Hai, apa kabar ?!1!1!
Sesuai janjiku, aku bakalan up setelah chapter sebelumnya sudah tembus 1K. mohon dimaafkan karna telat update karena tembus 1K nya chapter ABNORMAL bertepatan dengan masa KBM-ku disekolah baru 😪
Selamat membaca ! jangan lupa vote dan comment.
****
Apa yang akan kalian lakukan jika berada di posisi Freya saat ini?
Pasrah? Lari tak tentu arah? Atau bahkan memilih jalan pintas dengan langsung mengakhiri hidup disaat itu juga?
Apa yang Freya rasakan saat ini benar benar kacau, tak bisa dijelaskan secara langsung. Freya merasakan perasaan asing yang tak pernah Freya rasakan sebelumnya.
Bertemu dengan orang yang Freya pikir baik karna sudah menjadi penolongnya dari segala kemungkinan buruk yang mungkin saja terjadi. nyatanya kenyataan memang selalu menyakitkan. Freya benar-benar sudah tak percaya lagi dengan semua orang yang berada dizaman ini. semua yang Freya anggap baik nyatanya berbanding terbalik. semuanya palsu, semuanya mengecewakan.
Ya. Sekarang kalian bisa menyebutnya 'karma'. karma atas segala perilaku yang Freya perbuat dimasa lampau, saat dizaman modern maupun saat terdampar dinegeri antah berantah ini.
Setelah tadi berhasil lolos tanpa diketahui oleh ketiga pria itu, Freya berhasil kembali dengan selamat sembari membawa fakta yang sesungguhnya, yang sehabis ini akan ia beberkan langsung kepada sahabatnya. bukannya lega, Freya malah bingung, ia belum memikirkan bagaimana cara menjelaskan semua ini kepada Tang yena agar gadis itu mau menerima kenyataan yang sangat sulit untuk dipercaya begitu saja.
Ada 2 hal yang Freya harapkan saat ini, yang pertama ia berharap Tang yena bisa langsung percaya dengan semua perkataannya, dan yang kedua ia sangat berharap agar mereka bisa keluar dari desa ini dengan selamat.
"Karin. Bangun!" Sesampainya digubuk tempat Tang yena berada. Freya langsung mengguncang-guncang tubuh Tang yena dengan terburu buru.
"Aduh sakit. Ap-"
"Kita pergi sekarang juga!"
Tang yena mengerjapkan matanya dengan cepat. "Apa ke-kenapa lo?" Tanya tang yena sembari melirik Freya dengan bingung.
"Just go. Gausah banyak tanya."
"Tapi kenapa Frey? Gue lapar, ayo kita makan-"
"Tas gue mana, tas gue mana?!"
"Kenapa nanya-nanya?" Tang yena semakin bingung dengan tingkah laku Freya. "Kenapa harus sepanik itu sih? Ada apa?"
Setelah menemukan keberadaan ranselnya, Freyapun segera mengambil ransel itu seraya menarik tangan sahabatnya. "Karin! Just go!"
"Nona."
Freya langsung tersentak diseluruh badan. belum pernah ia terkejut berlebihan seperti itu. ia tak akan terkejut jika orang yang barusaja tiba digubuk tersebut bukanlah Xu wenjun.
Kenapa pria itu harus muncul disaat Freya justru sedang menghindari kemunculannya?!
"Ada apa? Mengapa terlihat sangat buru-buru?"
Xu wenjun yang baru datang bertanya dengan terheran-heran. Xu wenjun masih bersikap normal karna pria itu belum sadar jika Freya saat ini sudah mengetahui seluruh kebusukkan nya.
"Kakek mengajak kau beserta Nona Karin. Dia bilang ingin mengajak kalian berkeliling sembari memperkenalkan setiap tempat didesa ini." Xu wenjun menjelaskan sembari tersenyum wajar. "Sebelum kita makan malam."
Sungguh, Freya tak akan pernah percaya kepada omong kosong Xu wenjun lagi.
"Tenang saja. Malam nanti akan ada hidangan spesial. Dan kita akan makan besar-besaran." Ia lalu menambahkan dengan senyuman ramahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Travel Of A Freya (On Going)
FantasyFreya, anak konglomerat dari abad ke 21 tibatiba terlempar ke tubuh nona pertama di kediaman menteri ai. Entah apa alasan dia bertransmigrasi sampai ke era ini, yang pasti freya hanya ingin pulang ke tempat asalnya. Ai chunhua, putri pertama dari pe...