Extra Chapter - Biru Junior

6K 1.2K 233
                                    

"Bunda!" teriak Minara dari dalam rumah. Baik Langit dan Biru yang tengah bersantai berlari ke dalam. Minara tengah duduk di karpet sambil menangis.

"Ada apa, Ara?" tanya Biru yang bingung melihat putrinya yang tengah bermain tiba-tiba menangis.

"Minoru itu! Masa kelinciku dia kasih makan ke Cassandra!" rengek Minara. Pagi sekali ia melihat kandang kelincinya sudah kosong. Ia pikir Nebula dan Andromeda sedang diberi makan oleh pelayan. Ternyata saat ditanyakan, tak ada yang melihat kelinci milik Minara.

Karena syok, Minara meminta pelayan mencari. Dan hasilnya membuat Minara semakin sakit hingga terluka ke dalam sanubari. "Aku temukan bulunya Andromeda di kandang Cassandra! Darahnya juga. Terus kalungnya ada di rumput. Pelayan 'kan lihat CCTV. Katanya Minoru masukin Nebula sama Andromeda ke kandang Cassandra!"

FYI, Cassandra itu buaya baru milik Minara. Ukurannya memang masih kecil, tapi cukup untuk memangsa kelinci.

"Bunda!" rengek Ara lagi sambil memeluk kalung kelincinya. Gadis kecil yang baru berusia sepuluh tahun itu sangat menyayangi hewan peliharannya. Dulu saat salah satu dari hewan itu mati, Minara bisa sangat sakit hati hingga mogok makan dan bersedih beberapa hari.

Biru berkacak pinggang. Ia memanggil salah satu pelayan. "Minoru mana?" tanya Biru. Putranya masih berusia empat tahun. Dulu walau Minara nakal, Biru masih bisa mengatur Ara sendiri. Sedang Minoru?

"Jangan marahin terlalu keras, A. Olu masih kecil dia belum banyak mengerti," pesan Langit sambil memeluk dan menenangkan Minara.

Biru mengangguk. Sementara pelayan menunjukkan jalan tempat ke mana Minoru tadi pergi. Anak itu ada di lantai tiga, lebih tepat di kamarnya. Begitu ditemukan Biru, Olu masuk ke dalam lemari dan menutupnya.

"Olu, keluar sebentar. Papa ingin bertanya." Suara Biru tak tinggi sama sekali. Ia malah terkesan santai. Ia tahu Minoru tak akan keluar dari sana jika tahu Papanya marah.

Hanya terdengar suara lemari diketuk, tandanya Minoru tak mau keluar dari sana. "Kamu lihat Kak Ala menangis? Ia sangat sedih sekali. Bagaimana perasaan kamu melihat itu?" tanya Biru.

Dalam lemari, Minoru terdiam. Ia mulai membuka pintu lemari. "Olu nggak tahu Canda makan Omed sama Bul-bul. Olu mau mereka beteman," jelas anak itu polosnya.

Biru menarik pelan tangan Minoru dan menggendongnya. "Sekarang kamu tahu Cassandra suka makan daging. Semakin besar, dia bisa makan kamu. Sebaiknya kamu juga menjauh dari kandang Cassandra," nasehat Biru.

Minoru tak seperti Ara yang suka banyak hewan. Anak itu hanya senang melihat makhluk-makhluk itu, bukan memeliharanya. Sebenarnya Biru juga kaget mendengat Olu mendekati kandang buaya Minara. Buaya itu memang belum mampu memangsa Olu. Hanya untuk melukai masih bisa.

"Kita ke kakak dulu, ya? Olu minta maaf. Mungkin akan membuat Kak Ara tak sedih lagi."

Minoru mengangguk. Ia digendong Biru turun ke ruang tamu. Minara masih menangis hingga sesegukan. Ia tak mampu membayangkan kelincinya dikoyak dan ditelan.

"Mungkin lain kali kalau kamu mau memelihara hewan, pastikan bukan pemangsa dan mangsanya. Jadi kejadian seperti ini tak terjadi. Cassandra juga sedang lapar. Kamu tidak beri makan?" tanya Langit.

Minara menggeleng. "Belum, Ara lupa, Bun," ucap anak itu sambil mengusap air matanya.

Langit hanya bisa mengusap rambut putrinya. "Kasihan Cassandra. Apa kamu tak sedih kalau dia sakit karena terlambat makan?"

Di sana Ara terdiam. Ia sadar, salahnya juga tak memberi makan buayanya. Kalau Cassandra sudah makan, ia tak akan memangsa kelinci itu.

Biru baru tiba di ruang tamu. Ia dekatkan Minoru pada Ara. Anak itu mengulurkan tangan. "Kakak Ala, maaf. Kakak Ala sedih, ya?" ucap Olu.

Bride Of The Heir 2 (Season 2 Mr Tajir Jatuh Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang