ALVANKA

curiga

Setelah makan malam,Bara dan Vanka memutuskan untuk pulang karena memang sudah malam. Mereka tak menginap karena besok mereka akan sekolah kembali.

"Vanka pamit ya mah,makasih makanannya,"ucap Vanka sambil menyalimi punggung tangan mama Fero lalu cipika-cipiki

"Hati-hati kalian ya kalau Baranya ngebut marahin aja,"jawab Mama Fero

Vanka mengangguk lalu mulai menyalimi Papa Alex. "Vanka pamit ya pa,"

Papa Alex mengangguk. "Hati-hati,"

"Iya pa,"jawab Vanka lalu memeluk Angel

"Bakalan lama kaka kesini lagi,"ucap Angel

"Insyaallah kakak sering-sering kesini ya,"

Angel mengangguk. "Hati-hati ya kak," Angel menoleh ke arah Bara yang sedang berbicara pada papanya. "Bang," Bara menoleh

"Jagain nih,kalo enggak gw suruh balik ke bunda,"ucap Angel dengan tatapan tajamnya

Bara menghela nafas. "Iya bawel," Bara menarik tangan Vanka kesampingnya. "Lama lama deket sama lo,entar bini gw ikut gila,"

Angel melotot. "Kurang ajar!"

Semua tergelak dengan tom and jery yang satu ini. "Udh udh,kalian ini berantem terus. Bara ini udh malem bawa Vanka pulang kasihan lagi dingin banget cuacanya nanti dia sakit,"

Bara mengangguk. "Bara sama Vanka pamit ma pa"

Papa Alex dan Mama Fero mengangguk. "Hati-hati,"

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

Mereka mulai meninggalkan teras rumah besar nan megah ini,dengan Vanka yang mengapit lengan Bara. Gatau kenapa kalau mereka pergi selalu Vanka mengapit lengan Bara. Mereka kadang bukan di juluki suami istri tapi pacaran.

"Pulang?"tanya Bara

Vanka mengernyit samar lalu mengangguk. "Iya lah,jadi mau kemana?"

"Enggak siapa tahu kan mau kemana dulu,"

"Gaada,pulang aja gw capek,"

Bara baru ingat. "Masih pusing?"

"Sedikit,"jawab Vanka lalu memakai helmnya

"Ya udh kita pulang sekarang. Bsk ga ush sekolah dulu."

Vanka hanya diam lalu naik ke atas motor. "Jangan ngebut ngebut,"

Bara mengangguk. "Iya,"

Setelah sampai di rumah,Vanka langsung mandi lalu tidur badannya pegal-pegal dan mungkin karena cukup lama duduk di motor.

--- 💗 ---

Pagi-pagi sekali,Bara bangun sendiri karena Vanka masih tidur karena mungkin lelah. Dan Bara tak ada niat untuk membangunkannya. Saat ingin pergi baru Bara membangunkan Vanka.

"Gw pergi ya,jangan lupa minum obat,"pamit Bara

Vanka mengangguk. "Sekolah jangan bolos,"

"Iya di usahain,"

Vanka berdecak! "Jangan di usahain,harus!"

"Iya bawel,"jawab Bara sembari mengambil tasnya.

"Pulangnya jangan sore gw gamau sendirian,"

Bara mengangguk. "Enggak sore tenang aja,"

"Tapi malem,"gumam Vanka yang tak di dengar Bara.