☀️☀️☀️
Selamat Membaca"Lina jangan kau buat aku menjadi suami yang tidak bertanggung jawab, aku tidak tau kapan akan kembali ke Indonesia, jadi simpan ini, jangan terlalu pelit, dan jangan terlalu sering makan mi instan tidak baik untuk kesehatan". Farhat kembali mecium kening Lina dan memeluknya, sebagai perpisahan.
***
Mumbai
Saat ini Farhat sudah sampai ke di Bungalow orang tua Anita. Sampai di bungalow mewah itu Farhat sudah di suguhi tatapan membunuh oleh mertuanya yang bernama Khumar Damani, Farhat mulai paham kenapa mertuanya seolah ingin membunuh Farhat.
(Anggap saja mereka berbicara dengan bahasa India ya😀)
"Bagus Farhat Mohammed Seikh, aku mengira perangaimu akan sebaik ayahmu Salman Mohammed Seikh, tapi ternya kamu begitu tidak bisa menjunjung kehormatan wanita." Ayah Anita mencengkeram kerah baju Farhat dan tatapan ingin membunuh terlihat jelas di mata Khumar Damani.
"Apa yang Ayah maksud???" Tanya Farhat sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada sikap salam ala India, Farhat pura-pura tidak tau alasan kemarahan Khumar.
"Kamu sekongkol dengan Anita, dan membiarkan istrimu, ternoda oleh lelaki lain, kau biarkan istrimu hidup bersama lelaki lain bahkan dia mengandung anak laki-laki lain?" Teriak Khumar Damani sembari melemparkan tubuh Farhat kelantai.
Farhat terjatuh duduk di lantai, dia berusaha mengatur nafas dan mengontrol emosinya. Sungguh ini di luar dugaan Farhat kalau Anita sampai mengandung anak Rohoan kekasihnya.
"Hentikan Ayah...." Teriak Anita saat melihat Ayahnya akan melayangkan pukulan ke wajah Farhat.
"Disini bukan Farhat yang salah, akulah yang salah Ayah" Anita bersimpuh di kaki ayahnya dan memeluk kakinya.
Farhat menatap Anita dengan prihatin, seandainya Anita bersedia, Farhat akan menerima Anita dan bayi yang di kandungnya, tapi seeprtinya di mata Anita, Farhat hanya sebagai teman tidak lebih.
"Aku yang salah Ayah, dari awal aku menganggap Farhat adalah sahabatku, tidak lebih, aku hanya mencintai Rohan Ayah, Farhat sebenarnya dia...."
"Cukup Anita" Farhat memotong ucapan Anita, seolah dia tidak ingin Ayah Anita tau kebenaran hubungan mereka.
"Tidak Farhat, sudah cukup kamu berkorban untukku, sekarang saatnya ayah tau kebenarannya" Farhat terdiam, sepertinya mengerti posisi Anita, dia berhak bahagia dengan orang yang di cintainya.
Farhat menunduk, seolah memberi kesempatan kepada Anita untuk menjelaskan kepada Ayahnya tentang kebohongan yang Anita buat.
"Ayah, disini semua adalah salahku, Farhat selama ini telah ku peralat demi kebahagiaanku sendiri".
"Setelah resepsi pernikahan kami, aku meminta Farhat menalakku, karena aku tidak bisa mencintai sahabatku, aku mencintai Rohan Ayah, aku membohongi semua, mengatakan kalau aku mendampingi Farhat di Indonesia, padahal aku menikah dengan Rohan dan kami tinggal di Dubai, tolong Ayah, maafkan Farhat dia tidak bersalah" setelah mengatakan kebenaran itu, tiba-tiba Anita pingsan.
***
Akhirnya kesalah pahaman terselesaikan dan, Ayah Anita akhirnya bisa menerima Rohan sebagai menantu, orang tua Anita berkeinginan melangsungkan pesta pernikahan untuk putrinya, sebenarnya ayah Anita juga memahami kenapa putrinya bertindak sangat jauh, pasti ada alasannya, alasannya tak lain karena perjodohan. Dan untuk menebus kesalahan kepada putrinya tersebut serta pernikahan Anita di langsungkan selama tujuh hari tujuh malam, pesta itu di langsungkan bulan depan.
Kondisi Farhat saat ini, dia merasa lega beban berat kebohongan sudah terselesaikan, soal perasaannya dengan Anita? Enatahlah, masih adakah cinta untuk Anita? Karena disini Farhat paling bahagia setelah pasangan Anita dan Rohan tentunya. Farhat tiba tiba teringan dengan istri 30 harinya, apa kabar dia disana? Farhat ingin segera kembali ke Indonesia, namun Ayah Anita meminta Farhat menunggu sampai pesta pernikahan Anita selesai. Dengan terpaksa Farhat menyetujui. Ingin rasanya meminta Lina menyusulnya ke Mumbai.
***
Di sisi lain di belahan dunia bernama Jakarta seorang wanita hamil sangat merindukan ayah dari calon anaknya, saat Farhat tidak di sisinya kandungannya sering rewel, di trimester ke dua harusnya mulai normal namun Lina sering mual dan pilih-pilih makanan akibatnya tubuhnya menjadi kurus, sehingga perutnya yang buncit mulai terlihat, Lina berusaha keras dengan memilih pakaian yang bisa menyamarkan kandungannya.
Meski dari bangun tidur Lina muntah terus dia tetap berangkat bekerja dengan wajah pucatnya dia mulai menyusun detil order sebuah jaket sport perempuan milik salah satu merk ternama dunia"Na, kamu sakit???" Tanya Agustin saat melihat beberapa kali Lina mengusap dahinya yang berkeringat
"En.... Enggak kok Tin aku baik-baik aja" namun sesat kemudia Lina lari ke toilet dan memuntahkan isi perutnya. Agustin mengejar Lina toilet dan mengurut tengkuk Lina yang sedang sibuk muntah, namun hanya cairan bening yang keluar, wajah Lina semakin pucat matanya ber air badannya sedikit bergetar.
"Lina, siapa ayahnya...." Tanya Agustin dengan Lirih saat Lina sudah menuntaskan muntahnya.
"Maksudmu apa Tin??? " Lina menunduk, sepertinya Agustin tau kehamilanya
"Lina cukup, aku pernah hamil, aku sudah lama curiga dengan postur tubuhmu yang lebar di area pinggang, aku awalnya menganggap kamu gemukan aja, tapi selama aku masuk setelah cuti, kamu tidak pernah absen sholat karena datang bulan." Lina langsung memeluk Agustin sangat erat dan menangis menumpahkan tangisannya yang tertahan selama ini, tangisan pilu Lina terdengar sampai di luar toilet, dan saat itu kebetulan juga ada Rohit keluar dari toilet laki-laki yang kebetulan di sebelah toilet perempuan.
"Tin aku memang hamil, sudah lima bulan." Agustin menutup mulutnya, meski dia sudah tau kalau Lina hamil namun dia mendadak tidak percaya dengan jawaban Lina, manamungkin wanita se sholehah Lina bisa hamil di luar nikah.
"Siapa ayahnya Lin? Apa kamu di perkosa? Kamu di jebak?? Siap yang melakukannya Lina??" Sekarang gantian Agustin yang memeluk Lina dan menangis.
Coba tebak.... Apa yang akan di jawab Lina? Apakah dia akan mengatakan yang sebenarnya, atau......
B
E.
R
S
A
M
B
U
B
G
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Hari Untuk Selamanya
Cerita PendekEND Judul berubah awalnya Suami 30 Hari, aku ganti menjadi 30 Hari Untuk Selamanya Yahhh begini ceritanya..... "Pak... Maaf say belum bisa mengembalikan uang perusahaan, saya mohon perpanjangan waktu." Pinta Lina ke bos saat jatuh tempo saat yang di...