3.5 - KAMU SEGALANYA

877 106 209
                                    

Pertengkaran dalam hubungan asmara adalah sesuatu hal yang normal dan wajar terjadi. Karena pertengkaran menunjukkan bahwa, di dalam hubungan tersebut akan benar-benar hidup, dan komunikasi satu sama lainnya pun sedang berjalan.

Kemudian, manfaat yang dirasakan pun jauh lebih banyak. Seperti, sama-sama mengerti, dan introspeksi diri tentang keinginan masing-masing.

Veranda tersadar dari mimpi buruknya. Perempuan itu menoleh dan mendapati suaminya yang tengah fokus menyetir. Motor Keynal tinggal dan rencananya, kendaraan itu akan diantarkan oleh orang kepercayaan ayahnya

Sepi banget, padahal udah subuh.”

Saat ini, Veranda berada di perjalanan pulang, setelah semalam Keynal turut menginap di rumah orang tuanya.

Masih jam empat. Orang-orang lebih suka gulung selimut, ketimbang ambil wudu.”

Senyuman tersungging di wajah Keynal, melihat sang istri lebih dulu membuka percakapan.

Biasanya sih, di sini banyak preman pasar.”

Tapi kok, aku nggak liat siapa-siapa dari tadi?

Sebagian emang udah ditertibkan. Sisanya nggak tau sembunyi di mana, masih tahap pengejaran.”

Key, awas!

Lelaki itu refleks menginjak rem, ketika mendengar teriakan istrinya.

Kenapa, Ve?

I-itu apaan?

Perempuan itu menunjuk gulungan kain kafan yang membentuk pocong, tengah berbaring di aspal dan nyaris tertabrak.

Sial kita dijebak, ini pasti modus perampokan.” 

Polisi itu niat memeriksa, tetapi Veranda segera menahannya.

Kita putar balik aja, aku gamau kamu kenapa-kenapa.”

Keynal mengerti dan langsung berbalik arah. Akan tetapi, saat di simpang empat, mobil mereka tahu-tahu dikepung oleh empat orang penjahat.

Dua orang pria turun dan menggedor-gedor kaca mobil Veranda. Keynal menendang pintu, hingga mengenai salah satu perampok.

Kalian mau uang, saya akan kasih, Tapi tolong, jangan halangi jalan kami.”

Kita tidak butuh uang kamu, kita butuh nyawa kamu.”

Seorang pria berkumis tipis, berusia sekitar empat puluhan menaikkan ujung parang di tangannya. Tidak lebih tinggi dari kepala, dan tidak lebih rendah dari perutnya. Orang itu menatap tajam ke arah Keynal, memasang kuda-kuda siap menyerang.

Tidak usah tengang begitu.” Polisi muda itu bersenandung. Saya tidak membawa senjata.”

Keynal tertawa, mengamati tubuh para musuhnya yang bergetar ketakutan. Senyum manis yang dimilikinya turut mengundang amarah, seolah berkata, silakan keroyok aku. Namun, posisi tubuhnya tidak menunjukkan celah sedikitpun.

Segalanya menjadi berantakan, saat ke-empat penjahat itu mulai menyerbu. Suara pukulan dan tendangan saling menghantam. Pepohonan di pinggir jalan mendesir hebat, menciptakan hawa dingin yang mencekam.

Keynal menganga kedua kakinya di tanah, menghalau setiap serangan yang dilayangkan ke arahnya. Namun, ajaibnya, tak ada satu pun kepalan tangan yang mengenai wajahnya.

Di telepon Veranda memaki Endy habis-habisan, karena telah mengirim orang untuk mencelakakan suaminya.

Namun, Endy menyakinkan Veranda, jika anak buahnya tidak akan membunuh Keynal.

VENALOVA (Crime, Drama, Thriller)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang