2

1K 31 1
                                    

SELAMAT DATANG BUAT KALIAN YANG MEMBACA KARYA SAYA.

SEMOGA KARYA SAYA INI KALIAN SUKA YAH

Dan jangan lupa vote dan komen di paragraf yang kalian suka 

Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
.

"Tidak kebayang wanita yang baru saja gue kenal menjadi istri gue "

-Raka Dirga Mahendra

.....

Malam pertama? Keduanya justru sibuk dengan kegiatan masing-masing. Tidak ada malam pertama pengantin pada umumnya, bagi Syifa dan Raka.

Bagaimana dengan keadaan bunga dan lilin yang ada di situ? Tentu saja, sudah di buang jauh-jauh oleh mereka berdua. Yang ada saat ini hanyalah cahaya terang yang berasal dari lampu putih dan keheningan.

Suara ketukan pintu yang berasal menghentikan kegiatan dan keheningan keduanya, mereka diam sesaat dan saling menatap, Syifa langsung tersadar lalu beranjak turun dari ranjang untuk membuka pintu.

"Perkenalkan Non saya Inem pembantu di rumah ini, saya di suruh mengantarkan makanan dan minuman ini untuk Non dan Tuan." sembari membawa nampan makanan plus minuman.

"Terima kasih ya Bi." ucap Syifa tersenyum ramah, sembari mengambil nampan yang ada di Bi Inem.

Syifa pun masuk ke dalam kamar dan menaruh nampan itu di atas nakas atas ranjang.

  Raka hanya melihat sekilas makanan yang Syifa bawa tanpa mau bertanya dan memilih untuk memainkan hp lagi.

"Ini Kak di makan tadi Bi Inem yang bawain untuk kita" Aku menyodorkan nasi plus lauk itu untuk Kak Raka, tapi dia hanya diam masih fokus ke hp, Aku mencoba untuk bersabar menghadapi sikapnya yang dingin dan ngeselin itu.

"Kak ini-"

"Lo kalau mau makan. Makan aja duluan nggak usah cerewet suruh gue makan!" bentaknya.

Aku terdiam, 'untung aja gue masih punya hati, buat ingetin Lo makan, dasar tembok!' gerutuku dalam hati.

Aku memakan makanan itu dengan lahap, jujur saja Aku sedari tadi sangat lapar tapi nggak berani bilang sama ni tembok nanti gue lagi yang kena amukannya. Aku mengambil gelas dan menuangkan air dan meminumnya sampai kandas.

Dia menaruh hpnya dan mengambil makanan yang tadi Aku kasih,
'huh dasar gengsi padahal dia laper, tapi gengsi banget ngakuinnya!'. Dia makan sangat lahap seperti orang yang nggak pernah di kasih makan satu bulan.

"Apa lo lihatin gue kayak gitu!" Sentaknya, seketika gue tersadar dan memilih melihat kearah lain.

Akhirnya dia selesai, tapi dia malah melanjutkan untuk memain hp, aku juga mengambil hp dan membuka grup wattsapp yang terlihat sangat ramai, pasti manusia-manusia itu lagi gosipin orang aku sangat malas untuk ikut aku menaruh hpku di dekatku.

15 Menit Kemudian.....

Mereka tengah berbaring di atas kasur. Namun, ada yang aneh dari keduanya, mereka seperti cacing kepanasan menggeliat-liat dan meracau tak jelas.

Keduanya merasakan panas di sekujur tubuhnya. Bukan panas yang biasa, tapi ini panas yang seolah-olah tengah terbakar gejolak hawa nafsu.

'Panas banget! Nyala nggak sih AC-nya huh!' gerutu Syifa dalam hati.

Syifa terus saja menggelinjang tidak jelas karena tubuhnya merasakan panas.

'Tubuh gue kenapa sih?, Panas banget!'

Aku mengambil air lagi untukku minum, mungkin bisa meredakan kepanasan yang ada di tubuhku ini, tapi bukannya mereda malah membuat tubuhku semakin panas, aku mencoba menaikan volume AC, tapi tetap saja tubuhku sangat panas.

Bersambung.....

Hey gays, bertemu lagi kita. Kira-kira Syifa dan Raka kenapa ya? Kok bisa kepanasan? Jangan-jangan....

My Husband Is A Cold ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang