“Keynal!”
“Ve-Veranda.”
Refleks Keynal langsung berdiri, menyambut langkah sang istri yang kini berlari ke arahnya.
“Kamu, ngapain berdua sama cewek ini?”
Veranda menunjuk perawat cantik yang tengah menunduk, seraya mengemasi alat-alat medisnya.
“E-e, Ve, ini bukan seper—”
“Aw! sakit Ve.”
Keynal merasakan kedutan saat Veranda menekan titik luka di tangannya.
“Ya ampun maaf, Sayang. Tangan kamu kenapa?” Veranda segera beralih memegang pergelangan tangan suaminya.
“Pemilik rumah ini tadi coba mencekik aku pakai kawat berduri, sampai duri-duri besi itu nyocol di tangan aku.”
“Ya Allah, Sayang, ayo kita ke rumah sakit. Aku gak mau tangan kamu sampai kena infeksi!”
Perawat yang berdiri di belakang Keynal hanya bisa geleng-geleng gurat kepahitan di wajah Veranda.
Pantas saja polisi ini nggak mau menatap aku. Ternyata istrinya jauh lebih cantik dari cewek-cewek yang biasanya joget-joget di tiktok. Merasa insecure jadinya.
Petugas medis itu memandangi Veranda yang mulus, berseri-seri, dengan pori-pori yang tertutup rapat, putih mulus seperti girls group dari negeri gingseng.
Melihat istrinya yang begitu histeris, Keynal tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.
“Nggak apa-apa Ve, lukanya nggak terlalu dalam. Jadi, kamu nggak perlu khawatir.”
Tak lama, Keynal segera memanggil rekannya yang masih bersiaga setelah mengamankan barang bukti di TKP.
“Pak Mau!”
“Ada apa, Ndan?” ucap Polisi dengan suara berat itu bergegas menghampiri Keynal.
“Tolong antaran mba ini ke rumah sakit, seperti beliau harus kembali bertugas.”
“Baik. Pak!” Suara lantang Maul membuat lamunan perawat itu langsung buyar seketika.
Maul berbalik, hendak menghampiri Aipda Boby yang menunggu di dalam mobil, tetapi urung karena Keynal lebih dulu memanggilnya.
“Pak Maul, tunggu!”
“Ada apa, Ndan?” Maul menoleh dan memperhatikan Keynal yang berjalan menyamai langkahnya.
“Pakai motor saya saja. Biar mobilnya dibawa Pak Boby dan rekan-rekan yang lain.” Keynal menyerahkan kunci motornya. “Nanti taruh saja motor saya di kantor.”
Bripda Maul mengangguk paham. Setelahnya, Keynal langsung tersenyum lega dan mengaitkan lengan di pundak sang istri.
Mendapat perlakuan itu Veranda hanya memalingkan wajahnya. Sebal dengan tingkah sang suami yang terkesan mengacuhkan dirinya.
Di depan mata keduanya, Polisi Maul mulai memakai helmya bersama perawat tadi yang segera duduk di belakangnya.
Tak lama Bripda Maul menstater motornya dan langsung tancap gas bersama dengan mobil polisi yang mengawal di belakangnya.
“Pak Keynal, Bu Veranda saya duluan.” Bripda Boby yang menyetir mobil satuan polisi memberi salam hormat ke arah keduanya.
Setelah tim-nya itu pergi Keynal memutar langkah dan menatap istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VENALOVA (Crime, Drama, Thriller)
Mistero / Thriller2̳1̳+̳ ̳P̳e̳r̳m̳a̳i̳n̳a̳n̳ ̳g̳i̳l̳a̳ ̳s̳e̳o̳r̳a̳n̳g̳ ̳D̳e̳t̳e̳k̳t̳i̳f̳ ̳P̳o̳l̳i̳s̳i̳ ̳u̳n̳t̳u̳k̳ ̳m̳e̳m̳b̳a̳l̳a̳s̳ ̳d̳e̳n̳d̳a̳m̳.