21+
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tapi boong
💙💜💙
Keynal mendorong dan menghimpit tubuh istrinya di atas ranjang. Veranda menengadah, menatap mata liar Keynal yang seolah bergerak menelanggi dirinya.
Entah, karisma apa dipancarkan Keynal. Namun, Veranda mampu menangkap senyum langka. Senyum yang hanya ditemui lima sampai tiga kali dalam seumur hidup.
Seakan senyum itu bisa memahami Veranda, layaknya hati seorang wanita yang ingin selalu dimengerti.
Keynal meloloskan kaus hitamnya. lelaki itu menunduk dan memberikan tato-tato kepemilikan di leher Veranda.
“Aku yang memimpin!”
Veranda memutar posisi duduk di atas perut suaminya. Keynal hanya bisa pasrah, terlebih ketika Veranda mengikat kedua tangannya menggunakan dasi.
🍒🍒🍒
Keynal terjaga di tengah malam, setelah mendengar gemerincing air. Di dalam kamar mandi, Veranda memejamkan mata. Mengakrabkan tubuhnya dengan air pegunungan yang kadang hangat dan kadang berubah menjadi sedingin air es.
Tak lama Keynal melihat cahaya terang dari kamar mandi yang terbuka. Jadi, penginapan mereka kali ini bernama Mezzanine Lodge, mengombinasikan partisi bergaya Jepang dengan tegel kunci tradisional.
Veranda keluar kamar menggunakan kimono hotel, serta handuk putih yang melingkar di kepalanya.
Keynal menegakkan tubuhnya pada sandaran tempat tidur. “Jam berapa sekarang?”
“Jam dua.” Veranda melewati Keynal lalu mengecek ponsel dua taruh di atas nakas.
Veranda memutari tempat tidur menunggu kopernya untuk mengambil baju ganti. “Kamu kenapa, sakit?”
“Hn, badan aku rasanya remuk semua, gara-gara dibantai kamu tadi malam.” Keynal mengaduh kesakitan, punggungnya nyeri bagai ditusuk ribuan jarum akupunktur.
Veranda hanya membalas dengan senyuman. “Kamu, mandi gih sana! Barusan, Pak Erdin WhatsApp aku. Katanya, satu jam lagi dia bakal sampai sini.”
“Okay.”
Keynal memungut pakaiannya yang berserak di lantai, kemudian berlari ke kamar seperti tuyul yang tertangkap basah saat mencuri uang.
Veranda tersenyum sambil geleng-geleng kepala menyaksikan tingkah Keynal yang menurutnya absurd, tetapi penuh kejutan.
🍒🍒🍒
Pukul 03:00
Sesuai kesepakatan, Erdin menjemput mereka di depan lobi penginapan. Keynal masuk mobil bersama Veranda, melalui pintu belakang yang telah terbuka lebar untuk keduanya.
“Pagi, Pak Erdin!” Keynal menyapa si pemilik mobil jeeb yang sudah stand by di balik kursi kemudi.
“Pagi, Mas! Gimana, apa Mas Polisi dan istri sudah siap, dengan tujuan pertama kita?”
“Pastinya. Kita mau kemana sekarang?”
“Sekarang, kita akan ke penanjakan satu. Karena biasanya, wisatawan dan turis-turis asing memulai petualangan dari sana.”
KAMU SEDANG MEMBACA
VENALOVA (Crime, Drama, Thriller)
Mystery / Thriller2̳1̳+̳ ̳P̳e̳r̳m̳a̳i̳n̳a̳n̳ ̳g̳i̳l̳a̳ ̳s̳e̳o̳r̳a̳n̳g̳ ̳D̳e̳t̳e̳k̳t̳i̳f̳ ̳P̳o̳l̳i̳s̳i̳ ̳u̳n̳t̳u̳k̳ ̳m̳e̳m̳b̳a̳l̳a̳s̳ ̳d̳e̳n̳d̳a̳m̳.