15.

1K 181 21
                                    

"Everything is better with you.
Everything has been better since you."

Kallula tidak menyangka kalau dirinya akan menikmati peran sebagai seorang istri. Mulai dari bangun pagi, menyiapkan sarapan, menyiapkan cemilan bahkan belanja bulanan. Semua hal asing itu kini menjadi kebiasaan yang menyenangkan buatnya.

Perlahan tapi pasti, selama lebih dari tiga bulan hidup bersama—Kallula mulai mengenal Tara. Nyatanya mereka terlalu berbeda, dalam hal makanan dan juga kegemaran. Tara lebih suka teh, Kallula lebih suka kopi. Tara lebih suka membaca, Kallula lebih suka menonton. Tara tim bubur nggak diaduk, Kallula tim bubur diaduk.

Ya, kira-kira seperti itu.

Tapi, justru karena hal-hal berbeda itu yang membuat Kallula terbiasa. Mereka jadi sering berbagi cerita dan juga semakin mengenal satu sama lain. Perlahan, mereka mulai saling memasuki dunia yang berbeda.

Terbiasa hidup dibawah atap yang sama nyatanya mampu membuat Kallula merasa sepi saat Tara mendapat tugas dinas keluar kota. Meskipun hanya tiga hari, rasanya tetap membosankan tanpa sosok Tara yang biasa berlalu lalang disekitar dapur atau hanya duduk santai fokus membaca bukunya di ruang tengah.

Kallula mendesah pelan saat ia memasuki unit apartemen besar itu. Padahal sebelum ini, dia juga terbiasa tinggal sendiri di kosan. Tapi, kenapa kali ini terasa berbeda? Seperti ada yang kurang. Setelah mengganti sepatu dengan sendal rumahnya, perempuan itu melangkah memasuki tengah apartemen dan menuju dapur.

Satu tangan memegang gelas, tangan lainnya memegang botol minum dengan kaki kanan yang sigap menutup kulkas. Rasa dingin menjalar di kerongkongan begitu ia menegak habis seluruh isi gelas.

Ting

Satu pesan ia terima. Setelah meletakkan gelas dimeja, ia meraih ponsel yang berada di saku blazernya.

Regan
Sudah pulang?

Kallula
Sudah, Pak.
Baru saja sampai.

Regan
Dijemput Yusuf, kan?

Kallula
Iya.
Bapak masih di kantor?

Regan
Baru saja sampai di hotel.
Laper...

Kallula
Laper ya makan, Pak...
Pesen room service aja kalau capek

Regan
Kangen masakan kamu.

Kallula
Pak...
Bapak baru pergi sehari lho

Regan
Justru itu, sehari aja udah kangen.
Apalagi lebih dari itu?

Kallula
Padahal masakan saya biasa aja kayaknya

Regan
Biasa aja buat kamu.
Tapi, itu nggak biasa buat saya.

Kallula
Pak.........

Regan
Kangen saya, nggak?

Kallula hampir tersedak membaca pesan yang baru saja masuk. Kangen? Ini beneran Tara yang ngetik? Mendadak bulu kuduknya berdiri.

Kallula
Kenapa deh, Pak?

Regan
Soalnya saya kangen.

Dan kali ini Kallula menyemburkan minumannya. Rasa-rasanya semakin hari suaminya itu makin blak-blakan, penuh kejutan dan tentu saja itu tidak bagus untuk kinerja jantungnya.

XOXOSOS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang