📌 Panas

2.8K 105 5
                                    

Typo adalah jalan ninjaku..
.
.
.
.
.
.
Happy reading


_____________________________________

Tidakkah menyedihkan ketika kamu tersakiti,namun hanya bisa berkata,aku sudah terbiasa.

_________________

"Bryan. Ayo kita makan siang di restoran yang baru aja buka yang ada didekat hotel Itu!"ajak Laura menarik-narik lengan baju Bryan yang sedang bekerja.

"Iya nanti kita makan disana."jawab Bryan tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputernya.

"Yeyy!!"sorak Laura senang ia lalu kembali duduk disofa,diam menunggu kekasihnya selesai kerja.

15 menit kemudian.....

"Laura,ayo bangun katanya mau makan siang di restoran yang kamu mau itu,jadi nggak?"ucap Bryan menepuk-nepuk pipi Laura yang sedang tertidur disofa.

Laura membuka matanya lalu merenggangkan kedua tangannya pegal."jadilah! Ayok!"ujar Laura bangun dan menggendeng lengan Bryan, mesra.

"Kamu mau makan apa?"tanya Laura setelah sampai di restoran tersebut.

"Terserah kamu aja,aku ikut."balas Bryan yang diangguki Laura.

"Restorannya cukup bagus ya!"ucap Bryan menatap sekeliling restoran tersebut. Ia dan Laura duduk dipojok restoran di samping kaca besar transparan,jadi bisa melihat pemandangan luar dari sini.

Kedua mata Bryan menajam saat ia menatap keluar kaca,ia melihat sosok yang sangat familiar baginya. Sampai tatapan tersebut buyar karna lambaian tangan seorang wanita didepannya ini.

"Ih,kamu dari tadi aku ngomong kamu nggak dengerin ya? sebenernya kamu ngeliatin apa si!"tanya Laura ikut menatap ke arah pendangan Bryan,ia juga menajamkan penglihatannya.

"Emm...bukannya itu istri gadungan mu?"ucap Laura yang langsung membuat Bryan bangun dari duduknya.

"Kamu mau kemana?!"Laura menarik lengan Bryan agar tidak pergi."kamu mau nemuin dia? Mau ngapain?!"

"Aku cuman mau ngomongin dia aja kalo dia masih punya suami tapi berani sekali ke hotel sama cowok lain!"seru Bryan mengepalkan tangan.

Laura yang melihat kemarahan Dimata Bryan ia mendengus kasar." Ngapain kamu ngurusin dia? Lagian dia itu cuman istri gadungan! Ngapain kamu urusin masalah dia! Kamu mulai ada rasa sama dia?!"tanya Laura dengan nada sedikit meninggi.

Bryan langsung merubah raut wajahnya ia berjongkok didepan Laura yang menangis.

"Kamu lupa sama janji kamu. Kamu bilang kalo kamu bakalan nikahin aku,kamu bilang nggak akan ada rasa sama dia!"ucap Laura menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Bryan menarik tubuh Laura dalam pelukannya,mengusap lembut rambut kekasihnya itu." Aku ingat,tenang saja aku pasti akan menikahi mu. Sudah jangan menangis lagi. Aku nggak bakalan ke dia kamu tenang aja!"Bryan lalu menghapus jejak air mata Laura.

💔👣💔👣💔


"Lo ngapain ngajakin kita ke hotel, Jul?"tanya Ollin tepat saat ia duduk didepan Julia.

"Gini,gue mau buat kejutan buat doi gue dihotel ini,nah,gue butuh bantuan kalian!"ujar Julia

"Buat kejutan apa? Hari jadian Lo berdua?"tanya Petra

"Iya,sekalian gue mau ngelamar dia!"timpal Julia dengan tatapan wajah berbinar.

Ollin dan Petra serempak membulatkan mata dengan mulut menganga.

"Eh! Seriusan Lo?!"pekik Ollin menatap tak percaya pada Julia. karna biasanya yang ngelamar itu kan cowok bukan cewek.

"Beneran dong, Ollin. Kenapa?"balas Julia tersenyum.

"Ya gapapa tapi kenapa elo yang ngelamar dia bukan dia yang ngelamar elo?"ujar Ollin

Julia menghembuskan nafas pelan."ah,dia mah kayaknya nggak ada pemikiran buat ngelamar gue,jadi gue inisiatif duluan aja."kata Julia sedikit sedih,memikirkan pacaranya yang sepertinya tak pernah ada inisiatif untuk melanjutkan hubungan mereka yang lebih serius lagi.

Ollin menepuk punggung Julia. "Nggak papa Jul,Lo keren inisiatif duluan. Ngelamar dia! Gue bakal bantuin,dan pastinya cowok Lo itu bakal Nerima elo!"ucap Ollin tersenyum yang dibalas dengan anggukan kecil oleh Julia.

Ollin pulang agak kemalaman,badannya terasa sangat pegal dan gerah setelah membantu membuat kejutan untuk cowok Julia,ia dan Petra langsung pulang karna tidak mau mengganggu.

"Nyonya,sudah pulang. mau saya masakin sesuatu?"tanya bi Nah saat Ollin baru masuk rumah.

Ollin menoleh ke arah bi Nah tersenyum tipis lalu menggeleng kecil."nggak bi,udah makan tadi diluar. Udah bi Nah istirahat aja,tidur udah malem" kata Ollin

Vi Nah mengaguk."emm itu nyonya,tuan Bryan hari ini nggak pulang soalnya dia nginep dirumah non Laura katanya."ucap bi Nah sedikit tak enak.

"iya bi nggak papa. Udah malem,aku udah ngantuk, selamat malam bi Nah" lalu Ollin pergi ke kamarnya.

Hanya itu tanggapan Ollin karna sekarang Ollin sudah tidak ingin mengurusi urusan Bryan,apa pun itu Ollin tidak peduli. Ia sudah tidak ingin merasakan rasa sakit itu lagi.

💔👣💔👣💔

"Jadi gimana? Kamu jadi nginep disini, kan?"tanya Laura datang dari arah belakang sambil membawa sebotol wine dan dua gelas.

"Iya."jawab Bryan menuangkan wine itu dikedua gelas tersebut.

Setelah gelas tersebut terisi dalam sekali teguk Bryan menghabiskan minuman tersebut.

Laura mendekati Bryan,berdiri disampingnya sambil melingkarkan tangannya di bahunya."Bryan...."panggilnya dengan suara halus menggodanya.

Bryan menoleh , meletakkan gelasnya lalu ikut melingkarkan tangannya di pinggang sang kekasih. Keduanya saling menatap tak ada yang melepaskan tatapan tersebut,sampai Laura mencium bibir Bryan lembut dengan kesan menuntut. Bryan yang tadinya diam sekarang ia mulai menggerakkan bibirnya,mengikuti irama.

"Aku menginginkan mu......Ol-lin"

|B E R S A M B U N G.....

Unwanted [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang