Part 13 Arayana Hatmaja

8.4K 484 3
                                    

Suara itu... Orang itu... Ketakutan itu... Masih menghantuinya, dan jujur ia belum siap menghadapinya.

"Astaga Ale. Kenapa pintu lo kunci segala sih?" Marah Mila, namun kekhawatir lebih mendominasi dirinya.

Alesha hanya menatap sahabatnya dengan santai kemudian kembali ke tempat duduknya. Sedangkan Mila ingin menangis sekarang, ia takut terjadi apa-apa dengan sahabatnya.

Bayangkan saja, karena sejak sejam yang lalu Alesha mengurung diri di ruangannya tanpa sedikitpun merespon panggilan nya.

Mata Mila menatap Televisi yang menayangkan kartun Spongebob dalam hati ia bertanya apakah tadi Alesha menonton Berita tentang Ayahnya yang mencari anak-anaknya dan juga mantan isrinya.

Melihat Mila yang termenung seraya menatap televisi, sudah cukup untuk membuat Alesha tahu apa isi pikiran sahabatnya saat ini.

"Gue nonton tadi beritanya" Ucapnya dan membuat Mila langsung tersadar dari lamunanya kemudian menatap mata Alesha dalam.

"Are you okay?" Tanya Mila.

"Gue masih hidup kok" Balas Alesha yang mulai menggambar di buku sketsanya.

Mila yang mendengar itu menjadi kesal sendiri. Bagaiman tidak kesal, jawaban Alesha seolah membuat rasa khwatirnya menjadi sebuah lelucon.

"Gak lucu Ale" Gumam Mila yang ketika mengatakan itu tanpa sengaja matanya melihat sebuah gunting berada di atas meja sahabatnya.

"Gak usah drama, gue habis menggunting kain" Ucap Alesha yang sudah menduga jika Mila pasti membahas gunting yang ada diatas mejanya.

Tentu saja perkataan sahabatnya itu tidak bisa di percaya, apalagi melihat adanya sedikit darah di gunting itu. Membuat Mila tidak tahu harus bagaimana lagi untuk menyadarkan sahabatnya jika yang dilakukannya sangat berbahaya.

"Ale... Gue mohon jangan begitu lagi" Ucap Mila putus asa.

---

Beberapa hari kemudian...

Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu oleh Siska karena gadis itu akan mengadakan Fashion show pertama yang di selenggarakannya sekaligus meluncurkan brand nya sendiri.

Dan bagi para Desainer itu adalah mimpi terbesar mereka.

Tentu saja Alesha akan hadir di hari istimewa rekan seperjuangan nya. Saat di kampus dulu Alesha memang menjalin hubungan baik dengan banyak orang disekitarnya, walaupun dengan sikapnya yang pendiam Alesha memiliki pesona tersendiri hingga banyak orang yang ingin berteman dengannya, termasuk Siska.

Kini Ara dan Bundanya sudah berada di tempat acara karena sebagai salah satu seorang model, Ara adiknya di haruskan datang lebih awal.

Sebenarnya Alesha ingin berangkat bersama tapi mobilnya masih di bengkel dan sesuai janji siang ini baru selesai dan bisa di ambil. Sehingga Bunda Anika dan Ara memutuskan berangkat duluan sedangkan Alesha akan menyusul setelah mengambil mobilnya dari bengkel.

"Iya, ini Ale langsung ke sana" Ucap Alesha yang sedang berbicara di telepon dengan Bundanya, ia sedang berada di bengkel.

Alesha melihat jam di pergelangan tangannya, ia sedikit lega karena waktu masih menunjukan pukul 12.05 sedangkan acara akan dimulai sekitar sejam lagi.

Alesha merasa jika akan sangat sempat untuk dia hadir di sana lebih awal.

"Hati-hati, jangan ngebut." Ucap Bunda Anika diujung telepon.

"Iya, bilang sama Ara, 15 menit lagi kakak sudah sampai sana" Jawabnya sembari masuk kedalam mobilnya.

"Kan Bunda udah bilang jangan ngebut. Kamu konsentrasi nyetir aja sekarang" Bahkan Bundanya pun selalu mengingatkan Alesha untuk berkonsentrasi dalam menyetir, karena track record kecelakaan anak sulungnya tidaklah main-main.

Kembalilah AleshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang