📌Pembohong!

2.3K 83 2
                                    

Typo bertebaran:v
.
.
.
.
.
.
Happy reading:)

______________________________________

Aku selalu tahu ketika dibohongi,tapi aku selalu berpura-pura seakan semuanya baik-baik saja. Tapi sebenarnya itu tidaklah benar.

_____________

Ollin mencuci wajahnya lalu mengompres matanya yang membengkak. Inilah kebiasaan Ollin jika menangis berjam-jam akan mengakibatkan kedua matanya membengkak seperti ini. Semoga saja sebelum Bryan pulang kedua matanya ini sudah pulih kembali.

Ollin tak mau Bryan curiga. Ia akan bertanya kepada Bryan tentang kejadian tadi siang dikantor. Mungkinkah Bryan akan mengatakan yang sesungguhnya kepadanya? Atau akan menyembunyikan hal tersebut darinya?.

Ollin tak tau pasti semoga saja Bryan mau jujur kepadanya. Jika Bryan mau jujur kepadanya, Ollin masih bisa memikirkan kelanjutan rumah tangganya dengan Bryan namun jika Bryan memilih untuk menyembunyikan darinya kemungkinan besar Ollin tidak bisa mempertahankan rumah tangganya kembali dengan Bryan.

Rumah tangga itu harus dilandasi dengan adanya keterbukaan antar keduanya dan sikap saling mempercayai. Jika itu tak ada didalam rumah tangganya bagaimana bisa Ollin mempertahankan rumah tangganya ini?

Kalau dipikir lagi jadi,keanehan yang terjadi pada Bryan karna ini? Karna dia memiliki anak dengan wanita lain dan Bryan tidak bisa jujur kepadanya?.

Ollin menghembuskan nafas dengan kasar berkali-kali. Bryan juga dari tadi tidak menghubungi Ollin ataupun meminta dirinya untuk menyiapkan makan siang.

Apa Bryan masih bersama dengan wanita itu? Tapi biarlah makan siang juga sudah terlewat dan sekarang sudah sore ia lebih baik mandi dan menunggu Bryan untuk kejelasan yang lebih lanjutnya. Semoga,semoga saja wanita tersebut bukan apa yang ada dipikiran Ollin dan semoga saja Bryan mau jujur dengan-nya.

Suara mesin mobil berhenti didepan rumah,Ollin dengan sigap langsung berlari menuju pintu dan membukanya, menyambut kedatangan sang suami.

Bryan turun dari mobil dengan penampilan yang sedikit berantakan,dasi yang sudah longgar kemeja yang kusut,rambut yang berantakan,dan wajah yang kusam, tapi hal tersebut tak mengubah ketampanan Bryan malahan Bryan bertambah tampan dengan penampilan itu,menurut Ollin.

Melihat istri yang sudah standby didepan pintu menyambut kepulangannya Bryan dengan senyum lebarnya berjalan menuju Ollin dengan semangat 45. Memang Ollin adalah pusat energinya. Tadi,ia merasa lesu dan lelah tapi saat melihat istrinya yang cantik dengan senyuman yang senantiasa terpatri di wajah cantiknya itu membuat mood Bryan berubah drastis.

Bryan menubrukan badannya ke badan Ollin sampai-sampai keseimbangan Ollin sedikit hilang dan jika saja Bryan tak menahan badan Ollin ia pastikan tubuhnya dan Bryan akan mencium marmer dengan badan kecil Ollin yang menjadi landasan badan besar Bryan. Bisa-bisa badan Ollin gepeng kalo gitu.

"Ya ampun! Bryan jatuh entar! Kalo jatuh entar badan aku kegenjet sama badan gede kamu gimana?!"seru Ollin memukul punggung kekar Bryan.

Bryan malah terkekeh kecil dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Ke kamar yuk?"bisik Bryan tepat ditelinga Ollin.

Blusss

Seketika wajah Ollin berubah menjadi kepiting rebus. Ollin mengagukkan kepalanya. Dan Bryan langsung menggendong Ollin dan melakukan kegiatan panasnya diatas kasur yang sudah tak berbentuk, bantal-bantal terjatuh kelantai dan menyisakan hanya satu bantal saja, seprei yang terlepas dari kasur,cukup kacaulah pokoknya.

"Makasih,aku sayang kamu!" Bryan mengecup kening Ollin berkali-kali dan menarik selimut menutupi tubuh keduanya yang tak terbalut apapun.

"Hem, Bryan kamu nggak ada yang mau kamu omongin ke aku gitu?" Tanya Ollin sedikit mendongak keatas, ke arah wajah Bryan.

Bryan menunduk menatap wajah cantik alami milik Ollin. Kening Bryan mengerut."nggak, emang aku mau ngomong apa?"tanya balik Bryan.

"Yaa,apa gitu? Tentang pekerjaan kamu tadi siang? Atau pun apapun itu kamu nggak mau cerita ke aku? Oh ya,kamu juga nggak minta aku kekantor kamu buat makan siang kenapa?" Ayo. Jujur Bryan ,aku mohon jujur lah padaku! Batin Ollin berharap. Tatapannya berbinar menunggu perkataan yang akan dilontarkan oleh Bryan. Ia juga sudah menyiapkan hatinya dari tadi siang untuk kenyataan yang harus ia terima nanti.

"Oh itu, iya maaf ya tadi aku sibuk banget..."

Bohong!

"Jadinya aku nggak bisa ngasih kabar ke kamu. Aku juga tadi makan siangnya telat jadi nggak minta kamu buat ke kantor."

Pembohong! Kamu pembohong Bryan!

Hancur sudah semua harapan Ollin, sudah hancur lebur. Kenapa? Kenapa Bryan tak bisa jujur kepadanya?

Oh,astaga bukankah Ollin sangat bodoh? Iya Ollin memang wanita terbodoh yang pernah ada. Ia mengira Bryan telah berubah dan tak akan lagi menyakiti dirinya lagi. Tapi,apa? Apa yang terjadi sekarang?

Mungkin jika tadi siang Ollin tidak ke kantor Bryan dan mendengarkan semua percakapan antar Bryan dan wanita itu kemungkinan besar Ollin akan selamanya menjadi wanita yang bodoh yang tak tau apa-apa.

Ollin membalikkan badannya membelakangi Bryan.

"Kenapa berbalik?" Tanya Bryan heran ia memeluk pinggang ramping Ollin dari belakang.

"Nggak papa. Aku lebih nyaman kaya gini."balas Ollin.

Bryan menaikkan sebelah alisnya,merasa aneh."bukannya kamu lebih nyaman didalam pelukan aku? Sini kepelukan aku aja!"Bryan menarik bahu Ollin agar berbalik menghadapnya agar Ollin ada didalam pelukannya sepeti biasanya.

Ollin menolaknya ia lebih memilih menyamping membelakangi Bryan."aku ngantuk Bryan. Aku pengen kaya gini aja. Jangan ganggu, aku mau tidur!"peringat Ollin kembali menutup matanya.

"Okey okey terserah kamu."ucap Bryan kembali memeluk Ollin dari belakang dengan wajah yang ia sisipkan dicuruk leher Ollin,sesekali ia kecup lalu mengucapkan kalimat pengantar tidur untuk Ollin.

Sudah berakhir,aku dan kamu Bryan...

|B E R S A M B U N G...

Unwanted [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang