya ditunjuk Keynal tsaling berpandang mata dengan teman-teman seperti mencurangi sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VENALOVA (Crime, Drama, Thriller)
Mystery / Thriller2̳1̳+̳ ̳P̳e̳r̳m̳a̳i̳n̳a̳n̳ ̳g̳i̳l̳a̳ ̳s̳e̳o̳r̳a̳n̳g̳ ̳D̳e̳t̳e̳k̳t̳i̳f̳ ̳P̳o̳l̳i̳s̳i̳ ̳u̳n̳t̳u̳k̳ ̳m̳e̳m̳b̳a̳l̳a̳s̳ ̳d̳e̳n̳d̳a̳m̳.