2.

1.6K 232 25
                                    

"It's okay to do things alone.
It's okay to vibe by yourself."

Jam bundar yang tertempel di dinding kantor menunjukkan pukul tujuh pas saat Kallula datang. Dengan sendal jepit hitamnya, ia melintasi lobby yang lumayan sepi sebelum bergegas menuju ruang ganti karyawan untuk bersiap.

"Morning, Fans..." sapa perempuan itu tengil saat mendapati beberapa rekannya sedang sibuk berdandan.

"Morning, Mblo..." sahut Omira, seorang customer service yang sedang memperbaiki gulungan rambutnya.

"Sialan, masih pagi udah dikatain aja gue." Kesal Kallula, ia pun dengan segera meletakkan barang bawaannya di loker. Berhubung dia bukan bagian dari front liner, maka dia tidak perlu sibuk dengan gulungan rambut atau pun stocking yang sudah menjadi syarat wajib perusahaan.

Kemeja lengan panjang berwarna putih gading, celana bahan berwarna coklat menjadi pilihannya hari ini. Sendal jepit yang selalu menjadi kebanggaan kini sudah digantikan stilettos berwarna nude yang dibawanya dari kosan.

"Laper banget gue..." keluh Riri begitu ia masuk ke dalam ruang ganti.

"Kesiangan lo?" Tanya Omira yang kini sedang menyapukan blush on di pipinya.

Perempuan itu mengangguk lemah, "Keasikan nonton gue semalam. Niatnya hanya lima episode, eh taunya malah bablas sampai lupa waktu." Keluhnya lagi.

"Mesti drama korea, deh..." sahut Kallula cepat. Ia sudah hafal betul dengan hobi baru rekannya itu.

Kallula meraih bungkusan roti yang memang dibawanya dari kosan, dengan santai perempuan itu melempar roti yang langsung ditangkap Riri dengan tangkas.

"Aw! Makasih Kallula sayangku..." pekik Riri senang, ia langsung membuka bungkusan itu dengan tidak sabaran.

"Gitu aja baru manggil gue sayang, biasanya juga gue dikatain mulu..." cibir Kallula becanda.

Tepat di jam setengah delapan semua karyawan sudah berkumpul di lobby untuk melakukan breafing pagi, kali ini bukan hanya karyawan cabang melainkan ada beberapa karyawan wilayah yang juga ikut bergabung. Salah satunya Regantara, pemimpin divisi yang terkenal tampan dan ramah pada semua orang yang tentu saja banyak dipuja kaum hawa dikantor.

"Anjir, itu Pak Tara nggak capek apa ya ganteng mulu?" Bisik Riri. Bahkan diusianya yang sudah berkepala empat, kharisma yang dipancarkan pria itu semakin memabukkan.

"Ganteng tapi jomblo," balas Kallula yang juga berbisik.

"Gantengan juga gue," sela Bumi tiba-tiba yang entah sejak kapan sudah berpindah tempat diantara Kallula dan Riri.

Mendengar ocehan Bumi, kedua perempuan itu memutar bola matanya malas dan memilih tidak menanggapi pria dengan kadar kepercayaan diri di atas rata-rata itu.

Setelah breafing singkat, semua karyawan bersiap melakukan pekerjaannya masing-masing. Bagian front liner bersiap menerima nasabah, sedangkan bagian back office bersiap dengan tumpukan berkas dan juga jadwal visit.

"Kemana lo hari ini?" Tanya Bumi begitu ia menyamankan diri dikursi kerja.

Kallula membuka kembali agendanya, "Gue nggak ada jadwal visit, paling dikantor doang nyelesain berkas yang masuk kemarin."

XOXOSOS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang