Vanka bingung.
Kenapa dia mual mual terus? Satu hal yang terbesit di lubuk hati Vanka yang paling dalam apa dia hami?
Vanka cepat-cepat menggelengkan kepalanya ga mungkin. Tapi- waktu itu..argh
"Kalau bener gimana?"gumam Vanka yang tak di dengar Bara
Baiklah. Besok Vanka memutuskan untuk ke apotek. Hanya untuk mengecek. Semoga saja tidak.
Tiba-tiba mual itu kembali datang membuat Vanka menyingkap selimutnya lalu berlari ke arah toilet. Bara yang sedang mengetikkan sesuatu di laptopnya langsung berdiri dan menyusul Vanka.
"Huek"
"Huek"
Bara datang lalu memijat tengkuk Vanka. "Mual banget?"
Vanka melemas. Mukanya memerah akbiat memuntahkan cairan bening itu. Vanka mengangguk lemas "banget,"
"Ya udh ayok sini aku gendong,"ujar Bara lalu menggendong Vanka ala bridal style.
"Udh ah turunin,"kata Vanka sambil terus memberontak. Tiba-tiba mualnya kembali datang. "Bar--huek,"
Vanka cepat cepat turun dari gendongan Bara dan kembali berlari ke arah toilet.
"Huek"
"Huek"
"Huek"
Sungguh,Vanka lelah seperti ini terus. Ia mematikan keran wastafel lalu berbalik untuk kembali tidur di ranjang di sebelah Bara yang mulai mengelus surai coklat gelap Vanka.
"Kasian,"gumam Bara lalu mengecup singkat kening Vanka
Vanka menutup matanya lalu tertidur dengan memeluk Bara karena entah kenapa ia ingin sekali memeluk Bara terus menerus entah karena apa.
Bara pun tak menolak ia mengelus surai Vanka lembut.
--- 💗 ---
Vanka sekarang sedang berada di sekolah karena dia sudah kembali sekolah hari ini. Ya mualnya juga sedikit reda,sebenarnya Bara tak mengizinkan Vanka untuk sekolah namun Vanka tetap Vanka. Batu.
"Lo kenapa sih?muka lo pucet?"tanya Clara ia khawatir dengan sahabatnya yang satu ini
"Gapapa,kecapean kali,"jawab Vanka
"Ga percaya gw"
Vanka menghela nafas "gw gapapa Caca,"
"Kalo ada apa apa tuh bilang Va jangan diem diem aja gw gatau apa yang lo rasain,"
Vanka diam. Sebenarnya ia ingin memberitahu Clara namun sekarang mereka sedang di kelas. Dan sedang ramai ramainya jadi bukan waktu yang tepat.
"Nanti pas istirahat temenin gw ke taman belakang ya Ca,"kata Vanka
Clara mengernyit tapi tak urung mengangguk. "Iya,"
--- 💗 ---
Setelah pelajaran usai,Vanka langsung menarik Clara ke arah taman belakang.
"Ada apaan sih?"tanya Clara
Vanka mengambil nafas dalam lalu mengelurakannya perlahan. "Jadi gini..."
Dan Vanka menceritakan semua yang Vanka alami belakangan ini mulai dari kejadian itu sampai ia yang mual-mual sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVANKA
RandomApakah yang biasanya dilakukan oleh seorang remaja berusia 17 tahun?bersenang-senang menghamburkan uang bukan?tentu tapi tidak dengan 2 remaja yang harus menerima perjodohan dari orang tuanya. Dia badboy SMA Anugrah harus di jodohkan dengan si canti...