ngambek

482 18 0
                                    

Pagi yang cerah, burung-burung mulai berkicau keluar dari sangkarnya. Matahari pun mulai naik secara perlahan, dan mulai menyelinap masuk dari jendela kamar.

Suara tirai di geser tak membuat ibu hamil yang tengah tertidur pulas itu bangun.

Bara.

Laki-laki itu baru selesai mandi, dan melihat istrinya belum juga bangun. Mungkin lelah.

Tetesan air mengenai wajah Vanka membuat Vanka bergerak tak nyaman. "Jangan ganggu!" Tangannya yang ingin meraih selimut tapi lebih dulu di cekal oleh Bara.

Tetesan air itu berasal dari surai Bara. Jahil bukan?

"Bangun"

Hening.

"Bangun,"

"Bara!"jerit Vanka saat merasakan Bara sengaja mencubit pipinya kuat.

"Bangun"

"Masih pagi!"

"Udah siang, sayang"

Vanka diam. Antara mengantuk dengan malu di panggil dengan panggilan manis itu. Vanka berdecak saat Bara menarik tangannya untuk bangun. Tidak langsung berdiri Vanka masih bersandar di dinding ranjang dengan mata terpejam malas.

Vanka membuka matanya saat merasakan kecupan kecil mengenai pelipisnya. Vanka menatap Bara yang hanya di balut kaos rumahan dengan celana pendek selutut. Terlihat sangat tampan.

"Aku belom mandi"ujar Vanka berusaha menetralkan mimik wajahnya. Ia malu sekali saat Bara mencium pelipisnya.

"Sekarang mandi,"

Bukannya menuruti perintah Bara, Vanka malah meletakkan kepalanya di bahu Bara, ia memejamkan matanya. Sementara Bara ia sibuk merapikan surai Vanka yang berantakan sesekali mengecup wajah lesu Vanka yang sangat menggemaskan baginya.

Vanka mentap jam yang tertempel di dinding, jam 10 siang.

"Ngapain sih kamu? Aku masih ngantuk!"

"Kamu belum sarapan, nanti sakit"jawab Bara

"Yakan bisa nanti"

Bara menghela napas "kalau udah nanti bukan sarapan namanya, tapi makan siang"

"Ck! Masih jam 10 Bara! Biasanya kamu oke aja ngeliat aku bangun siang"dumel Vanka

"Bumil jangan kebiasaan males-malesan nanti anaknya ikut males"ujar Bara sambil memberikan satu buah roti yang ia buat tadi hanya mengoles selai strawberry nya saja. Lalu membuat susu.

Vanka mengerucutkan bibirnya. "Bodo!"

Bara hanya diam. Ia sibuk menatap wajah Vanka yang sibuk dengan rotinya. Sangat cantik.

"Bunda mau datang katanya"ujar Bara

Vanka langsung menoleh kepada Bara. "Serius?!"

Bara mengangguk santay, dan memberikan satu gelas susu. "Habisin"titah Bara saat melihat Vanka hanya menegaknya setengah

Baru ingin menghabiskan Vanka merasakan mual di perutnya, ia meletakan gelas tersebut di nakas lalu berlari ke arah kamar mandi.

"Huek"

Bara berlari ke kamar mandi menyusul Vanka "kenapa hm? Susunya buat mual ya?"

Vanka mengangguk "aku gasuka vanilla"

Bara mengangguk "maaf aku gatau"

"Gapapa,"jawab Vanka

"Kamu istirahat aja dulu lemes gini"ujar Bara lalu menuntun Vanka untuk kembali tidur di ranjang.

ALVANKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang