Part 25 Ikatan Batin

9.1K 530 20
                                    

"Tapi sayangnya, anda sudah terlambat sepuluh tahun untuk menyelamatkan putri anda"

"Anika" Panggilan sebuah suara menyadarkan Anika dari lamunannya., dirinya tiba-tiba saja teringat dengan kejadian yang pernah terjadi sepuluh tahun yang lalu.

"Mas ngomong apa tadi? Aku lagi teringat sesuatu, makanya gak dengar mas ngomong" Ucap Anika merasa tidak nyaman pada Daniel yang duduk didepan, sedangkan dirinya dan Raya duduk dibelakang.

Anika pun sebenarnya tidak habis pikir kenapa ia bisa sampai satu mobil dengan mereka berdua, dan ini semua disebabkan karena Ara. Mila menelpon dirinya dan berkata Ara tidak mau keluar kamar juga terus menangis.

Anika yang memang terus mengkhawatirkan Ara pun memilih untuk pulang ke rumah, karena sepertinya putrinya masih trauma dengan kejadian yang menimpanya tadi. Sehingga dengan terpaksa ia harus meninggalkan Alesha kepada Ryan.

Namun, jika boleh jujur Anika merasa tidak tenang meninggalkan mereka berdua, bukan karena ia tidak mempercayai Ryan, namun Anika tidak yakin dengan Alesha. Putri sulungnya itu terkadang seperti orang yang tidak sadarkan diri dengan apa akan diperbuatnya.

"Kamu melamun lagi Anika" Ucap Daniel dan Anika bisa melihat mata lelaki itu yang menatapnya dari kaca spion mobil.

"Maaf Mas... Aku cuman.." Ucapan Anika terpotong karena Daniel menyelanya.

"Sudah kubilang jangan ucapkan maaf padaku" Ucap lelaki itu serius. Dan hal itu membuat Bunda Anika terdiam, tak tahu harus berkomentar apa.

Seharusnya Anika tadi lebih keras lagi menolak ajakan Daniel dan Raya untuk mengantar dirinya pulang kerumah. Namun perkataan mereka juga ada benarnya jika ini sudah pukul 2 dini hari dan sangat berbahaya jika ia pulang sendirian.

Tapi sekarang suasana canggung pun menyelimuti mereka. Anika bingung apa yang harus ia katakan pada Daniel maupun Raya. Begitu pula dengan Daniel yang menyesali ucapannya barusan, sehingga membuat suasana diantara mereka menjadi canggung. Padahal ia ingin sekali berbicara dan bertanya banyak hal pada Anika.

"Alesha tambah cantik sekali saja yah mbak dan juga tambah dewasa" Tanya Raya yang memecahkan kecangguangan diantara mereka. Raya diam-diam ingin membuat Daniel dan Anika kembali bersama lagi.

"Iya, saya pun juga terkejut, apalagi jika mengingat kelakuan premannya dulu" Ucap Bunda Anika mulai nyaman karena membicarakan anak-anaknya.

"Tapi, Alesha sering sakit yah mbak?" Tanya Raya, tadi ia sempat melihat jika Anika menyapa beberapa perawat dan juga dokter seolah mereka sering bertemu.

"Iya" Jawab Anika memandang kearah Raya.

"Padahal seingatku dulu Alesha yang paling jarang sakit, biarpun sakit itu hanya sekedar flu sama batuk" Ucap Daniel yang teringat jika dulu Alesha adalah anak yang terlalu bersemangat sehingga jarang sakit.

Anika mencengkram bajunya, menimbang-nimbang haruskah ia megatakan apa yang sebenarnya terjadi pada Alesha selama 10 tahun terakhir ini pada Daniel. Bagaimanapun juga Daniel berhak tahu kondisi Alesha yang sebenarnya.

"Alesha bahkan pernah dirawat selama 7 bulan lebih di rumah sakit" Ucapan Anika mengejutkan Daniel dan juga Raya.

"Lah memangnya Alesha sakit apa mba?" Tanya Raya yang kelihatan sangat khawatir akan apa yang terjadi pada Alesha, 7 bulan adalah waktu yang sangatlah lama menurutnya kecuali kondisi Alesha benar-benar sangat parah.

"Kenapa?" Tanya Daniel juga, yang langsung memalingkan tubuhnya kebelakang, ia sangat khawatir saat mendengar keadaan Alesha.

"Dulu setelah mendengar berita pernikahan mas..." Ucapnya terhenti karena ragu saat melihat perubahan mimic wajah pada Daniel juga Raya. Dan jujur saja Anika tidak mampu meneruskannya.

Kembalilah AleshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang