Part 14 Aku Memaafkanmu

9.6K 562 25
                                    

"Aku memaafkan mu mas. Jadi sekarang mas harus mendapatkan maaf dari anak-anak. Aku tidak ingin seumur hidup mereka mendendam pada ayahnya sendiri"

Seusai acara, saat semua orang sudah pergi dan hanya menyisakan beberapa staf serta Daniel sekeluarga yang sedari tadi kukuh untuk bertemu dengan salah seorang model.

Bahkan sebelum acara itu berakhir Daniel sudah berada dibelakang panggung agar bisa bertemu dengan model tersebut, siapa lagi jika bukan putrinya, Ara.

Anika pun sudah menghilang dari tempat duduknya saat matanya tadi terfokus pada Ara. Sepertinya Anika enggan untuk bertemu dengan Daniel, sedangkan sedari tadi putrinya menolak dengan keras walaupun beberapa staf terus membujuknya agar mau bertemu dengan sang Ayah.

"Gimana yah Om, Ara nya gak mau" Siska buka suara, bagaimanapun dirinya tidak bisa memaksa karena Ara adalah adik temannya.

"Sebentar aja, Om mohon Siska... Om mohon" Mohon Daniel biarlah ia menjatuhkan harga dirinya agar bisa bertemu dengan putrinya. Bahkan menyerahkan semua yang ada di dirinya ia rela asalkan bisa bertemu dengan Ara.

Siska pun serba salah. Di satu sisi ia ingat janji nya dengan Alesha, tapi ia tidak tega dengan suami tantenya ini.

"Siska, kamu gak kasian sama om Daniel" Ucap kakak perempuan Siska yang ikut membujuk, keluarga besar Siska memang datang keacaranya makanya Raya dan Daniel bisa berada disini.

"Masalahnya... Ara gak mau kak.. om..." Balas Siska lirih.

"Siska... tolong... tante mohon" Kini Raya yang memohon, dan melihat tatapan tantenya siska pun hampir goyah.

"Tapi... Siska udah janji sama kakaknya untuk jaga adiknya" Ucapan Siska membuat Daniel berspekulasi jika sang kakak pasti putri sulungnya yaitu Alesha.

"Apa Alesha juga ada di sini?" Tanya Daniel ingin memastikan karena tadi ia hanya melihat Anika dibangku penonton.

"Alesha? Oh Ale... Tadi sih..." Belum juga Siska menyelesaikan perkatannya sebuah suara yang terdengar cukup tajam mengalihkan perhatian semua orang pada sang pemilik suara.

"ADA APA SIH? SAYA MAU CEPAT PULANG!" Ucap gadis itu tajam, yang tiba-tiba saja sudah berdiri didekat mereka. Tatapan mata Ara sangat dingin dan menusuk.

Pada akhirnya Ara pun setuju untuk bertemu dikarenakan gadis itu tidak bisa pulang tanpa melewati seluruh keluarga Daniel, sehingga dengan raut wajah kesal ia pun melangkah keluar dari ruang gantinya tadi.

Ia sangat kesal karena waktunya terbuang gara-gara satu keluarga itu.

"Ara..." Daniel tidak bisa menutupi raut bahagianya saat melihat sang putri ada dihadapannya. Ia pun mendekati Ara ingin memeluknya. Ia ingat dulu putrinya ini sangat menyukai pelukannya dan selalu saja meminta untuk dipeluk.

Tapi Ara menahannya "Jangan pernah berani memeluk saya dengan tubuh kotor anda, menjijikan"

Semua yang mendengar tertegun, sedangkan Daniel menghentikan langkahnya. Ia merasa sedih mendengar perkataan putrinya. Kesalahannya dulu benar-benar tidak termaafkan.

"Ara.. Ayah benar-benar... Maaf.. Maafkan Ayah" Tatapan sendu dan sedih Daniel hampir menggoyahkan perasaan rindu yang juga dipendam Ara.

Tidak batinnya, dibandingkan rindu, kebenciannya lah yang lebih mendominasi.

"Maaf anda itu, tidak sebanding dengan apa yang anda sudah lakukan kepada kami" Ara mengepalkan tangannya.

"Ara... Ayah.. maaf... Ayah mohon maafkan Ayah" Ucap Daniel tergagu, air matanya sudah tumpah karena sangat merindukan putrinya.

Kembalilah AleshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang