Typo bertebaran:v
.
.
.
.
.
.
Happy reading:)______________________________________
Aku cinta kamu,itulah 3 kata yang selalu ada dalam hidupku.
__________________Dan pada akhirnya Ollin bermain air setelah membeli dulu sanblok dan pakaian gantinya. Bryan juga ikut main air bersamanya. Ini benar-benar hari yang terindah bagi nya. Tawa bahagia dibawah langit yang cerah secerah wajah Ollin saat ini.
"Capek?"tanya Bryan menghampiri Ollin yang merebahkan badannya diatas pasir di pinggir pesisir pantai. Deburan ombang mengenai kaki Ollin.
"Iya."jawab Ollin menyilangkan tangannya diatas wajahnya.
"Mau disini sampe kapan? Nggak kedinginan?" Bryan mendudukkan dirinya disamping tubuh Ollin yang masih rebahan saja.
"Kan tadi aku udah bilang. Bakalan disini sampe matahari terbenam. Aku pengen liat sunset!"ucap Ollin membalikan badannya menghadap samping ke arah Bryan.
Dengan tangan yang menyangga kepalanya ia menatap Bryan yang tengah diam menatap lurus kedepan.
"Apa kamu nggak kedinginan lagian sunset nya kan masih lama masih 3 jam lagi. Dan kamu mau nunggu sunset itu dengan keadaan masih basah kuyup seperti ini? Yang ada entar tubuh kita jadi mie udon! Dan berakhir kamu sakit demam!"oceh Bryan menoleh dan menundukkan kepalanya menatap Ollin dengan wajah datarnya itu.
Sungguh Bryan sudah kedinginan dari tadi. Ia dan Ollin bermain air laut dari awal datang sampe ini mau sore. Lihat saja telapak tangannya yang sudah berkeriput berwarna putih pucat ini dan bibirnya sedikit biru dan bergetar karna menggigil. Apakah istrinya ini tak merasakan dingin? Apa ia tak kasian dengan suaminya ini?
"Apa kamu benar-benar cinta aku?"pertanyaan yang sangat sangat tidak nyambung itu keluar begitu saja dari bibir Ollin.
Bryan melebarkan matanya dan dengan cepat ia mengubahnya dengan tatapan sayu.
"Aku cinta kamu, itulah tiga kata yang selalu ada dalam hidupku."suara serak basah dan tatapan yang sangat menggoda tersebut membuat Ollin ingin sekali muntah iya tak salah lagi ia ingin muntah sekarang juga!
"Huekk!" Ollin menunjukkan mimik wajah seperti orang ingin muntah yang membuat Bryan langsung panik.
"Kamu kenapa? Kamu nggak papa? Kan apa aku bilang kamu bakalan sakit dan sekarang liat, kamu mau muntah pasti karna masuk angin nih dibilangin ngeyel sih!"ucap Bryan kelabakan ia mengangkat bahu Ollin untuk didudukkan di pangkuannya dan mengurut tengkuk leher Ollin dengan pelan.
Ollin terkejut bukan main saat tiba-tiba Bryan mengangkatnya dalam pangkuannya dan mengurut tengkuknya dengan salah satu tangannya yang menganggur ia gunakan untuk mengusap perutnya?
Sedang apa dia sebenernya saat ini?
Tapi terlebih dari itu sekarang muka Ollin memerah karna malu disini dia nggak sendirian! Ada pengunjung lain yang menatapnya dengan tatapan yang tak dimengerti oleh Ollin yang pasti sekarang Ollin malu setengah mati. Dan Bryan belum juga menghentikan aksinya.
"Stop! Kamu lagi ngapain si! Lepas"
"Lagian kamu ngurut leher aku tuh ngapain?!"gerutu Ollin mencoba melepaskan lengan yang bertengger manis di perutnya ini."Tadi kamu kaya mau muntah gitu. Aku ya panik lah jadinya dengan inisiatif ku sendiri aku mencoba bantu kamu agar lebih baik!"dengan wajah yang masih khawatir Bryan menatap wajah Ollin.
Ollin menepuk jidatnya dan saat itu juga dihentikan oleh Bryan. Ollin menatap Bryan dengan salah satu alis terangkat seperti bertanya 'kenapa?'
"Jangan sakitin diri kamu aku nggak akan biarin itu!"ucapnya dengan raut wajah cemberut. Aduh kok jadi imut gini sih?
"Siapa yang nyakitin diri aku sendiri sih?" Heran Ollin menggaruk pipinya yang memang gatal entah karna apa?
"Itu tadi mau nepuk jidat kamu. Entar kalo sakit dan hilang ingatan gimana? Jangan gitu lagi ya!" Aduh suaminya ini kenapa sekarang menjadi lelaki yang polos polos bego gini sih?
"Dari kapan nepuk jidat ngakibatin hilang ingatan?"dahi Ollin mengernyit bingung.
"Ya takutnya aja,sayang!"
"Aku nggak papa tadi aku mau muntah gitu gara-gara omongan mu itu yang terlalu bikin aku merinding sampe pengen muntah!"
"Dan lagi nggak ada ya yang namanya nepuk jidat jadi ilang ingatan! Ada-ada aja kamu tuh! Yuk agh masuk aja, mau mandi,lapar juga nih perut abis maen air. Yuk makan abis itu liat sunset!"ujar Ollin melepaskan diri dari Bryan dan berdiri melangkah pergi dari sana dan berjalan menuju penginapan yang tak jauh dari pantai tersebut,cuman didepannya doang nggak jauh, penginapan tersebut menghadap kepantai."Kamu mau diem doang disitu? Nggak dingin? Apa kamu belum puas main airnya?"seru Ollin yang sudah sedikit jauh dari jarak Bryan berada sekarang.
Seakan terbangun dari lamunannya tadi ia langsung berdiri dan berbalik melihat Ollin yang sudah menjauh darinya, dengan sedikit berlari Bryan menyusul Ollin yang jaraknya sudah cukup jauh.
"Kenapa kamu pengen muntah saat aku ngomong kata romantis itu! Heii my sweet! Tunggu aku! Coba bilang kenapa?!"teriak Bryan menggelegar membuat Ollin yang didepannya mengelengkan kepalanya tak habis pikir dengan tingkah laku suaminya ini yang tak tau malunya teriak-teriak dan diliatin pengunjung yang ada disana dengan tatapan seperti terganggu.
'bukan suami gue! Bukan suami gue!'
Rapal Ollin di setiap langkahnya.|B E R S A M B U N G.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted [✔]
Romance[WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Bagi Ollin menikah dengan Bryan seperti sebuah mimpi. Mimpi yang selama ini ia impikan terwujud. Namun lain lagi bagi Bryan pernikahan yang ia lakukan secara terpaksa, pernikahan yang tak diinginkan nya yang harus ia...