Part 31 Stalker

16.5K 702 139
                                    

Dan hal pertama yang harus ia lakukan adalah melindungi orang-orang terdekatnya.

Mila masuk ke ButiQ dengan mengendap-ngendap seperti seorang maling, terlihat beberapa pegawai lain kebingungan dengan tingkah gadis itu. Mila seperti menghindari seseorang yang kemungkinan besar adalah boss nya sendiri.

"Mbak...." Panggil Elsa tiba-tiba menepuk pundak Mila yang kini sedang berlindung dibalik sofa ruang tamu.

Mila yang sedang dalam masa persembunyian tentu saja terkejut, lalu cepat-cepat meletakkan jari telunjuk nya di bibir seolah berkata jangan berisik.

Elsa pun seolah mengikut permainan Mila menganggukkan kepalanya kemudian mendekatkan dirinya ke ketelinga gadis itu seperti hendak berbisik.

"Kata mbak Ale, cepat ke ruangannya. Jangan ngendap-ngendap gitu" Bisik kan Elsa bagaikan music horor di telinganya.

GLEK. Mila membeku mendengar bisikan Elsa yang hanya tersenyum kemudian berlalu pergi meninggalkan Mila yang masih mematung ketakutan.

Mila pun berdiri lesu, habislah sudah dirinya. Kemaren sudah kabur, gak balik-balik ke ButiQ, gak angkat telepon dan balas chat Alesha dan yang paling penting mendatangkan klien yang paling dihindari Alesha.

"Bang Bayu... Kalau aku dipecat, cepet nikahin aku deh" Gumamnya pusing memikirkan masa depannya jika dipecat Alesha.

Tok Tok Tok

Mila mengetuk pintu ruang kerja Alesha dengan sangat lemah. Namun tak kunjung mendapat sambutan dari dalam dan sekali lagi gadis itu mengetok dengan keras tapi masih lembut.

Hingga akhirnya Alesha mempersilahkan nya masuk kedalam dan hal itu membuat Mila dag dig dug sendiri.

Mila pun membuka pintu ruangan Alesha dengan sangat lembut dan tanpa melihat kedepan ia langsung masuk ke dalam kemudian kembali menutup pintu dengan sangat perlahan.

Padahal tadi tebakan Mila adalah jika Alesha pasti sedang menggambar, namun setelah ia mencuri pandang terlihat kini boss nya itu sedang membelakanginya memandang keluar jendela.

Sekitar 5 menit berlalu boss nya itu masih memandang keluar dan Mila yang tak berani duduk padahal dulu setiap kali ia masuk ke ruangan nya Alesha ia akan langsung saja duduk tanpa dipersilahkan. Itu dulu...

Mila pun sangat kaget saat suara dingin Alesha tiba-tiba terdengar.

"Kenapa gak duduk?" Tanya Alesha masih membelakangi Mila.

"Gak deh makasih Ale. Gue lagi banyak kerjaan jadi rencana nya habis dari sini mau langsung kerja aja" Ucap Mila dengan sangat cepat saking gugupnya.

"Tentu aja, kemarin lo kabur. Kerjaan lo pasti numpuk" Ucap Alesha yang masih memandang keluar.

"Kemaren tuh... Dari pagi gue udah mau ijin seharian tapi gak sempet bilang sama lo... Maaf yah" Ucapnya akhirnya.

Alesha pun berbalik dan langusng duduk di kursi putarnya. Dan mengambil buku sketsa dan pensil di atas meja, ia mulai menggambar sesuatu.

"Tentang klien kemaren..." Ucapan Alesha terhenti karena langsung disela oleh Mila.

"Aleeeee..... Sorrryyyyyyyy..... Itu kejadiannya sebelum lo masuk rumah sakit" Ucap Mila yang langsung duduk dihapan Alesha, gadis itu merasa tidak enak terhadap boss nya.

Terlihat Alesha berpikir sejenak dan seolah tahu isi pikiran sahabatnya Mila pun langung menambahkan detailya.

"Ada kan malam waktu Ara gladi bersih. Nah gue sama Bima ketemu Ryan dan enggak sengaja gue bilang pekerjaan lo. Tapi beneran dah gue gak nyangka kalu di bakal dapat menemukan ButiQ lo. Pas besoknya ada dia ke ButiQ eh cowok itu bilang mau bikin jas yah gue kan gak bisa nolak klien" Ucap Mila menjelaskan lalu menghirup nafasnya panjang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kembalilah AleshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang