16

583 21 1
                                    


SELAMAT DATANG BUAT KALIAN YANG MEMBACA KARYA SAYA INI.

SEMOGA KARYA SAYA INI KALIAN SUKA YAH!

Dan jangan lupa untuk vote dan komen di paragraf yang kalian suka :)

Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
.

"Tanpa kita sadar, seseorang bisa berubah dalam waktu kedipan mata"

-Syifa Maeda Salsabila

.....

Kini kami sedang berada di meja makan, seperti biasa tidak ada yang berbicara hanya terdengar suara peraduan sendok dan garpu.

Aku sesekali melirik Kak Raka, dia diam dan fokus makan sebenarnya aku ingin menanyakan kejadian yang semalam dan tentang kehamilanku.

Dia beranjak dari duduknya setelah selesai makan.

"Kak!" panggilku

Seketika dia berhenti melangkah dan membalikkan badannya menghadap saya dengan tatapan dan raut wajah yang datar.

Huft!

Aku menghela nafas panjang memberanikan diri untuk menanyakan kejadian yang semalam dan mengasih tahu tentang kehamilanku.

"Aku ingin bicara Kak." ujarku dan melirik dia.

Dia bergeming dan duduk lagi di tempat duduknya tadi.

"Sebenarnya aku punya salah apa sama Kak?" tanyaku

"Tidak ada." ucapnya dingin

"Kalau memang aku tidak punya salah, terus kenapa sikap kakak berubah menjadi dingin terhadap saya?" tanyaku lagi, air mata yang sedari tadi ku tahan akhirnya mengalir keluar runtuh sudah pertahanan ku.

Dia hanya diam tidak bergeming sama sekali begitu lama dia diam akhirnya membuka suaranya.

"Gue tidak bisa jelasin sekarang" tungkasnya

"Aku tidak tahu ini kabar bahagia atau sedih..." aku sengaja menjeda ucapan ku

"Ini," aku menyerahkan hasil USG kemarin.

Dia diam dan fokus menatapnya, sedetik kemudian dia menatapku dengan ekspresi wajah yang sulit aku jelaskan.

"L-o ha-m-il?" tanyanya dengan suara yang terbata, mungkin dia masih terkejut dengan semua ini.

Aku tidak mampu untuk mengeluarkan suara, aku hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Dia langsung menarik tubuhku ke dalam pelukannya, dia kelihatan sangat senang mendengar kabar ini. Aku yang melihat sikapnya lembut perasaanku antara sedih dan senang.

"Terimakasih, gue sangat bahagia." ucapnya dan mengecup keningku lama.

Aku hanya tersenyum haru semua ini tidak seperti yang aku pikirkan.

Tapi tidak berselang lama terdengar deringan telpon.

Drett!

Kak Raka pergi untuk mengangkat telepon, ntah dari siapa mungkin dari orang yang kemarin malam, aku juga tidak tahu.

Aku berdiri dan berjalan pelan-pelan mengikuti Kak Raka, aku melihat Kak Raka sedang serius telponan dengan orang itu.

"Ya udah baiklah, terima kasih atas infonya." ucapnya dan memutuskan panggilan telepon. Dia kelihatan senang sekali, dia tersenyum lebar dan berjalan menuju ruang tamu, aku yang melihat itupun buru-buru pergi dari sana dan duduk lagi di ruang tamu bersikap seolah-olah tidak tahu apa-apa.

Dia datang masih dengan senyum diwajahnya. Aku yang melihat itupun hanya diam dan fokus menonton TV plus memakan cemilan.

*****

Flashback...

Gue menerima telepon dari seseorang dan itu ternyata suruhan ku untuk mencari keberadaan Kyra. Gue menjauh dari Syifa dan langsung mengangtnya.

"Hallo Bos, kami sudah dimana keberadaan Non Kyra." ucap Kelvin suruhan ku.

"Benarkah?! Terus sekarang dia ada di mana sekarang?" tanyaku tegas.

"Sekarang Non Kyra sedang berada di Lombok, kemarin dia sampai di Indonesia. Sebelumya Non Kyra tinggal di Australia, tapi sekarang dia sudah kembali ke Indonesia. Bos" terangnya

"Oke, serlok di mana tempatnya tinggal sekarang!" tegasku

"Baik Bos!"

Aku langsung menutup sambungan telpon, seketika senyumanku mengembang.

'sebentar lagi kita akan bertemu, Princess lele' gumamku di dalam hati.

Gue teringat tentang keberadaan Syifa, gue pun kembali lagi ke ruang tamu.

.....


"Kamu lagi pikirin apa sih sayang, Hmm?" tanyanya sembari memelukku.

Aku pun berbalik dan menatap wajahnya.

"Kenapa?" tanyanya lagi

Aku hanya menggeleng dan membalas pelukannya cukup erat. Aku langsung teringat dengan percakapannya dengan orang yang ada di telpon tadi, aku takut sikapnya akan berubah lagi dan meninggalkanku karena masa lalunya kembali.

"Istri Kakak ini kenapa sih?" ucapnya gemas sambil mencium pipiku.

"Ah Kakak ini, cari kesempatan dalam kesempitan!" ketusku dan kembali duduk di bangku taman yang berada di belakang rumah.



Bersambung.....

Hey guys 👋, semoga kalian suka ya ☺️. Tapi jangan lupa untuk vote dan komen!


My Husband Is A Cold ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang