Malam-malam sekitar jam 12 malam Vanka terbangun, karena haus setelah itu ia tidak bisa tidur lagi, dan akhirnya ia menemani Bara yang sedang bermain game di ponsel.
Bara menghela nafas lalu menatap Vanka yang hanya termenung seperti memikirkan sesuatu. Ia pun mengelus rambut Vanka. "Ada yang menganggu pikiran kamu?"
Vanka menatap Bara. "Nggak ada"
"Yakin? Kamu nggak bisa bohong sama aku"
Vanka menatap Bara dengan senyum teduhnya. "Aku gapapa serius"
"Bilang sama aku kalo ada yang ganggu pikiran kamu"ujar Bara
Vanka mengangguk. "Pasti,"
"Jangan di pendam sendiri, kamu itu lagi hamil nggak baik buat kesehatan kamu sama baby nya"
Vanka hanya mengangguk. "Kamu tenang aja, aku gapapa kok. Cuman mungkin tadi agak hilang fokus aja"
Bara mengecup kening Vanka. "Tidur ya sekarang udah malem banget"
Vanka mengangguk lalu mulai menutup matanya. Bara menghela nafas, ia tau ada sesuatu yang di fikiran kan oleh istrinya. Namun Vanka tidak mau cerita. Ia pun mengecup kening dan perut Vanka.
"Kamu kan tiap hari sama Mama, kira-kira kamu tau nggak apa yang di pikirin sama mama?"tanya Bara pelan kepada anaknya.
Bara menghela nafas. "Kalo kamu tau kasih tau papa ya,"
Saat ingin tidur, Bara menerima pesan dari Adelard.
Adelard
Si Randy ngajakin war besok.
Bara menggeram,apa lagi? Kenapa si bajingan itu nggak jera-jera? Perlu Bara habisi sampai dia meninggal baru dia jera?
Tak mau memikirkannya sekarang, Bara berbaring di samping Vanka lalu tidur.
---
"Kalo udah pulang chat aku ya"ujar Bara menatap Vanka yang sedang merapikan rambutnya yang sedikit berantakan akibat kena angin.Vanka mengangguk. "Iya nanti aku chat"
"Yaudah masuk sana, aku liatin dari belakang"ujar Bara
Vanka mengangguk lalu menoleh ke arah kiri dan kanan, saat di rasa aman, ia pun mengecup pipi kanan Bara. "Morning kiss anak kamu yang nyuruh"ujar Vanka dengan cengiran lucunya
Bara pun tak bisa menahan senyumnya, ia langsung mengecup bibir Vanka sekilas. "Masuk gih, udah jam berapa ini"
Vanka mengangguk lalu mulai berjalan pelan ke arah gerbang sekolah. Setelah di rasa selamat barulah Bara melajukan motornya ke tempat dimana biasa ia menyusun strategi untuk tawuran.
---
Masuk ke kelas di sambut oleh Clara yang nampak sedang mengotak-atik ponselnya dan Azkia yang sedang berbicara dengan Tian.
"Hai"sapa Vanka saat sudah mendudukan diri di bangkunya
"Juga, tumben agak siangan kenapa?"tanya Clara
Vanka tersenyum tipis. "Semalem ga bisa tidur jadi agak kesiangan dikt"
Clara mengangguk, lalu menoleh ke belakang tepatnya ke bangku Azkia dan Tian. "Gw mau ngajak Lova ke kantin ngikut nggak?"
Azkia mengangguk. "Ikut, Tian mau ke lapangan basket katanya"
"Yaudah ayok"ajak Clara lalu ketiga cewek cantik itu berjalan beriringan ke arah kantin sekolah dengan sedikit candaan yang di lontarkan Clara yang mampu membuat Azkia tertawa terbahak-bahak dan Vanka yang hanya tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVANKA
RandomApakah yang biasanya dilakukan oleh seorang remaja berusia 17 tahun?bersenang-senang menghamburkan uang bukan?tentu tapi tidak dengan 2 remaja yang harus menerima perjodohan dari orang tuanya. Dia badboy SMA Anugrah harus di jodohkan dengan si canti...