📌 Kak Semi

2.2K 88 2
                                    

Typo bertebaran:v
.
.
.
.
.
.
Happy reading:)

______________________________________

 “Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu.”
____________________


Wanita itu berdiri di balkon kamarnya menikmati terpaan hangat sang mentari pagi pada wajahnya. Menutup matanya seakan-akan dia benar-benar menikmati mentari. Hingga tanpa sadar seorang gadis kecil yang selalu menemani hari-harinya ini datang dan merengek," Mommy! Elika lapal!"

Wanita tersebut langsung berbalik badan dan melangkah mendekati gadis kecil itu.

"My princess lapar? Ayo kita kebawah dan isi perut kecil Velinika ini!"ujarnya menggendong gadis bernama Velinika tersebut.

Mereka berdua menikmati sarapan dengan diiringi ocehan gadis kecil itu.
Menceritakan kegiatannya kemarin dan apapun yang terjadi padanya ia ceritakan pada Mommy nya tersebut.

"Mommy!"

"Yes my princess why?"

"Aku mau main ke lumahnya onie-chan!"(panggilan anak laki-laki yang lebih tua darinya)

"Iya tapi nanti makan siang pulang ya! Ajak Tio makan siang bareng kalo bisa, ya."kata Ollin tanpa menghentikan kegiatannya, mencuci piring.

"Hai'(Ya)"

Kaki kecil Velinika berlari menuju keluar rumah dengan wajah yang riang.

Setelah kepergian sang putri kecilnya itu Ollin mulai mengerjakan tugas rumahnya yaitu bersih-bersih rumah.

Saat sedang membersihkan kamar Velinika ada seseorang yang mengetuk pintu.

"Sumimasen dareka no ie?(permisi ada orang dirumah?)"

Ollin menghentikan kegiatannya dan pergi kedepan, menghampiri sang tamu.

"Haai" seru Ollin sedikit berlari.

"Aih, kirain Ollin siapa yang Dateng ternyata kakak. Masuk kak!"seru Ollin terkekeh.

Sang tamu tersebut ikut terkekeh kecil dan masuk kedalam rumah,ia duduk disofa tamu.

Iya, tamu tersebut adalah kakak kandung Ollin yaitu Semi yang tinggal di Jepang semenjak menikah dengan kakak iparnya yang berasal dari negeri sakura ini.

"Aku buatin teh dulu ya. Kakak tunggu dulu." Ollin kebelakang menyiapkan teh dan cemilan setelah itu kembali ke ruang tamu.

"Ada apa kak? Kok jam segini udah main ke rumah Ollin? Kakak nggak kerja? Atau kakak bolos?" Tanya Ollin seraya menaruh bawaannya kemeja.

Kakak tersebut memutarkan kedua bola matanya mendengar pertanyaan sang adik.

"Nggak! Kakak cuman mampir aja abis itu kakak ke tempat kerja. Emang nggak boleh apa kalau kakak main nya jam segini?"jawab sang kakak sedikit kesal.

"Ya nggak gitu. Kan Ollin cuman nanya sewot banget deh. Ada masalah apa? Kak Semi sama kak Yumi marahan lagi?"

Ah,melihat wajah kakaknya yang langsung murung tersebut membuat Ollin langsung tahu jika kakaknya itu sedang ada masalah rumah tangga.

Pasti kak Semi kesini mau curhat nih. Pikir Ollin.

"Iya. Kakak udah nggak tau lagi deh. Pusing bilangin Yumi tuh, gimana?. Padahal kan kakak nggak nuntut punya anak. Tapi, entah kenapa Yumi tuh sering bahas tentang masalah anak dan berakhir dengan cekcok. Kakak pusing Linn!"adu Semi mengacak rambutnnya berantakan.

"Udah udah kak jangan diacak-acak rambutnya keliatan kek orgil kak, udah stop!"Ollin memegang tangan Semi.

Semi pun akhirnya berhenti dan ia hanya menghela napas dengan kasar sekarang.

"Kakak udah ngomongin secara baik-baik belum sama kak Yumi?"

"Udahlah. Ya,tapi kamu tau sendiri kalo Yumi tuh keras kepala. Susah banget ngomongin Yumi tuh. Kalo dia pengen anak kan bisa dari panti asuhan nggak harus dari rahim dia. Tapi, dia tetep ngeyel maunya anak yang dikandung sendiri." Meskipun wajah Semi terlihat kesal namun nampak jelas jika disana tersorot wajah sedihnya pula.

Ollin mengerti seberapa kerasnya kak Semi dan kak Yumi untuk mendapatkan anak mereka. Namun Tuhan belum mengaruniani mereka. Berbagai cara telah mereka lakukan namun tetap saja tak mendapatkan hasil. Memang takdir belum merestui mereka untuk menimang bayi, mungkin?

Pernikahan kak Semi dan kak Yumi tidak bisa dibilang baru berumur jagung. Pernikahan mereka sudah berjalan selama 7 tahun dan selama itu juga mereka belum mempunyai anak.

Kak Semi tidak menuntut kak Yumi untuk melahirkan anak untuknya. Kak Semi cukup bahagia berdua bersama istrinya tercinta saja. Ya, meskipun jika ada seorang anak di keluarga kecil mereka itu akan melengkapi kebahagian kak Semi.

Jujur saja kak Semi sepertinya mengharapkan seorang bayi yang keluar dari rahim istrinya itu tapi kak Semi lagi-lagi tak terlalu berharap soalnya, pernah beberapa kali mereka  mengkonsultasikan Masalah mereka ke dokter kandungan dan ternyata ada masalah pada rahim kak Yumi. Hal itu membuat kak Yumi susah untuk mengandung.

Masalah itu tidak diketahui oleh kak Yumi karena kak Semi menyembunyikan hal itu dari kak Yumi. Ollin tahu kak Semi melakukan itu agar kak Yumi tidak terluka. Tapi, bagaimana jika kak Yumi tahu? Dan ia mengetahui hal tersebut bukan dari bibir suaminya sendiri? Apa lagi jika kak Yumi tahu jika suaminya selama ini menyembunyikan masalah tersebut darinya?

Semoga saja hal itu tak terjadi karna jika itu terjadi Ollin tidak tau lagi apa yang akan terjadi pada bahtera rumah tangga mereka.

Kalian tanya mengapa Ollin bisa mengetahui semua itu? Ya karna kak Semi lah.

Semenjak Ollin pindah ke Jepang 5 tahun yang lalu sampai sekarang kak Semi nya ini selalu curhat tentang masalahnya kepadanya, sekecil dan sebesar apapun itu. Kak Semi selalu curhat kepadanya. Dan termasuk tentang kehidupan pernikahannya.

"Oh, iya. Ngemeng-ngemeng dimana tuh my keponakan?" Tanya Semi mengalihkan pembicaraan seraya celingak-celinguk keseluruh penjuru ruangan.

"Biasa main sama Tio."

"Ouh. Ngapel terus tuh Bocil. Pagi-pagi udah ngapel aja tuh bocah ke rumah doi. Nggak malu dia tuh padahalkan dia cewek seharusnya kan cowok yang ngapellin cewek. "Ucap ngelantur Semi meminum tehnya.

"Ngomong apaan dah!"ejek Ollin menggeleng kecil.

"Udah agh Kakak mau kerja takut dipecat entar kalo nggak masuk."ujar Semi, berdiri dari duduknya dan merapihkan rambutnya yang berantakan secara asal.

Ollin mendengus lirih seraya merotasikan kedua bola matanya malas." Emangnya siapa yang berani mecat kak Semi? Orang kak Semi kan bosnya?"timpal Ollin ikut berdiri,mengantarkan sang kakaknya kedepan rumah.

"Oh! Iya juga ya?! Nggak usah berangkat aja kali ya? Kan nggak bakalan ada yang mecat kakak."ujar Semi memutar badannya ingin duduk kembali tapi ditahan oleh Ollin.

"Nggak! Yang ada kakak nanti dipecat sama kak Yumi!"

"Di pecat? Yumi?" Menaikkan satu alisnya bingung.

"Iya dipecat, nggak boleh tidur dikamar alias tidur luar."

|B E R S A M B U N G....

Unwanted [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang