13

558 24 0
                                    


SELAMAT DATANG BUAT KALIAN YANG MEMBACA KARYA SAYA INI.

SEMOGA KARYA SAYA INI KALIAN SUKA YAH!

Dan jangan lupa vote dan komen di paragraf yang kalian suka :)

Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
.

" Perempuan itu sebenarnya mudah untuk memaafkan. Namun, setelah dia memaafkan seseorang, biasanya yang dia terima sama saja yaitu sebuah kekecewaan tanpa perubahan"

-Syifa Maeda Salsabila

.....

Di tempat lain, kini Syifa sedang berada di kafe bersama sahabat-sahabatnya.

"Lo kenapa, ada masalah?" tanya Ava, ketika melihat wajah Syifa yang murung.

"Kalau ada masalah cerita aja ke kita, mungkin kita bisa bantu." timbal Zanna

"Nggak kok gue ngggak ada masalah," elakku

'Mana mungkin aku jujur sama mereka, kalau aku udah nikah.' gumam Syifa dalam hati.

"Kalau Lo punya masalah jangan sukan untuk cerita kekita. Kita itu kan sahabat Lo," jelas Ava

"Gu-e nggak ada masalah, gue hanya capek pikirin tu-gas. Ya tugas" ucap Syifa dengan gugub.

"Oh, tugas" ucap para sahabat-sahabatnya .

'Gue tahu Lo bohong Fa, ntah apa yang Lo sembunyiin dari kita.' gumam Ava dalam hati

.....

Di tempat lain Raka melamun memikirkan dimana keberadaan sahabat kecilnya itu? Dia sudah mencarinya bahkan menyuruh beberapa anak buahnya untuk ikut mencari tapi hasilnya nihil, mereka tidak menemukan apa-apa bahkan keberadaan sahabatnya itu bagaikan tertelan bumi.

'Lo dimana Ky, gue udah coba cari Lo tapi seakan-akan Lo tertelan bumi.' batin Raka

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam" wajah Raka yang semula cemas berubah menjadi datar setelah melihat siapa yang datang.

'Ntah apa yang membuat sikap kakak berubah dingin sama aku, tapi aku harap kakak tidak membuat aku kecewa lagi.' batin Syifa sembari menatap wajah Raka.

"Kakak sudah makan?" tanyaku

"Mmm" dehem Raka sebagai jawaban.

"Kakak bagaiman-" ucapan Syifa terpotong dia langsung berlari ke kamar mandi.

Huek huek huek!

Syifa terus memuntahkan isi perutnya, tapi hanya cairan yang keluar. Syifa pun langsung membasuh mulutnya dan keluar untuk menemui Raka.

"Lo kenapa?" tanyanya setelah melihat wajahku yang pucat.

"Nggak tahu Kak" jawabku singkat karena nggak bisa banyak bicara karena masih merasa mual.

"Lo udah makan?" tanyanya lagi

Aku hanya mengangguk saja sebagai jawaban.

"Mending Lo pulang aja, Lo istirahat aja di rumah. Gue udah merasa baikan kok" ujarnya panjang lebar, terdengar dari nada bicaranya bahwa dia sedang khawatir tapi aku nggak boleh kege'eran dulu mungkin dia hanya nggak mau lihat aku disini.

"Nggak papa kak, aku di sini saja temenin kakak." elakku.

"Tapi Lo kan tadi muntah-muntah, Lo istirahat aja di rumah" perintahnya

"Udah enakkan kok" jawabku sambil tersenyum.

"Terserah Lo aja," pasarahnya dengan muka yang datar.

Bersambung.....

Jangan lupa vote dan komen ya :)

My Husband Is A Cold ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang