25. Jurang

28.7K 3.7K 148
                                    

Mulmed = I see the light - Tangled

****

Freya terbangun karena suara berisik yang menganggu tidur lelapnya. yang pertama freya lihat saat membuka mata hanyalah gelap. Jam berapa ini? Apakah ini sudah malam?

Mata freya menerawang. Gua ini sangat gelap. Freya dan karin lupa menyalakan api unggun, mereka ketiduran sampai malam karena kekenyangan memakan snack sampai habis.

Freya menjulurkan tangannya berusaha meraba-raba sekelilingnya. malam tanpa penerangan membuatnya kesusahan mencari keberadaan tang yena. Sampai freya merasakan tangan seseorang yang sedang terbaring disebelahnya, freya pun lantas mengguncang-guncangkan tangan itu.

Dari guncangan pelan hingga guncangan cepat karna tak sabar menunggu tang yena terbangun. Barulah saat ada pergerakan dari temannya, freya pun memberhentikan gerakan usilnya.

"hooaamm..." tang yena menguap lebar. Freya memang tak melihat bagaimana tang yena menguap. yang pasti sangat jauh dari kata feminim.

"hei tomboy. Bangun." freya berucap tak santai. Ia masih setia memegang tangan temannya takut jika kala mereka terpisah karena kegelapan dimalam ini.

"freya. Mata Gue buta apa gimana. Gelap, g-gue gak lihat apa-apa." cerocos tang yena saat pertama kali membuka suara.

"lo dimana sih rin?" freya bertanya bingung.

"didepan- awhh. Gila lo ngapain nampol mulut gue!" teriak tang yena histeris.

"lo ngapain ngomong didepan muka gue sih. Nafas lo bau." ucap freya sembari menutup hidungnya.

"mana gue tau kalo gue ada di depan muka lo. Lagian gue gak lihat apa-apa." gerutu tang yena sebal. Tamparan freya dipipinya lumayan keras, apalagi freya melakukannya karna terkejut dengan suara tang yena yang berada begitu dekat dengannya.

"kita keluar gua sekarang. Gue gak tahan disini."
"badan gue gatel-gatel." ucap freya sembari menggaruk-garukkan badannya yang terasa gatal.

"iya nih, asem banget kita sampe ketiduran disini." tang yena menanggapi. Mereka berdua pun berdiri perlahan-lahan. Tang yena menyelempangkan tangannya di leher freya.

"gue jalan duluan." freya menghimbau.
"lo pegang tangan gue." titah freya sembari mengangguk. Tang yenapun mengubah posisi tangannya yang tadi mengalungkan dileher freya menjadi beralih memegang tangan freya.

"tas gue mana ya." Gumam freya sembari meraba-raba sekelilingnya secara acak. Setelah ia menemukan tasnya, freya pun mulai melangkah secara perlahan-lahan keluar gua.

Mereka telah keluar dari gua itu. freya dan tang yena pun tak lagi kesulitan perihal penglihatan, karena sekarang mereka bisa melihat Walaupun remang-remang.
mereka hanya dibantu oleh bulan dan bintang sebagai penerangan. Beruntunglah sekarang sedang bulan purnama. Langit terlihat bersinar Walau begitu kesunyian masih tetap berjalan.

Freya mendengar suara burung yang saling bersahut-sahutan. Rupanya suara dari burung itulah yang tadi mengganggu tidur nyenyak freya. Burung apa itu? Apakah itu burung hantu? Karna suaranya sangat mirip dengan suara burung di lagu yang biasa freya nyanyikan sewaktu kecil.

"malam ini suram banget." celetuk tang yena. Ia sedikit mengeratkan pegangannya dipergelangan tangan freya. Sedikit kedinginan walau tubuhnya telah dibaluti pakaian khas china kuno yang berlapis-lapis. Tak seperti freya yang hanya menggunakan rok pendek berwarna biru dan atasan sekolahnya yang bertangan pendek. Serta cardigan putih tipis yang menempel ditubuhnya. Cardigan itu tentu saja tak bisa melindungi freya dari dingin dan angin malam karna cardigan itu tak cukup tebal.

Time Travel Of A Freya (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang