cemburu

429 21 0
                                    

"Gue nggak ada hubungan apa apa juga sama si Niel,"ujar Vanka

"Friendzone ya emang gitu. Gue yakin sih kalo si Niel itu suka pake banget sama lo,"ujar Samudra

"Maybe?"ujar Vanka sampai ngedikin bahunya acuh

"Udah nggak ada rasa dia,"ujar Clara

"Ganti topik ah masa bahas masa lalu terus,"ujar Vanka

"Muka lo biasa aja Bar, camburu mah bilang"kata Azri

"Bacot lo,"jawab Bara semuanya pun tertawa

"Ngapain gue cemburu? Jelas-jelas Vanka nggak punya rasa apa apa ke dia. Gue nggak perlu ngeraguin orang yang udah gue percaya buat nggak ngecewain gue,"ujar Bara kemudian

Semuanya diam. "Wow! Bara ada kemajuan. Bisa ngomong panjang lebar juga,"ujar Azri

"Gue malah ngeri si Bara ngomong gitu, biasanya juga kan, hm, hm, hm, terus,"ujar Adelard

"Sialan"maki Bara

"Nggak usah ngumpat, inget calon bapak-bapak,"ujar Vanka menatap Bara

"Iya"jawab Bara

Clara tersenyum melihat Vanka dan Bara. Semoga saja nanti saat ia menikah kisah rumah tangganya seperti Bara dan Vanka. Bukan nikah karena di jodohin bukan. Hanya saja Clara ingin memiliki suami seperti Bara. Yang walaupun cueknya pake banget tapi selalu ngeprioritasin orang yang dia sayang. Vanka contohnya.

"Apa sih Ca senyam senyum?"kata Samudra

Clara tersentak lalu menatap Samudra. "Gapapa,"

---

Setelah banyak berbincang sampai sore, Vanka dan Bara memutuskan untuk pulang duluan.

"Cepet amat sih kalian balik, padahal gue mau ngajak kalian makan,"ujar Gibran

Semua menoleh menatap Gibran. "Lo seriusan kan Bran? Nggak keabisan obat kan? Nggak lagi kobam kan?"tanya Samudra

"Serius anjir, tapi karena Byan lagi di rawat. Jadi kita gopud aja,"ujar Gibran lalu mengeluarkan ponselnya.

"Lagian ini tuh malem minggu, masih sore juga,"ujar Gibran sambil mengotak-atik ponselnya.

"Pizza hut atau Mcd?"ujar Gibran

"Pizza aja,"jawab Clara

Gibran mengangguk. "Oke, mumpung dapet transferan dari bokap,"

"Pantesan banyak duit,"gumam Samudra

"Jarang-jarang kan bokap transfer lebih dari 5 juta,"jawab Gibran

Orangtua Gibran itu bekerja di singapura dan menetap disana. Sempat menyuruh Gibran untuk kesana namun Gibran menolak dengan alasan. "Nanti jauh kalo mau meet sama temen-temen Mi,"

Gitu lah Gibran. Walaupun playboy cap badak tapi sebenernya dia baik. Cuman pengen seneng seneng aja. Gimana ya ngeibaratin Gibran itu. Yah Gibran itu sebenernya baik, ramah, walaupun rada gesrek trus ngeselin tapi tetep aja Gibran itu baik.

"Gapapa?"tanya Bara

Vanka mengangguk. "Gapapa, nggak enak kan kalo di tolak,"

Bara hanya mengangguk.

"Bunda mana?"tanya Bara

"Di rumah,"jawab Byan

"Azri, jadi si Chalya itu gimana?"tanya Clara

Azri menoleh menatap Clara. "Gimana apanya?"

"Ck! Maksud gw dia gimana anaknya?"tanya Clara

"Anaknya baik, ngomongnya alusss banget nggak kek lu hobi tereak tereak,"ujar Azri

ALVANKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang