3. Dicambuk

73.7K 7.9K 454
                                    

Freya sudah sangat marah sekarang. seumur hidupnya, baru kali ini ia merasa harga dirinya diinjak-injak seperti ini di depan banyak orang. sebelumnya belum pernah ada orang yang berani membuat masalah dengannya. pangeran sialan!

Freya di seret sampai ke ruang perdana menteri Ai Yaoshan. saat mereka masuk, mereka bisa melihat Perdana menteri Ai sedang berbincang hangat dengan ke dua perempuan yang berbeda usia. Freya bisa menebak jika wanita yang sedang berada di sebelah kiri perdana menteri adalah istri nya, sedangkan yang di sebelah kanannya terlihat gadis cantik yang mungkin hanya terpaut beberapa tahun dengan Freya yang merupakan anaknya.

Mereka bertiga menatap ke datangan pangeran Wang xiaodan, Wang xuemin, dan Freya, dan beberapa pengawal beserta pelayan dengan sedikit terkejut. lalu mereka memberi salam kepada pangeran itu.

"Ada perlu apa pangeran ke dua dan ketiga mendatangi saya kemari?" Perdana menteri Ai bertanya dengan sopan. Freya hanya memutarkan bola mata malas.

Pencitraan lagi ck.

"Maaf mengganggu urusan perdana menteri, pangeran ini hanya ingin meminta izin kepada anda."

"Ah tidak, kau tidak menganggu sama sekali Wagye. Wangye ingin meminta izin apa memangnya?"

"Menghukum dia. dia dengan berani berkata tak sopan pada pangeran ini." Ucapnya sembari menunjuk-nunjuk Freya. Freya hanya bisa mengutuk dalam hati. Sedangkan disisi lain, Ai cahyou sangat senang bukan main mendengar ucapan pangeran ke dua yang meminta izin kepada ayahnya untuk menghukum kakak tirinya. Jika kakaknya dihukum, berarti Ai chunhua pernah mempunyai masalah dengan pangeran ke dua sebelumnya. Membayangkan hal itu membuat Ai cahyou tersenyum-senyum sendiri. Keinginannya sedari dulu memang ingin membuat Ai chunhua menderita!

"Jadi ceritanya pangeran lagi ngadu?" Tanya Freya dengan nada meledek. "Uuuu takut hahaha." Tawanya menggema hingga memenuhi seluruh ruangan. semua orang yang berada disana terkejut melihat respon Ai chunhua yang tak pernah mereka pikirkan sebelumnya.

Mereka kira Ai chunhua akan menangis sesenggukan sembari memohon belas kasihan pada pangeran kedua agar segera mencabut hukumannya. Diberi 50 cambukan dan Ai chunhua malah tertawa tanpa beban, apakah Ai chunhua sudah tak waras?

"Tutup mulut mu." Pangeran wang xuemin berkata dengan dingin. Di dalam hatinya entah kenapa ia merasa malu melihat ekspresi Ai chunhua yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Sementara pangeran Wang xiaodan-si tunangan Ai chunhua hanya mematung mendengar tawa tunangannya yang menurutnya sangat seram. tadinya ia ingin melihat secara langsung saat gadis itu dipermalukan di depan banyak orang. namun mengapa reaksi yang Ai chunhua berikan sangat berbeda jauh dengan apa yang pangeran ketiga inginan. sangat menjengkelkan.

"Jika begitu, hukum saja pangeran. hamba ini mengizinkan yang mulia pangeran ke dua untuk menghukum anak hamba, Ai chunhua." Ucapnya menyetujui. Freya melebarkan matanya. lalu dengan sekuat tenaga ia menghentakan ke dua tangan hingga tangannya terlepas dari cekalan penjaga.

"Hei, jangan touch gue! Lo bau tau." Ucap Freya menatap mereka dengan jiji.

"Ai chunhua! Sejak kapan aku mengajarkan mu untuk berperilaku kasar seperti itu." Perdana menteri Ai dengan geram melangkah ke arah Freya.

"Sejak kapan bapak ngajarin saya? kenal juga enggak, gimana bapak mau ngajarin saya." Freya semakin mengangkat dagu.

"Apa yang kau bicarakan. apa hukuman pergi ke hutan terlarang itu membuat kau jadi kehilangan akal?"

"Gak jelas lo." Freya mengumpat si tua bangka itu di dalam hati. kurangajar sekali orang-orang ini. rasa-rasa nya Freya ingin memutilasi mereka semua.

"Pengawal, cambuk Nona Ai chunhua sebanyak 50 kali." Ucap pangeran Wang xuemin pada akhirnya. pengawal yang sedari tadi memegang cambuk pun melangkah maju. Dengan ke dua pengawal yang memegang dua tangan Freya agar tak memberontak.

Time Travel Of A Freya (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang