"I made a wish and you came true."
:)➿
Dalam diam Kallula mencuri pandang ke sisi kirinya, melihat Tara yang sedang asik dengan iPad ditangan. Entah mengerjakan apa tapi pria itu nampak serius. Garis rahangnya tergambar jelas, hidung yang menjulang tajam bagai perosotan dan jangan lupakan bibir tipis yang sesekali bergumam. Bagaimana bisa manusia nyaris sempurna ini calon suaminya? Kallula menggeleng heboh seketika.
"Ada apa?" Suara halus Tara mengagetkan si calon istri.
"Hah?"
"Kenapa ngegeleng sekeras itu? Kepalamu sakit?"
Kallula memamerkan cengiran lebarnya, "Nggak kok, Pak. Refleks aja tadi."
Tara memandang Kallula dengan kening berlipat, beruntungnya panggilan boarding menghentikan rasa penasaran Tara akan tingkah aneh sang calon istri. Dengan koper berukuran kabin ditangan masing-masing, mereka melangkah memasuki pesawat. Disambut senyum dan sapaan ramah dari awak kabin yang bertugas, mereka mendudukkan diri dengan nyaman di kursi kelas bisnis setelah sebelumnya Tara menyimpan koper di kabin atas.
Saat sedang memakai sabuk pengaman, keduanya di kagetkan dengan deringan tanda panggilan masuk. Dan itu suara ponsel Kallula, dengan cepat ia meraih sling bag-nya untuk mengeluarkan benda pipih itu dari sana.
Mahesa is Calling...
Kerutan diantara kedua alis tergambar jelas saat membaca nama si penelpon dilayar ponsel, ia bahkan sempat melirik jam tangannya guna memastikan kalau pria itu tidak sedang salah sambung. Ini masih terlalu pagi untuk mengobrol.
"Halo?"
"Belum bangun?"
"Enak aja. Udang dong, dari tadi malah."
"Tapi kok kosan kamu sepi?"
"Hah?"
"Saya di kosan kamu,"
"Hah? Bapak di kosan saya?" Pekik Kallula heboh, tentu saja suaranya terdengar jelas ditelinga Tara yang duduk disampingnya.
"Iya, lagi jogging sih. Terus nggak sengaja lewat daerah kosan kamu, saya laper."
"Ck, bilang aja ngajak sarapan bareng. Kebiasaan..." ejek perempuan itu. Lagi pula sangat tidak mungkin atasannya itu hanya sekedar iseng melewati daerah kosannya kalau bukan karena ada maksud terselubung.
Dasar tsundere.
"Nah itu, sarapan pecel kayaknya enak."
"Hng... nggak bisa, Pak. Lain kali, deh."
"Kamu nggak di kosan?"
"Saya lagi di pesawat. Ini bentar lagi take off sih, Pak."
"Pulang ke Surabaya?"
"Heem, kumpul keluarga."
"Oke, next time kalau begitu. Safe flight ya,"
"Thank you, Pak. Hati-hati yang pulang..."
Kallula tertawa pelan saat panggilan itu terputus, ia segera mengaktifkan airplane mode sebelum memasukkan kembali ponselnya ke sling bag.
"Siapa?"
Kallula berani bersumpah, untuk sejenak dia lupa keberadaan Tara disampingnya. Apa pria itu mendengar obrolannya? Oh, tentu saja. Dia punya telinga, Kallula.
"Oh, itu. Hm, Pak Mahesa."
Dahinya kembali berkerut, "Mahesa? Mahesa yang saya kenal?"
"Hm, iya. Mahesa yang Bapak kenal."

KAMU SEDANG MEMBACA
XOXOSOS!
FanfictionKallula Maheswari, si budak korporat yang diam-diam menyimpan rasa pada si manajer namun secara tiba-tiba menjadi istri si pemimpin divisi. Another story of Ten and Lisa. Alternative universe Happy Reading! ©️SkylaR 🍂