📌Hilang

4K 144 3
                                    

Typo bertebaran...
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading ✌

______________________________________

Hati yang hancur adalah yang terburuk. Ini seperti memiliki tulang rusuk yang patah. Tidak ada yang bisa melihatnya tetapi rasa sakitnya tak tertahankan setiap kali aku bernafas.
___________________________


"Emang anjing tuh Bryan! Bisa-bisanya dia bilang anak yang Lo kandung itu anak orang lain,nggak ada otak emang!"maki Petra yang diangguki juga oleh Julia dan Ollin hanya menunduk menangis.

"Iya minta dibantai tu orang!!"timpal Julia

"Udahlah Lin fix ini mah. Ceraiin aja tuh Bryan!"ucap Julia.

Ollin mengangkat kepalanya kearah Julia,ia menyeka air matanya." Gue nggak bisa Jul. Gue lagi hamil,gimana gue mau cerai sama Bryan?"

Raut wajah Julia berubah menjadi murung. Iya juga kalau masih hamil tidak boleh cerai,harus setelah lahir baru bisa melayangkan surat cerai.

"Lo udah bilang sama nyokap bokap Lo? Sama mertua Lo juga?"tanya Petra.

Ollin menggeleng lirih."belum. Gue nggak bisa ngomong kalo gue hamil,sebelum Bryan mengakui juga kalo bayi yang gue kandung ini adalah bayinya. Gue lagi mikirin cara buat menyakinkan Bryan."kata Ollin.

"Nggak ada cara lain Lin. Dia itu keras kepala,gue udah kenal banget sama dia tuh!"seru Petra, mengepalkan tangannya.

"Kok,kayaknya Lo kenal banget sama Bryan, Pet?"selidik Julia. Ollin terdiam menatap Petra , menunggu jawaban darinya.

Gelagat Petra berubah."emm,ya sebenernya gue tuh temenan sama Bryan, Lebih tepatnya sahabat sih. Sorry gue nggak bilang Lo berdua."cicit Petra menggaruk belakang kepalanya.

Ollin dan Julia membulat kan kedua matanya."kok Lo nggak bilang-bilang kalo lo itu sahabatnya Bryan!"sentak Julia sedikit emosi.

"Ya maap gue lupa,"

"Lupa apanya njirr! Lo mah emang sengaja nggak bilang kan!"timpal cepat Julia.

"Iya,elo kok nggak bilang kalo Lo tuh sahabatan sama Bryan. Berarti Lo Deket banget dong sama dia?"ucap Ollin.

"Gue cuman nggak mau aja kalo lo berdua tau gue sahabatan sama tuh Bryan Lo nggak mau temenan lagi sama gue. Dan gue emang Deket sama Bryan. Dia juga sering cerita tentang Lo ke gue."kata Petra jujur.

"Ya mungkin si"timpal Julia menggaruk pelipisnya.

"Terus alasan Lo nggak bilang cuman gara-gara Lo takut kita nggak mau temanan sama Lo lagi apa ada alasan lain lagi? Kalo gue liat-liat nih keknya ada sesuatu yang Lo sembunyiin dari kita berdua,ya kan? Jujur ajalah!"lanjut Julia menelisik.

Petra menggigit bibir dalamnya,apa ia harus mengungkapkan nya sekarang? Apa ini waktu yang tepat? Tapi ini bukanlah waktu yang tepat untuk dirinya mengungkapkan rasa kepada Ollin. Ini akan menambah beban untuk Ollin.

"Itu doang, apa lagi kalo bukan itu?"balas Petra.

Julia terus memandang wajah Petra sehingga membuat sang empu sedikit panik.

"Kali aja Lo ada rasa sama Ollin?"celetuk Julia tiba-tiba dan saat itu juga Petra mengeluarkan keringat dingin.

💔👣💔👣💔

"Bryan kemana sih,kok belum pulang-pulang!"monolog Ollin pada dirinya sendiri seraya mondar mandir didepan pintu menunggu Bryan.

Unwanted [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang